Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Kepemimpinan ULMWP Dipertanyakan

Turunkan Benny Wenda Bukan Lewat KTT, tapi Melalui Kongres

JAYAPURA – Bergantinya jabatan Presiden ULMWP dari Benny Wenda yang digantikan oleh Manase Tabuni dipertanyakan. Nama Manase Tabuni sendiri muncul  dalam Kongres Tingkat Tinggi (KTT) II ULMWP di Vanuatu dan terpilih pada kongres yang digelar pada 25 Agustus tersebut.

Kondisi ini lantas mencapat protes dari sejumlah faksi baik dari WPNCL, PNWP  maupun anggota ULMWP sendiri. Tercatat ada sekitar 1000 massa yang tergabung dari berbagai faksi ini mendatangi kediaman deklarator, Buchtar Tabuni di Kampwolker, Waena pada, Senin (6/11).

Mereka mempertanyakan proses pemilihan Presiden ULMWP yang telah berganti. Menurut mendemo ini cacat hukum karena tidak dilakukan lewat kongres. Massa pun mendesak agar petinggi organisasi ULMWP, WPNCL dan lainnya segera menggelar kongres untuk melakukan pemilihan ulang.

Baca Juga :  Gali Potensi Permasalahan Serta Aspirasi yang Berkembang

“Kami memprotes keputusan KTT II ULMWP di Vanuatu yang digelar tanggal 25 Agustus – 3 September terkait pergantian presiden ULMWP,”   kata Markus Yenu, Gubernur Wilayah III Domberay Manokwari lewat teleponnya, Senin (6/11).

Pasalnya dikatakan semua organisasi pro merdeka mengetahui jika para petinggi ini ke Vanuatu untuk mengikuti sidang MSG. Namun setelah sidang MSG dikatakan ada pertemuan lain yang dilakukan  dan dikatakan pertemuan tersebut illegal.

Benny wenda dan Perdana Menteri, Edison Waromi dalam KTT tersebut justru diturunkan dan diganti. Kata Markus untuk jabatan presiden tak bisa pergantian dilakukan dengan metode KTT  dan itu melanggar konstitusi mereka.

Turunkan Benny Wenda Bukan Lewat KTT, tapi Melalui Kongres

JAYAPURA – Bergantinya jabatan Presiden ULMWP dari Benny Wenda yang digantikan oleh Manase Tabuni dipertanyakan. Nama Manase Tabuni sendiri muncul  dalam Kongres Tingkat Tinggi (KTT) II ULMWP di Vanuatu dan terpilih pada kongres yang digelar pada 25 Agustus tersebut.

Kondisi ini lantas mencapat protes dari sejumlah faksi baik dari WPNCL, PNWP  maupun anggota ULMWP sendiri. Tercatat ada sekitar 1000 massa yang tergabung dari berbagai faksi ini mendatangi kediaman deklarator, Buchtar Tabuni di Kampwolker, Waena pada, Senin (6/11).

Mereka mempertanyakan proses pemilihan Presiden ULMWP yang telah berganti. Menurut mendemo ini cacat hukum karena tidak dilakukan lewat kongres. Massa pun mendesak agar petinggi organisasi ULMWP, WPNCL dan lainnya segera menggelar kongres untuk melakukan pemilihan ulang.

Baca Juga :  Keerom Rampung, Yahukimo Tanpa Kabar

“Kami memprotes keputusan KTT II ULMWP di Vanuatu yang digelar tanggal 25 Agustus – 3 September terkait pergantian presiden ULMWP,”   kata Markus Yenu, Gubernur Wilayah III Domberay Manokwari lewat teleponnya, Senin (6/11).

Pasalnya dikatakan semua organisasi pro merdeka mengetahui jika para petinggi ini ke Vanuatu untuk mengikuti sidang MSG. Namun setelah sidang MSG dikatakan ada pertemuan lain yang dilakukan  dan dikatakan pertemuan tersebut illegal.

Benny wenda dan Perdana Menteri, Edison Waromi dalam KTT tersebut justru diturunkan dan diganti. Kata Markus untuk jabatan presiden tak bisa pergantian dilakukan dengan metode KTT  dan itu melanggar konstitusi mereka.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya