Wednesday, April 24, 2024
31.7 C
Jayapura

KPU Papua Kumpulkan Data yang Tercecer

Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay

JAYAPURA–Kantor KPU Papua yang bersebelahan dengan kantor Gubernur Papua di Jalan Soa Siu Jayapura tak luput dari amuk massa dan ikut dibakar. Ada banyak dokumen Pemilu yang hangus dan gagal diselamatkan.  

Terkait ini Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay telah berkoordinasi dengan seluruh staf untuk bisa mengumpulkan kembali data yang masih tersimpan di luar kantor. 

Pihaknya menyatakan meski ada beberapa agenda yang diundur namun dipastikan semua proses tetap dilakukan. Saat ini yang pertama adalah mencari gedung baru  dan memulai menginventarisir dokumen yang hilang atau terbakar. 

“Kami sedang mendata, menginventarisir dan mengecek dokumen yang hilang. Memang ada banyak tapi sedang kami coba kumpulkan satu persatu,” kata Theodorus saat ditemui di halaman kantor Gubernur Papua, Sabtu (31/8) lalu.

Baca Juga :  12 Jam, Bahas Isu Rasisme hingga Pelanggaran HAM di Papua

 Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan KPU RI dan pihaknya diminta untuk membuat laporan terkait kondisi kantor serta kerugian. “Hari Senin kami akan mencari tempat untuk bekerja. Kalau ada gedung kosong kami akan coba berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyiapkan kantor sementara,” tambahnya.

  Dari data yang terbakar ini ia berharap masih ada yang tersimpan di laptop pribadi serta dokumen yang diserahkan di KPU RI untuk disalin kembali. Agenda KPU sendiri adalah menggelar penguatan kapasitas ke 11 kabupaten/kota yang rencananya dilakukan Senin hingga Rabu. Namun ini dipastikan akan diundur. Begitu juga dengan agenda pekan depan yakni melaporkan penetapan hasil Pileg kepada gubernur juga akan diundur. “Kerugian kami belum bisa ketahui jumlahnya dan  kami juga tak paham mengapa kantor KPU jadi sasaran. Setahu kami, yang kami kerjakan sudah transparan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pasukan Pengaman Pilkada telah Digeser

 Ditambahkan, pihak akan tetap bekerja seperti biasa dan diproyeksikan pekan depan data-data yang dibutuhkan sudah bisa dikumpulkan. “Ia semoga dalam waktu dekat data-data ini sudah bisa dirangkum,” pungkasnya. (ade/gin/nat)

Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay

JAYAPURA–Kantor KPU Papua yang bersebelahan dengan kantor Gubernur Papua di Jalan Soa Siu Jayapura tak luput dari amuk massa dan ikut dibakar. Ada banyak dokumen Pemilu yang hangus dan gagal diselamatkan.  

Terkait ini Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay telah berkoordinasi dengan seluruh staf untuk bisa mengumpulkan kembali data yang masih tersimpan di luar kantor. 

Pihaknya menyatakan meski ada beberapa agenda yang diundur namun dipastikan semua proses tetap dilakukan. Saat ini yang pertama adalah mencari gedung baru  dan memulai menginventarisir dokumen yang hilang atau terbakar. 

“Kami sedang mendata, menginventarisir dan mengecek dokumen yang hilang. Memang ada banyak tapi sedang kami coba kumpulkan satu persatu,” kata Theodorus saat ditemui di halaman kantor Gubernur Papua, Sabtu (31/8) lalu.

Baca Juga :  Salat Idul Adha di Rumah Masing-masing

 Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan KPU RI dan pihaknya diminta untuk membuat laporan terkait kondisi kantor serta kerugian. “Hari Senin kami akan mencari tempat untuk bekerja. Kalau ada gedung kosong kami akan coba berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyiapkan kantor sementara,” tambahnya.

  Dari data yang terbakar ini ia berharap masih ada yang tersimpan di laptop pribadi serta dokumen yang diserahkan di KPU RI untuk disalin kembali. Agenda KPU sendiri adalah menggelar penguatan kapasitas ke 11 kabupaten/kota yang rencananya dilakukan Senin hingga Rabu. Namun ini dipastikan akan diundur. Begitu juga dengan agenda pekan depan yakni melaporkan penetapan hasil Pileg kepada gubernur juga akan diundur. “Kerugian kami belum bisa ketahui jumlahnya dan  kami juga tak paham mengapa kantor KPU jadi sasaran. Setahu kami, yang kami kerjakan sudah transparan,” imbuhnya.

Baca Juga :  12 Jam, Bahas Isu Rasisme hingga Pelanggaran HAM di Papua

 Ditambahkan, pihak akan tetap bekerja seperti biasa dan diproyeksikan pekan depan data-data yang dibutuhkan sudah bisa dikumpulkan. “Ia semoga dalam waktu dekat data-data ini sudah bisa dirangkum,” pungkasnya. (ade/gin/nat)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya