Sementara, Kaporesta Jayapura Kota, Kombes Pol, Fredrickus Maclarimboen menyampaikan bahwa ada 400 personel Polresta yang disiagakan untuk rencana aksi tanggal 1 dan 2 September.
Namun disini ditegaskan bahwa semua peserta aksi tidak ijinkan untuk melakukan long march agar tidak mengganggu arus lalu lintas. “Kami minta semua gunakan kendaraan menuju lokasi,” jelas Fredrickus melalui ponselnya tadi malam.
Ia menyebut rencana aksi hari ini (Senin 1/9) adalah menuju kantor DPRP dan juga Polda Papua sedangkan untuk tanggal 2 September rencana akan dilakukan di Abepura dan Heram. Lalu yang membedakan dari aksi tanggal 1 dan tanggal 2 adalah aspirasi yang akan disampaikan. Jika tanggal 1 terkait isu nasional yakni mengkritisi kebijakan DPR dan juga kejadian tewasnya seorang ojol, Affan Kurniawan, sedangkan tanggal 2 lebih pada merespon kejadian di Sorong terkait 4 tahanan yang dipindahkan ke Makassar.
“Namun hingga kini untuk tanggal 2 belum ada pemberitahuan ataupun surat yang masuk ke Polresta,” beber Kapolresta. Disinggung soal potensi keributan, kata Kapolresta semua memiliki potensi namun tentunya aparat kepolisian juga telah diinstruksikan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
“Masyarakat tetap tenang dan tunggu informasi resmi dari pihak kepolisian. Mari hidup dengan aman sebab Jayapura ini kota untuk bekerja, sekolah dan penuh toleransi, jangan dicederai oleh aksi-aksi yang merugikan orang lain. Kami juga meminta kedewasaan kepada para pendemo untuk sama-sama sikapi aksi dengan bijak. Kami pikir kita semua ingin hidup dan berkarya di kota ini,” tutupnya. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos