Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Protes ke Ribka Haluk Dianggap Tidak Tepat

JAYAPURA – Adanya pihak dari pimpinan Komisi Kerawam Teluk Cenderawasih yang meminta Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap kinerja dari Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr Ribka Haluk karena dianggap gagal meletakkan dasar system pemilihan anggota MRP Papua Tengah ditanggapi Ketua Angkatan Kemah Injil Papua Tengah, Melianus Numang, ST.

Ia menyampaikan bahwa pernyataan tersebut tidak tepat sebab apa yang dilakukan Ribka Haluk selama ini mencerminkan keberanian seorang perempuan memimpin dan menjalankan pemerintahan di awal. Tugas Ribka dikatakan tak hanya membahas soal MRP tetapi juga menyiapkan pemerintahan termasuk agenda besar soal Pemilu.

Disini Melianus balik pertanyakan latar belakang pihak yang memprotes. “Ya kami pertanyakan, memberi kritikan ini sebagai akademisi  kah, theolog kah atau politisi sebab sebaiknya memahami aturan dulu atau memberi kritikan,” ujar Melianus di Jayapura, Rabu (8/11) malam.

Baca Juga :  Mabuk dan Judi, Bikin Resah Pedagang Pasar Potikelek

Permintaan Komisi Kerawam Dekanat Teluk Cenderawasih ini muncul setelah kisruh pemilihan anggota MRP Papua Tengah yang dinilai belum memenuhi harapan. Untuk unsur adat dan perempuan sudah berjalan baik namun untuk agama masih dipersoalkan.

Saya pikir ini semua sudah dipertimbangkan dengan baik  dengan melihat jumlah umat dan masivenya penyebaran umat. “Jangan karena frasa agama akhirnya mengenyampingkan aturan – aturan yang harus dilakukan,” tambahnya.

Ia berharap jangan sampai karena memiliki ambisi untuk menduduki jabatan MRP   akhirnya menjelek – jelekkan pemerintah dengan berbagai alasan. “Kalau mau dibilang gagal kami justru balik bertanya bagaimana dengan pengkaderan dari pihak yang protes ini jika dikaitkan dengan provinsi lain,” imbuhnya. (ade)

Baca Juga :  Lanjukan Program Beasiswa Pemerintah, 24 Anak Ikut Seleksi Kedokteran Uncen

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Adanya pihak dari pimpinan Komisi Kerawam Teluk Cenderawasih yang meminta Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap kinerja dari Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr Ribka Haluk karena dianggap gagal meletakkan dasar system pemilihan anggota MRP Papua Tengah ditanggapi Ketua Angkatan Kemah Injil Papua Tengah, Melianus Numang, ST.

Ia menyampaikan bahwa pernyataan tersebut tidak tepat sebab apa yang dilakukan Ribka Haluk selama ini mencerminkan keberanian seorang perempuan memimpin dan menjalankan pemerintahan di awal. Tugas Ribka dikatakan tak hanya membahas soal MRP tetapi juga menyiapkan pemerintahan termasuk agenda besar soal Pemilu.

Disini Melianus balik pertanyakan latar belakang pihak yang memprotes. “Ya kami pertanyakan, memberi kritikan ini sebagai akademisi  kah, theolog kah atau politisi sebab sebaiknya memahami aturan dulu atau memberi kritikan,” ujar Melianus di Jayapura, Rabu (8/11) malam.

Baca Juga :  Tak Disambut DPRP, Diterima MRP 

Permintaan Komisi Kerawam Dekanat Teluk Cenderawasih ini muncul setelah kisruh pemilihan anggota MRP Papua Tengah yang dinilai belum memenuhi harapan. Untuk unsur adat dan perempuan sudah berjalan baik namun untuk agama masih dipersoalkan.

Saya pikir ini semua sudah dipertimbangkan dengan baik  dengan melihat jumlah umat dan masivenya penyebaran umat. “Jangan karena frasa agama akhirnya mengenyampingkan aturan – aturan yang harus dilakukan,” tambahnya.

Ia berharap jangan sampai karena memiliki ambisi untuk menduduki jabatan MRP   akhirnya menjelek – jelekkan pemerintah dengan berbagai alasan. “Kalau mau dibilang gagal kami justru balik bertanya bagaimana dengan pengkaderan dari pihak yang protes ini jika dikaitkan dengan provinsi lain,” imbuhnya. (ade)

Baca Juga :  Ketua Definitif MRP Provinsi Papua Segera Dipilih

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya