Wabup Sularso: Bicara Kebangsaan, Seharusnya NKRI Belajar dari Merauke
MERAUKE-Wakil Bupati Merauke Sularso mengungkapkan, bicara soal kebangsaan, seharusnya Negara Kesatuan Republik Indonesia belajar dari Merauke. Sebab, jauh sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia 74 tahun yang lalu, Merauke sudah yang berdiri sejak tahun 1902.
“Sehingga kalau bicara kebangsaan, seharusnya Negara Kesatuan Republik Indonesia belajar ke Merauke. Karena kita sudah hidup rukun dan damai disini. Hanya karena persoalan-persoalan kecil, kemudian imbas yang dapat berujung pada masalah yang kita hadapi baik saudara-saudara kita yang ada di Papua Barat maupun di Papua. Namun demikian, kita masih bersyukur kita masih bisa menjaga kebersamaan ini sehingga di Kabupaten Merauke tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan,’’’ tandas Wabup Sularso saat membuka lomba pidato kebangsaan tingkat SMP yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kabupaten Merauke, Rabu (21/8).
Wabup Sularso juga mengatakan bahwa di usia Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, bahasa atau kata rasis sudah tidak ada lagi. Begitu juga dengan radikalismes di Indonesia. Namun yang terjadi masih ada yang melontarkan kata-kata yang tidak pantas sebagai sesama anak bangsa.
“Lidah itu lebih tajam dari pisau atau silet. Ketika kita mengeluarkan bahasa, mengeluarkan kata-kata tidak tepat pada ruang dan lingkup yang ada pada saat itu tentunya akan menjadi persoalan. Ini ada kaitannya bagaimana kita menyuarakan hati kita, menyuarakan pikiran kita, lewat facebook, twitter dan lain-lain,’’ jelasnya.
Dikatakan peristiwa yang menimpa mahasiswa Papua maupun yang terjadi Papua Barat dan Papua tentunya ada rasa kesedihan. Karena di usia 74 tahun tersebut tidak ada lagi hal-hal yang mengusik perasaan kita semua dalam berbangsa dan bernegara.
Pada kesempatan tersebut Wabup Sularso juga menjelaskan soal pengiriman ribuan anak-anak Merauke ke sejumlah kota study untuk melanjutkan kuliah. ‘’Ini kita lakukan untuk menyiapkan sumber daya manusia untuk bangsa dan daerah ini. Kalau kita kaitkan degan generasi melaniel, yaitu generasi muda yang siap berpacu dan siap berlomba dalam rangka untuk menghadirkan pikiran dan tenaga dengan seluruh potensi perkembangan zaman baik secara nasional maupun internasional untuk mengabdi dan berkreasi untuk membangun Indonesia yang lebih maju,’’ tambahnya. (ulo/tri)
MERAUKE-Wakil Bupati Merauke Sularso mengungkapkan, bicara soal kebangsaan, seharusnya Negara Kesatuan Republik Indonesia belajar dari Merauke. Sebab, jauh sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia 74 tahun yang lalu, Merauke sudah yang berdiri sejak tahun 1902.
“Sehingga kalau bicara kebangsaan, seharusnya Negara Kesatuan Republik Indonesia belajar ke Merauke. Karena kita sudah hidup rukun dan damai disini. Hanya karena persoalan-persoalan kecil, kemudian imbas yang dapat berujung pada masalah yang kita hadapi baik saudara-saudara kita yang ada di Papua Barat maupun di Papua. Namun demikian, kita masih bersyukur kita masih bisa menjaga kebersamaan ini sehingga di Kabupaten Merauke tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan,’’’ tandas Wabup Sularso saat membuka lomba pidato kebangsaan tingkat SMP yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kabupaten Merauke, Rabu (21/8).
Wabup Sularso juga mengatakan bahwa di usia Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, bahasa atau kata rasis sudah tidak ada lagi. Begitu juga dengan radikalismes di Indonesia. Namun yang terjadi masih ada yang melontarkan kata-kata yang tidak pantas sebagai sesama anak bangsa.
“Lidah itu lebih tajam dari pisau atau silet. Ketika kita mengeluarkan bahasa, mengeluarkan kata-kata tidak tepat pada ruang dan lingkup yang ada pada saat itu tentunya akan menjadi persoalan. Ini ada kaitannya bagaimana kita menyuarakan hati kita, menyuarakan pikiran kita, lewat facebook, twitter dan lain-lain,’’ jelasnya.
Dikatakan peristiwa yang menimpa mahasiswa Papua maupun yang terjadi Papua Barat dan Papua tentunya ada rasa kesedihan. Karena di usia 74 tahun tersebut tidak ada lagi hal-hal yang mengusik perasaan kita semua dalam berbangsa dan bernegara.
Pada kesempatan tersebut Wabup Sularso juga menjelaskan soal pengiriman ribuan anak-anak Merauke ke sejumlah kota study untuk melanjutkan kuliah. ‘’Ini kita lakukan untuk menyiapkan sumber daya manusia untuk bangsa dan daerah ini. Kalau kita kaitkan degan generasi melaniel, yaitu generasi muda yang siap berpacu dan siap berlomba dalam rangka untuk menghadirkan pikiran dan tenaga dengan seluruh potensi perkembangan zaman baik secara nasional maupun internasional untuk mengabdi dan berkreasi untuk membangun Indonesia yang lebih maju,’’ tambahnya. (ulo/tri)