JAYAPURA – Adanya pihak dari pimpinan Komisi Kerawam Teluk Cenderawasih yang meminta Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap kinerja dari Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr Ribka Haluk karena dianggap gagal meletakkan dasar system pemilihan anggota MRP Papua Tengah ditanggapi Ketua Angkatan Kemah Injil Papua Tengah, Melianus Numang, ST.
Ia menyampaikan bahwa pernyataan tersebut tidak tepat sebab apa yang dilakukan Ribka Haluk selama ini mencerminkan keberanian seorang perempuan memimpin dan menjalankan pemerintahan di awal. Tugas Ribka dikatakan tak hanya membahas soal MRP tetapi juga menyiapkan pemerintahan termasuk agenda besar soal Pemilu.
Disini Melianus balik pertanyakan latar belakang pihak yang memprotes. “Ya kami pertanyakan, memberi kritikan ini sebagai akademisi kah, theolog kah atau politisi sebab sebaiknya memahami aturan dulu atau memberi kritikan,” ujar Melianus di Jayapura, Rabu (8/11) malam.
Permintaan Komisi Kerawam Dekanat Teluk Cenderawasih ini muncul setelah kisruh pemilihan anggota MRP Papua Tengah yang dinilai belum memenuhi harapan. Untuk unsur adat dan perempuan sudah berjalan baik namun untuk agama masih dipersoalkan.
Saya pikir ini semua sudah dipertimbangkan dengan baik dengan melihat jumlah umat dan masivenya penyebaran umat. “Jangan karena frasa agama akhirnya mengenyampingkan aturan – aturan yang harus dilakukan,” tambahnya.
Ia berharap jangan sampai karena memiliki ambisi untuk menduduki jabatan MRP akhirnya menjelek – jelekkan pemerintah dengan berbagai alasan. “Kalau mau dibilang gagal kami justru balik bertanya bagaimana dengan pengkaderan dari pihak yang protes ini jika dikaitkan dengan provinsi lain,” imbuhnya. (ade)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos