Thursday, October 2, 2025
23.3 C
Jayapura

Demonstrasi Depan Kampus Ricuh, Empat Mahasiswa Diamankan

JAYAPURA-Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Peduli Universitas Cenderawasih (Uncen) di Kota Jayapura, Papua, Selasa (30/9), diwarnai kericuhan. Kericuhan pecah saat aparat keamanan membatasi aksi hanya sampai pukul 10.00 WIT serta melarang massa melakukan long march dari Gapura Uncen Atas menuju Uncen Bawah, Abepura.

Namun, massa aksi bersikeras ingin melanjutkan long march, sehingga negosiasi antara koordinator lapangan buntu dan berujung saling dorong. Situasi memanas ketika sejumlah mahasiswa melempar batu ke arah aparat. Polisi kemudian membalas dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Dalam insiden tersebut ada empat mahasiswa yang diamankan. Data yang diterima Cenderawasih Pos empat mahasiswa tersebut adalah Nopelianus Dogopia, Amoros Yeimo, Rio Yalak dan Danilson Uropmabin atau Dani Uropmabin atau Darky Uropmabin. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Fredrickus W.A. Maclarimboen, menjelaskan penahanan dilakukan karena para mahasiswa tersebut diduga melakukan provokasi hingga memicu kericuhan.

Baca Juga :  Dua Kali Didemo, Disdik Kab.Mimika Masih Bungkam

“Kericuhan berawal saat massa aksi berusaha melakukan long march dari gapura Uncen atas menuju gapura Uncen bawah di Abepura. Kami larang karena ada sejarah kelam terkait long march yang sering berujung gangguan kamtibmas,” ujar Kombes Fredrickus kepada awak media saat ditemui di depan gapura Kampus Uncen.

Ia menambahkan, aksi Solidaritas Peduli Uncen tersebut juga tidak memiliki izin resmi, sehingga rawan menimbulkan potensi keributan. “Semua orang punya hak menyampaikan pendapat di muka umum, tetapi harus sesuai aturan. Hal ini perlu diperhatikan oleh massa aksi,” tegasnya. Tak hanya itu, dari hasil penyecekan lebih jauh didapati bahwa tidak semua peserta aksi adalah mahasiswa.

Baca Juga :  Korban Resah, Pemilik Proyektil Masih Misterius

JAYAPURA-Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Peduli Universitas Cenderawasih (Uncen) di Kota Jayapura, Papua, Selasa (30/9), diwarnai kericuhan. Kericuhan pecah saat aparat keamanan membatasi aksi hanya sampai pukul 10.00 WIT serta melarang massa melakukan long march dari Gapura Uncen Atas menuju Uncen Bawah, Abepura.

Namun, massa aksi bersikeras ingin melanjutkan long march, sehingga negosiasi antara koordinator lapangan buntu dan berujung saling dorong. Situasi memanas ketika sejumlah mahasiswa melempar batu ke arah aparat. Polisi kemudian membalas dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Dalam insiden tersebut ada empat mahasiswa yang diamankan. Data yang diterima Cenderawasih Pos empat mahasiswa tersebut adalah Nopelianus Dogopia, Amoros Yeimo, Rio Yalak dan Danilson Uropmabin atau Dani Uropmabin atau Darky Uropmabin. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Fredrickus W.A. Maclarimboen, menjelaskan penahanan dilakukan karena para mahasiswa tersebut diduga melakukan provokasi hingga memicu kericuhan.

Baca Juga :  Rekaman Suara 9 Menit Seret Nama Pj Walikota ke  Bawaslu

“Kericuhan berawal saat massa aksi berusaha melakukan long march dari gapura Uncen atas menuju gapura Uncen bawah di Abepura. Kami larang karena ada sejarah kelam terkait long march yang sering berujung gangguan kamtibmas,” ujar Kombes Fredrickus kepada awak media saat ditemui di depan gapura Kampus Uncen.

Ia menambahkan, aksi Solidaritas Peduli Uncen tersebut juga tidak memiliki izin resmi, sehingga rawan menimbulkan potensi keributan. “Semua orang punya hak menyampaikan pendapat di muka umum, tetapi harus sesuai aturan. Hal ini perlu diperhatikan oleh massa aksi,” tegasnya. Tak hanya itu, dari hasil penyecekan lebih jauh didapati bahwa tidak semua peserta aksi adalah mahasiswa.

Baca Juga :  Warga Geger, Suara Ledakan Terdengar dari Gereja

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/