Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Polda Papua Hati-hati Sikapi Masalah Yalimo

*Pengungsi Tak Dikirim ke Wamena, TNI-Polri Coba Pemulihan 

JAYAPURA-Pasca kisruh di Yalimo, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan, putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pilkada Yalimo mempunyai kekuatan hukum tetap yang harus diikuti oleh semua pasangan calon.

“Kita harus mengedukasi masyarakat tentang putusan itu. Sebagaimana putusan ini memerintahkan untuk melaksanakan PSU baik pasangan nomor satu maupun pasangan nomor dua yang tanpa mengikutkan pasangan nomor satu,” terang Kapolda kepada wartawan usai perayaan Hari Bhayangkara, Kamis (1/7)

Lanjut Kapolda, perlu dijelaskan kepada masyarakat agar mereka paham bahwa bukan ada kemenangan disalah  satu pasangan calon, sebagaimana perintah MK mengulangi Pemungutan Suara Ulang (PSU).

“Ada penyampaian dari pasangan 01 untuk tidak melaksanakan PSU. Ini mengisyarakatkan bahwa Polri harus hati-hati menyikapi itu. Karena besar kemungkinan bisa terjadi caos, terjadi perang suku. Sehingga kami akan menyikapi ini dengan baik,” kata Kapolda.

Kapolda Mathius Fakhiri sendiri akan bertemu dengan kedua pasangan calon guna mencari solusi terbaik,  sehingga situasi di Kabupaten Yalimo tidak berkembang  ke arah yang tidak diinginkan.

“Putusan penolakan MK itu sudah jelas indikasinya, mereka akan melakukan perang suku. Sehingga saya harus mengambil langkah-langkah cepat, melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak. Menjembatani juga menyampaikan kepada pemerintah di atas kami, sehingga kita sikapi ini dengan baik,” jelasnya

Disamping itu dirinya akan mensiasati supaya keikutsertaan sesuai putusan MK bahwa pasangan 01 harus ikut. Sebagaikana surat mereka kepada Polda Papua bahwa meraka tidak mau ikut dan menolak untuk ada PSU.

 Disinggung dengan pelaku pembakaran, Kapolda menyikapinya dengan tidak sampai pada batas  itu. “Kalau nanti saya masuk itu bisa berubah, akan lebih hati-hati kami dalam menyikapi persoalan di atas. Kita tahu kejadian di atas itu seketika massa yang sedang berkumpul untuk mendengar hasil putusan MK yang didapatkan berbeda dengan harapan yang mereka tahu  bahwa akan menang,” papar Kapolda.

Sebagaimana di Kota Elelim sendiri masyarakatnya paling dominan hampir 80 persen massa 01. Sehingga dengan kegagalan tersebut  menyebabkan emosional masyarakat langsung meluap dan melakukan pembakaran. “Kami dari Kepolisian akan hati-hati dalam melihat masalah di atas,  saya tidak mau dia melebar dan kedua belah pihak massa 01 dan 02 saling berhadapan,” kata Kapolda.

Baca Juga :  Agenda Konvoi Piala Dunia Akan Dijadwalkan

Untuk masyarakat non Papua dan pegawai hingga saat ini masih berada di kantor Polisi dan Koramil, Kapolda berharap mereka bisa menyelamatkan diri sambil Polisi berupaya untuk bisa sampai ke Yalimo.

“Kita akan naik ke atas (Yalimo-red)  bersama Panglima untuk membawa pasangan 01 dan 02 untuk bertemu dengan masing-masing masyarakat. Pasangan 01 sendiri sudah menjamin stabilitas keamanan di atas,” kata Kapolda.

Sementara situasi di Kabupaten Yalimo sudah kondusif. Sebagaikamana Kapolda semalam sudah melakukan pertemuan dengan pasangan 01. Setelah ini, Kapolda juga akan bertemu dengan pasangan 02 untuk sama-sama menyikapi putusan MK. 

Sementara itu, Kodim 1702/Jayawijaya memastikan jika kondisi keamanan di Elelim Kabupaten Yalimo kian berangsur mulai membaik. Karena tak ada lagi pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak puas dengan putusan yang dikeluarkan MK. Oleh sebab itu, aparat TNI-Polri yang ada di Yalimo saat ini fokus menangani pemulihan pengungsi di sana.

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Arif Budi Situmeang, SIP., menyampaikan bahwa kondisi keamanan di Elelim sudah kondusif. Dimana tak ada lagi aksi pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat baik itu bangunan pemerintah maupun ruko dan kios yang ada di sana.

“Keadaannya sudah mulai kondusif dan tidak lagi ada pembakaran. Anggota  TNI-Polri masih melakukan pengamanan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (1/7).

Dandim mengatakan, saat ini pihaknya memulai pemulihan bagi pengungsi yang ada di Koramil Yalimo sebanyak 423 orang dan di Kodim Kerangka Yalimo sebanyak 77 orang. Termasuk di Mapolres Yalimo sebanyak 526 orang, gereja GJRP 80 orang  dan Gereja Kingmi 40 orang, sehingga totalnya ada 1.146 orang pengungsi.

Baca Juga :  Isu Papua di MSG Tak Sekencang Dulu

“Sebanyak 1.146 pengungsi yang ada di Yalimo ini kita tidak turunkan ke Wamena. Namun kita berupaya untuk melakukan pemulihan di sana saja dan juga melakukan pendataan terhadap ruko dan kios mereka yang terbakar,” jelasnya.

Dalam konflik politik yang berdampak pada pembakaran fasilitas umum dan masyarakat, Dandim memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari masyarakat. Masyarakat menurutnya hanya takut dan terpaksa mengungsi ke tempat yang dianggap aman karena beberapa perkantoran dan ruko serta kios yang dibakar.

“Kita pastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dari masyarakat. Rata-rata kerugian materil dari masyarakat yang mengungsi ke beberapa tempat yang dianggap aman,” ucap Dandim Situmeang.

Dandim Situmeang juga mengaku memimpin langsung pergeseran 45 personel anggota Kodim 1702/Jayawijaya ke Yalimo. Pihaknya melalui jalan darat  dari  Wamena, dengan membawa bahan makanan untuk ketersediaan pangan bagi pengungsi yang ada di sana.

“Kemarin personel kami yang menuju Yalimo dengan jalan darat bersama dengan anggota Polres Jayawijaya ada 35 orang, sehingga sekarang kita tambah lagi 45 orang dan saya sendiri yang memimpin ke sana,”bebernya.

Dirinya saat ini berupaya untuk mengendalikan situasi keamanan di Elelim agar tidak terus berdampak pembakaran oleh masyarakat. Sebab masyarakat sampai saat ini belum menerima hasil keputusan MK kemarin.“Meskipun sudah kondusif, kita coba untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau pembakaran yang dilakukan lagi oleh masyarakat terharap fasilitas pemerintah,” tambahnya.

Dandim juga mengakui jika untuk jalan semuanya telah terbuka baik dari Wamena maupun dari arah Jayapura. Meskipun kemarin jalan dari Jayapura sempat tertutup karena dipalang namun pihaknya telah melakukan koordinasi dengan masyarakat agar jalan bisa dibuka kembali.

“Dari laporan terbaru untuk jalan sudah bisa diakses baik dari Jayapura maupun dari Wamena, sehingga 45 personel yang naik ke sana juga bisa membawa bahan makanan untuk pengungsi yang ada agar mungkin bisa digunakan bersama-sama,” pungkasnya. (fia/jo/nat)

*Pengungsi Tak Dikirim ke Wamena, TNI-Polri Coba Pemulihan 

JAYAPURA-Pasca kisruh di Yalimo, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan, putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pilkada Yalimo mempunyai kekuatan hukum tetap yang harus diikuti oleh semua pasangan calon.

“Kita harus mengedukasi masyarakat tentang putusan itu. Sebagaimana putusan ini memerintahkan untuk melaksanakan PSU baik pasangan nomor satu maupun pasangan nomor dua yang tanpa mengikutkan pasangan nomor satu,” terang Kapolda kepada wartawan usai perayaan Hari Bhayangkara, Kamis (1/7)

Lanjut Kapolda, perlu dijelaskan kepada masyarakat agar mereka paham bahwa bukan ada kemenangan disalah  satu pasangan calon, sebagaimana perintah MK mengulangi Pemungutan Suara Ulang (PSU).

“Ada penyampaian dari pasangan 01 untuk tidak melaksanakan PSU. Ini mengisyarakatkan bahwa Polri harus hati-hati menyikapi itu. Karena besar kemungkinan bisa terjadi caos, terjadi perang suku. Sehingga kami akan menyikapi ini dengan baik,” kata Kapolda.

Kapolda Mathius Fakhiri sendiri akan bertemu dengan kedua pasangan calon guna mencari solusi terbaik,  sehingga situasi di Kabupaten Yalimo tidak berkembang  ke arah yang tidak diinginkan.

“Putusan penolakan MK itu sudah jelas indikasinya, mereka akan melakukan perang suku. Sehingga saya harus mengambil langkah-langkah cepat, melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak. Menjembatani juga menyampaikan kepada pemerintah di atas kami, sehingga kita sikapi ini dengan baik,” jelasnya

Disamping itu dirinya akan mensiasati supaya keikutsertaan sesuai putusan MK bahwa pasangan 01 harus ikut. Sebagaikana surat mereka kepada Polda Papua bahwa meraka tidak mau ikut dan menolak untuk ada PSU.

 Disinggung dengan pelaku pembakaran, Kapolda menyikapinya dengan tidak sampai pada batas  itu. “Kalau nanti saya masuk itu bisa berubah, akan lebih hati-hati kami dalam menyikapi persoalan di atas. Kita tahu kejadian di atas itu seketika massa yang sedang berkumpul untuk mendengar hasil putusan MK yang didapatkan berbeda dengan harapan yang mereka tahu  bahwa akan menang,” papar Kapolda.

Sebagaimana di Kota Elelim sendiri masyarakatnya paling dominan hampir 80 persen massa 01. Sehingga dengan kegagalan tersebut  menyebabkan emosional masyarakat langsung meluap dan melakukan pembakaran. “Kami dari Kepolisian akan hati-hati dalam melihat masalah di atas,  saya tidak mau dia melebar dan kedua belah pihak massa 01 dan 02 saling berhadapan,” kata Kapolda.

Baca Juga :  Isu Papua di MSG Tak Sekencang Dulu

Untuk masyarakat non Papua dan pegawai hingga saat ini masih berada di kantor Polisi dan Koramil, Kapolda berharap mereka bisa menyelamatkan diri sambil Polisi berupaya untuk bisa sampai ke Yalimo.

“Kita akan naik ke atas (Yalimo-red)  bersama Panglima untuk membawa pasangan 01 dan 02 untuk bertemu dengan masing-masing masyarakat. Pasangan 01 sendiri sudah menjamin stabilitas keamanan di atas,” kata Kapolda.

Sementara situasi di Kabupaten Yalimo sudah kondusif. Sebagaikamana Kapolda semalam sudah melakukan pertemuan dengan pasangan 01. Setelah ini, Kapolda juga akan bertemu dengan pasangan 02 untuk sama-sama menyikapi putusan MK. 

Sementara itu, Kodim 1702/Jayawijaya memastikan jika kondisi keamanan di Elelim Kabupaten Yalimo kian berangsur mulai membaik. Karena tak ada lagi pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak puas dengan putusan yang dikeluarkan MK. Oleh sebab itu, aparat TNI-Polri yang ada di Yalimo saat ini fokus menangani pemulihan pengungsi di sana.

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Arif Budi Situmeang, SIP., menyampaikan bahwa kondisi keamanan di Elelim sudah kondusif. Dimana tak ada lagi aksi pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat baik itu bangunan pemerintah maupun ruko dan kios yang ada di sana.

“Keadaannya sudah mulai kondusif dan tidak lagi ada pembakaran. Anggota  TNI-Polri masih melakukan pengamanan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (1/7).

Dandim mengatakan, saat ini pihaknya memulai pemulihan bagi pengungsi yang ada di Koramil Yalimo sebanyak 423 orang dan di Kodim Kerangka Yalimo sebanyak 77 orang. Termasuk di Mapolres Yalimo sebanyak 526 orang, gereja GJRP 80 orang  dan Gereja Kingmi 40 orang, sehingga totalnya ada 1.146 orang pengungsi.

Baca Juga :  Tantang Kalteng Putra, Persipura Boyong 22 Pemain

“Sebanyak 1.146 pengungsi yang ada di Yalimo ini kita tidak turunkan ke Wamena. Namun kita berupaya untuk melakukan pemulihan di sana saja dan juga melakukan pendataan terhadap ruko dan kios mereka yang terbakar,” jelasnya.

Dalam konflik politik yang berdampak pada pembakaran fasilitas umum dan masyarakat, Dandim memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari masyarakat. Masyarakat menurutnya hanya takut dan terpaksa mengungsi ke tempat yang dianggap aman karena beberapa perkantoran dan ruko serta kios yang dibakar.

“Kita pastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dari masyarakat. Rata-rata kerugian materil dari masyarakat yang mengungsi ke beberapa tempat yang dianggap aman,” ucap Dandim Situmeang.

Dandim Situmeang juga mengaku memimpin langsung pergeseran 45 personel anggota Kodim 1702/Jayawijaya ke Yalimo. Pihaknya melalui jalan darat  dari  Wamena, dengan membawa bahan makanan untuk ketersediaan pangan bagi pengungsi yang ada di sana.

“Kemarin personel kami yang menuju Yalimo dengan jalan darat bersama dengan anggota Polres Jayawijaya ada 35 orang, sehingga sekarang kita tambah lagi 45 orang dan saya sendiri yang memimpin ke sana,”bebernya.

Dirinya saat ini berupaya untuk mengendalikan situasi keamanan di Elelim agar tidak terus berdampak pembakaran oleh masyarakat. Sebab masyarakat sampai saat ini belum menerima hasil keputusan MK kemarin.“Meskipun sudah kondusif, kita coba untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau pembakaran yang dilakukan lagi oleh masyarakat terharap fasilitas pemerintah,” tambahnya.

Dandim juga mengakui jika untuk jalan semuanya telah terbuka baik dari Wamena maupun dari arah Jayapura. Meskipun kemarin jalan dari Jayapura sempat tertutup karena dipalang namun pihaknya telah melakukan koordinasi dengan masyarakat agar jalan bisa dibuka kembali.

“Dari laporan terbaru untuk jalan sudah bisa diakses baik dari Jayapura maupun dari Wamena, sehingga 45 personel yang naik ke sana juga bisa membawa bahan makanan untuk pengungsi yang ada agar mungkin bisa digunakan bersama-sama,” pungkasnya. (fia/jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya