Thursday, September 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Monkeypox Berpeluang Masuk di Papua

JAYAPURA – Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyebut Monkeypox atau penyakit infeksi akibat virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit berpeluang masuk di bumi cenderawasih. Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (30/8).

“Penyakit ini berpeluang masuk di Papua selagi masih ada aktivitas penerbangan dari luar ke Papua begitu juga sebaliknya dari Papua ke luar,” ucap dr Aaron.

Ia menjelaskan, penyakit ini umumnya terjadi akibat kontak dengan primata, seperti monyet, dan hewan pengerat seperti tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi. Monkeypox juga bisa menular dari orang ke orang.

Monkeypox ditandai dengan gejala berupa pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan. Mpox juga disertai gejala yang mirip dengan cacar air, terutama ruam atau bintil berair di dada, wajah, hingga bagian dalam mulut dan hidung.

Baca Juga :  Enam Suku Bersuara, Nabire Bagian Pesisir Harus jadi Bagian Saireri

“Yang perlu diantisipasi adalah menjaga kebersihan, perilaku hidup sehat, meningkatkan kewaspadaan dini serta cek kesehatan jika merasa sakit dan lainnya,” kata dr Aaron.

Terkait dengan Monkeypox, dr Aaron mengatakan Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Mpok di pintu masuk pelabuhan dan bandar udara yang melayani lintas domestik di wilayah.

“Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait peningkatan kewaspadaan penyakit ini,” ujarnya. Ia pun mengimbau masyarakat untuk mencai informasi kasus Monkeypox, dengan begitu mereka bisa mengantisipasinya. Tetap menggunakan protokol kesehatan, cuci tangan dan lainnya.

Baca Juga :  Dalil Terbukti di Persidangan, Hakim Malah Punya Pertimbangan Lain.

“Dinkes Papua hingga saat ini terus memantau perkembangan situasi dan informasi lewat kanal kanal resmi untuk pencegahan dan deteksi. Jika ditemukan adanya kasus maka melaporkannya sesuai dengan definisi operasional lalu berkoordinasi dengan laboratorium kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyebut Monkeypox atau penyakit infeksi akibat virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit berpeluang masuk di bumi cenderawasih. Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (30/8).

“Penyakit ini berpeluang masuk di Papua selagi masih ada aktivitas penerbangan dari luar ke Papua begitu juga sebaliknya dari Papua ke luar,” ucap dr Aaron.

Ia menjelaskan, penyakit ini umumnya terjadi akibat kontak dengan primata, seperti monyet, dan hewan pengerat seperti tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi. Monkeypox juga bisa menular dari orang ke orang.

Monkeypox ditandai dengan gejala berupa pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan. Mpox juga disertai gejala yang mirip dengan cacar air, terutama ruam atau bintil berair di dada, wajah, hingga bagian dalam mulut dan hidung.

Baca Juga :  Butuh 43 Miliar untuk Perawatan 11 Venue

“Yang perlu diantisipasi adalah menjaga kebersihan, perilaku hidup sehat, meningkatkan kewaspadaan dini serta cek kesehatan jika merasa sakit dan lainnya,” kata dr Aaron.

Terkait dengan Monkeypox, dr Aaron mengatakan Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Mpok di pintu masuk pelabuhan dan bandar udara yang melayani lintas domestik di wilayah.

“Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait peningkatan kewaspadaan penyakit ini,” ujarnya. Ia pun mengimbau masyarakat untuk mencai informasi kasus Monkeypox, dengan begitu mereka bisa mengantisipasinya. Tetap menggunakan protokol kesehatan, cuci tangan dan lainnya.

Baca Juga :  Gubernur Silaturahmi dengan Wali Kota dan Paguyuban Nusantara

“Dinkes Papua hingga saat ini terus memantau perkembangan situasi dan informasi lewat kanal kanal resmi untuk pencegahan dan deteksi. Jika ditemukan adanya kasus maka melaporkannya sesuai dengan definisi operasional lalu berkoordinasi dengan laboratorium kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya