Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP. (Erik Foto)
Wakil Bupati, Drs. Wahfir Kosasih., SH., MH., (Zul Foto)
JAYAPURA – Kamis (3/3) besok, satu tahun sudah Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., bersama wakilnya Drs. Wahfir Kosasih., SH., MH., memimpin pemerintahan Keerom. Meski jabatan keduanya masih seumuran jagung, namun beberapa program unggulan mereka mulai dirasakan oleh masyarakat Keerom.
Selama satu tahun, Bupati Piter Gusbager begitu aktif turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakatnya. Bahkan kampung di ujung Distrik pun disambangi oleh putra terbaik Keerom itu.
Dalam kunjungannya, Bupati Piter Gusbager kerap menyerahkan bantuan berupa kendaraan roda empat untuk peningkatan usaha petani, bantuan modal UMKM bagi mama-mama, serta membagikan bibit unggul durian.
Terakhir, Bupati bersama jajaran pemerintah Keerom mengunjungi Senin (28/2) kemarin, kembali menyambangi masyarakat Keerom yang di kampung Umuaf, Distrik Web dan kampung Fafenumbu dan kampung Semografi Distrik Yaffi.
Seperti biasanya, Bupati Piter menyerahkan bantuan mobil roda empat jenis strada hilux untuk mendukung peningkatan pertanian masyarakat, menyerahkan bantuan bahan makanan, bantuan modal usaha UMKM bagi mama-mama, bibit durian. Terpenting, Bupati juga mendengar langsung apresiasi dari masyarakat.
Terkait program unggulan, rangkain program di atas, Keerom dibawah nakhoda Piter Gusbager dan Wahfir Kosasih jug memiliki program unggulan lainnya ialah bantuan bagi orang sakit, ibu melahirkan serta bantuan duka.
“Ini sudah sejak tahun kemarin dan tahun ini itu terus kita lanjutkan. Setiap ada yang melahirkan, orang sakit, dan warga Keerom ada kedukaan, Pemda Keerom selalu menyediakan anggaran untuk membantu, ini salah satu program unggulan kami,” ungkap Bupati Piter Gusbager kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di Keerom, Selasa (1/3).
Tapi terpenting, menurut Piter Gusbager, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Keerom, satu tahun jabatan mereka sebagai pemimpin fokus untuk menata birokrasi pemerintahan Keerom agar lebih baik.
“Keerom tentu memiliki banyak persoalan di semua area pembangunan, satu tahun ini terasa begitu singkat dengan persoalan yang menumpuk yang harus segera kita selesaikan terutama birokrasi itu sendiri, birokrasi ini harus memiliki visi kerja yang sama dengan visi misi bupati dan wakil bupati Keerom. Terutama masyarakat sebagai pusat pelayanan kita,” ujar Bupati.
“Kedua budaya kerja yang rendah, lebih banyak menuntut hak daripada apa yang harus mereka kerjakan. Program kerja masih jauh dari sasaran, jauh dari kebutuhan masyarakat sehingga alokasi anggaran kita terbuang percuma selama ini,” sambung Bupati.
Keerom juga memiliki program jitu dalam pengembangan SDM, yakni melalui program 100 doktor. Selain itu, tentu program unggulan Keerom kedepan ialah menjadikan Keerom sebagai lumbung pangan nasional budidaya jagung.
Dirinya juga tak menampik, bahwa sejauh ini masih banyak kampung yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan yang memadai. Sebab itu, di tahun keduanya memimpin Keerom, ia mengaku akan mengutamakan dua kebutuhan mendasar tersebut.
Selain itu, Bupati juga melihat bahwa masalah pengelolaan anggaran dan aset juga menjadi perhatian bersama. Sebab itu berharap di tahun 2021 dan tahun berikutnya, pengelolaan anggaran di Pemda Keerom bisa tertata dengan baik. Begitu juga dengan pengawasan dan penyaluran dana desa yang dinilai belum begitu maksimal.
“Kita akan membuat perbedaan, mungkin satu tahun ini bukan kita yang terbaik, tapi kita membuat perbedaan dan itu yang harus kita akui, dan perbedaan itu terus kita lakukan. Mulai tahun ini, tahun depan dan seterusnya. Kita akan terus tingkatkan daya saing daerah,” pungkas Bupati. (eri).