Friday, April 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Terduga Teroris Incar Uskup Agung Merauke

AKBP Ir Untung Sangaji

*Kelompok Terduga Teroris Sudah Mempersiapkan Pengantin

MERAUKE-Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC ternyata salah satu sasaran atau yang diincar oleh para terduga teroris yang telah ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror dibackup Polres dan Brimob Merauke di Merauke.

Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum., mengungkapkan  bahwa salah satu kejahatan para terduga teroris yang tidak terlaksana tersebut ketika mencari Uskup Agung Merauke di Katedral Merauke. 

Saat itu, salah satu terduga teroris tersebut memasuki Katedral dengan membawa ransel.  ‘’Waktu itu, Pastor Kandam mempersilakan orang dengan membawa ransel. Dia (terduga teroris,red) tahu kalau itu ada tulisan Katedral Keuskupan. Mana ada tempat kost  di situ. Kemudian yang dia tunggu itu Uskup, tetapi tidak ada sehingga dia pergi. Karena sasaran  bunuh dirinya mungkin seperti ini,’’ ungkap Kapolres Untung Sangaji, Senin (31/5).

Kapolres menjelaskan bahwa kisah tersebut baru ia dapatkan dari Pastor Anselmus Amo yang menceritakan kepadanya. “Kelompok ini ada  hubungannya dengan teroris Poso, Makassar, Thamrin  Jakarta, Jawa Timur dan  Jawa Barat,’’  ucap Untung Sangaji.

Dijelaskan bahwa  terduga teroris  yang sudah diamankan saat ini masih dalam pemeriksaan oleh Tim Densus 88 Antiteror. Para terduga teroris ini diamankan  dan menjalani pemeriksaan di Mako Batalyon Pelopor Brimob Merauke. Pemeriksaan dilakukan sangat tertutup. Bahkan untuk mengambil  gambar  suasana di Mako Brimob tidak diperbolehkan. 

‘’Kita masih terus melakukan pengembangan. Kita takut ini tidak tuntas dan dia bisa ke mana-mana. Kita ingin  harus tuntas. Saya tidak mau terjadi apa-apa di Merauke yang damai  gimana. Kemarin, orang bilang Merauke aman. Aman bagaimana.  Dan kita sekarang siaga penuh. Ini penting,’’ tandasnya.  

Baca Juga :  Ternyata, 14 Pendulang Masih Terjebak di Lokasi Penambangan

Para terduga teroris ini menruutnya tujuannya amalia atau ingin membunuh.  ‘’Kalau kita mencengah, jangan ada pembunuhan. Tapi mereka ini mau menghabisi orang. Karena kita kerjanya cepat dan berhasil mencegah sebelum rencana mereka tersebut dilaksanakan,’’ katanya.

Untung Sangaji juga menyebutkan, para terduga teroris ini ingin mengacaukan Merauke untuk mengacaukan tempat lain di Papua. ‘’Dengan bikin kacau Merauke, maka yang lain menjadi berantakan. Makanya kita tidak tinggal diam,’’ jelasnya.

Kapolres juga menjelaskan bahwa dari terduga teroris yang telah diamankan itu, ada  di antara mereka yang sudah beberapa tahun di Merauke dan ada pula  yang baru datang untuk mengacaukan Merauke khususnya dan Papua umumnya. ‘’Ada yang saat itu sudah mau kita tangkap, tapi karena hamil  sehingga kita urungkan untuk tunggu waktu yang tepat. Dia sudah melahirkan dan anaknya  sekira 5 bulan, sudah besar,’’  terangnya.

Ditambahkan, dari 11 orang yang ditangkap, ada yang merupakan pasangan suami istri. ‘’Jadi kita tunggu  waktu yang tepat supaya betul-betul kita bisa  tangkap  yang lain. N
Barang buktinya, bahan peledak, senjata  dan lain-lain. Kalau  saat itu kita sudah tangkap dan bawa lari ke mana-mana kita yang susah. Kita tidak mau kecolongan. Kasihan kalau kita kecolongan,’’ tambahnya. 

Ditanya lebih  lanjut soal rencana para terduga akan dibawa ke Jakarta, Kapolres enggan  membeberkan. Karena menurutnya, yang  ditangkap  ini bukan  melakukan kejahatan yang biasa-biasa saja seperti penganiayaan besar, tapi rencana  kejahatan yang luar biasa. Sehingga penanganannya juga harus luar biasa.  ‘’Kalau soal kapan dan menggunakan transportasi apa, itu beta tidak  bisa sampaikan di sini,’’ pungkasnya.

Sementara itu,  Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan bahwa 11 orang terduga teroris dari kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD) yang ditangkap di beberapa lokasi di Kabupaten Merauke masih sedang dilakukan pendalaman oleh tim. Baik dari Polda Papua yang membackup Densus 88.

Baca Juga :  Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Guru SMKN 3

“Di Merauke telah hadir Kadensus 88 dan Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto,” jelas Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan,  Selasa (1/6).

Kapolda akan memberikan kesempatan kepada tim untuk bekerja secara maksimal dalam penanganan kelompok teroris yang ada di Papua khususnya di Kabupaten Merauke, sehingga aparat bisa menangkap seluruhnya.

“Dengan menangkap semuanya, kita bisa melihat sejauh mana jaringan yang mereka akan bangun di tanah Papua maupun di luar,” tuturnya. 

Dikatakan, untuk ke 11 orang terduga teroris tersebut akan dibawa ke Jayapura sebelum nantinya digeser ke Jakarta. Ruang tahanan untuk mereka juga telah dipersiapkan di Rutan Mako Brimob Kotaraja.

Kapolda Mathius Fakhiri menyebutkan, kelompok terduga teroris ini sudah menyiapkan pengantin untuk menjalankan aksinya. 

“Kelompok ini sudah ada pengantinnya, sehingga itu Polri bergerak cepat agar tidak boleh terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan di Papua, yang jelas mereka sudah siapkan pengantin,” tegas Kapolda.

Menurut Kapolda, Kabupaten Merauke merupakan daerah yang sangat aman. Kondisi ini dimanfaatkan untuk membangun jaringan kelompok ini dengan mempersiapkan langkah-langkah untuk melakukan bom bunuh diri.

“Inilah yang perlu kita waspadai, tenang bukan berarti tidak ada masalah. Hal ini menjadi catatan bagi kita untuk kita memonitor semua wilayah yang ada di tanah Papua. Di Merauke, kelompok ini sudah pernah melakukan namun gagal terus. Mungkin Tuhan tidak berkehendak mereka melakukan hal-hal di tanah Papua,” pungkasnya. (ulo/fia/nat)

AKBP Ir Untung Sangaji

*Kelompok Terduga Teroris Sudah Mempersiapkan Pengantin

MERAUKE-Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC ternyata salah satu sasaran atau yang diincar oleh para terduga teroris yang telah ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror dibackup Polres dan Brimob Merauke di Merauke.

Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum., mengungkapkan  bahwa salah satu kejahatan para terduga teroris yang tidak terlaksana tersebut ketika mencari Uskup Agung Merauke di Katedral Merauke. 

Saat itu, salah satu terduga teroris tersebut memasuki Katedral dengan membawa ransel.  ‘’Waktu itu, Pastor Kandam mempersilakan orang dengan membawa ransel. Dia (terduga teroris,red) tahu kalau itu ada tulisan Katedral Keuskupan. Mana ada tempat kost  di situ. Kemudian yang dia tunggu itu Uskup, tetapi tidak ada sehingga dia pergi. Karena sasaran  bunuh dirinya mungkin seperti ini,’’ ungkap Kapolres Untung Sangaji, Senin (31/5).

Kapolres menjelaskan bahwa kisah tersebut baru ia dapatkan dari Pastor Anselmus Amo yang menceritakan kepadanya. “Kelompok ini ada  hubungannya dengan teroris Poso, Makassar, Thamrin  Jakarta, Jawa Timur dan  Jawa Barat,’’  ucap Untung Sangaji.

Dijelaskan bahwa  terduga teroris  yang sudah diamankan saat ini masih dalam pemeriksaan oleh Tim Densus 88 Antiteror. Para terduga teroris ini diamankan  dan menjalani pemeriksaan di Mako Batalyon Pelopor Brimob Merauke. Pemeriksaan dilakukan sangat tertutup. Bahkan untuk mengambil  gambar  suasana di Mako Brimob tidak diperbolehkan. 

‘’Kita masih terus melakukan pengembangan. Kita takut ini tidak tuntas dan dia bisa ke mana-mana. Kita ingin  harus tuntas. Saya tidak mau terjadi apa-apa di Merauke yang damai  gimana. Kemarin, orang bilang Merauke aman. Aman bagaimana.  Dan kita sekarang siaga penuh. Ini penting,’’ tandasnya.  

Baca Juga :  Indonesia Ikut Meriahkan Festival Melanesia di Vanuatu

Para terduga teroris ini menruutnya tujuannya amalia atau ingin membunuh.  ‘’Kalau kita mencengah, jangan ada pembunuhan. Tapi mereka ini mau menghabisi orang. Karena kita kerjanya cepat dan berhasil mencegah sebelum rencana mereka tersebut dilaksanakan,’’ katanya.

Untung Sangaji juga menyebutkan, para terduga teroris ini ingin mengacaukan Merauke untuk mengacaukan tempat lain di Papua. ‘’Dengan bikin kacau Merauke, maka yang lain menjadi berantakan. Makanya kita tidak tinggal diam,’’ jelasnya.

Kapolres juga menjelaskan bahwa dari terduga teroris yang telah diamankan itu, ada  di antara mereka yang sudah beberapa tahun di Merauke dan ada pula  yang baru datang untuk mengacaukan Merauke khususnya dan Papua umumnya. ‘’Ada yang saat itu sudah mau kita tangkap, tapi karena hamil  sehingga kita urungkan untuk tunggu waktu yang tepat. Dia sudah melahirkan dan anaknya  sekira 5 bulan, sudah besar,’’  terangnya.

Ditambahkan, dari 11 orang yang ditangkap, ada yang merupakan pasangan suami istri. ‘’Jadi kita tunggu  waktu yang tepat supaya betul-betul kita bisa  tangkap  yang lain. N
Barang buktinya, bahan peledak, senjata  dan lain-lain. Kalau  saat itu kita sudah tangkap dan bawa lari ke mana-mana kita yang susah. Kita tidak mau kecolongan. Kasihan kalau kita kecolongan,’’ tambahnya. 

Ditanya lebih  lanjut soal rencana para terduga akan dibawa ke Jakarta, Kapolres enggan  membeberkan. Karena menurutnya, yang  ditangkap  ini bukan  melakukan kejahatan yang biasa-biasa saja seperti penganiayaan besar, tapi rencana  kejahatan yang luar biasa. Sehingga penanganannya juga harus luar biasa.  ‘’Kalau soal kapan dan menggunakan transportasi apa, itu beta tidak  bisa sampaikan di sini,’’ pungkasnya.

Sementara itu,  Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan bahwa 11 orang terduga teroris dari kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD) yang ditangkap di beberapa lokasi di Kabupaten Merauke masih sedang dilakukan pendalaman oleh tim. Baik dari Polda Papua yang membackup Densus 88.

Baca Juga :  Pembangunan Intrastruktur, Kesehatan dan Pendidikan Mulai Nampak

“Di Merauke telah hadir Kadensus 88 dan Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto,” jelas Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan,  Selasa (1/6).

Kapolda akan memberikan kesempatan kepada tim untuk bekerja secara maksimal dalam penanganan kelompok teroris yang ada di Papua khususnya di Kabupaten Merauke, sehingga aparat bisa menangkap seluruhnya.

“Dengan menangkap semuanya, kita bisa melihat sejauh mana jaringan yang mereka akan bangun di tanah Papua maupun di luar,” tuturnya. 

Dikatakan, untuk ke 11 orang terduga teroris tersebut akan dibawa ke Jayapura sebelum nantinya digeser ke Jakarta. Ruang tahanan untuk mereka juga telah dipersiapkan di Rutan Mako Brimob Kotaraja.

Kapolda Mathius Fakhiri menyebutkan, kelompok terduga teroris ini sudah menyiapkan pengantin untuk menjalankan aksinya. 

“Kelompok ini sudah ada pengantinnya, sehingga itu Polri bergerak cepat agar tidak boleh terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan di Papua, yang jelas mereka sudah siapkan pengantin,” tegas Kapolda.

Menurut Kapolda, Kabupaten Merauke merupakan daerah yang sangat aman. Kondisi ini dimanfaatkan untuk membangun jaringan kelompok ini dengan mempersiapkan langkah-langkah untuk melakukan bom bunuh diri.

“Inilah yang perlu kita waspadai, tenang bukan berarti tidak ada masalah. Hal ini menjadi catatan bagi kita untuk kita memonitor semua wilayah yang ada di tanah Papua. Di Merauke, kelompok ini sudah pernah melakukan namun gagal terus. Mungkin Tuhan tidak berkehendak mereka melakukan hal-hal di tanah Papua,” pungkasnya. (ulo/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya