MERAUKE- Umat Katolik Kabupaten Merauke merayakan misa syukur 114 tahun masuknya Gereja Katolik di Selatan Papua dipusatkan di Patung Hati Kudus Bandara Mopah Merauke, Rabu (14/8). Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC, yang diangkat Vatikan sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke (Kame) menjadi selebran utama perayaan misa syukur ini didampingi Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C, sebagai uskup visitor Keuskupan Agung Merauke dan lebih dari 20-an imam.
Dihadiri ribuan umat Katolik, Uskup Mandagi mengungkapkan perayaan misa syukur ini merupakan kesempatan bagi umat Katolik Keuskupan Agung Merauke untuk bersyukur kepada Tuhan karena melalui agama Katolik Tuhan secara istimewah berkenan hadir di Papua Selatan.
‘’Kita bangga sebagai orang Katolik menjadi sarana Tuhan untuk hadir disini. Agama sebagai sarana umat untuk Tuhan hadir. Kita bersyukur karena Tuhan hadir di Papua selama 114 tahun. Memang, Tuhan sudah hadir sebelum agama Katolik hadir lewat alam Papua yang indah tanda kehadiran Tuhan. Karena itu, jangan rusakan alam Papua ini lewat investasi. Tuhan juga hadir melalui manusia-manusia Papua yang cantik dan gagah. Juga melalui budaya Papua yang bagus,’’ kata Uskup Mandagi.
Tanda-tanda kehadiran Tuhan di Selatan Papua tersebut, jelas Uskup Mandagi yang pertama adalah lewat persaudaraan kononia. Dimana ada persaudaraan maka di sana ada Tuhan.
‘’Dalam bacaan injili hari ini digarisbawahi tentang persaudaraan, saling menegur dengan baik. Ada persaudaraan antara umat tanpa membedakan suku, aliran politik, tanpa membedakan gender dan status. Juga ada persaudaraan antar para imam. Persaudaraan antara gereja dan pemerintah,’’ jelasnya. Tanda kehadiran Tuhan lainnya jelas Uskup Mandagi yakni lewat perayaan liturgi yang dirayakan dimana-mana dan doa dimana. ‘’Semakin banyak imam merayakan ekaristi dan doa dimana-mana. Karena kehadiran imam untuk merayakan ekaristi,’’ jelasnya.
Tanda kehadiran Tuhan juga yakni semakin banyak orang Katolik yang baik dan memberikan kesaksian yang baik dan menjadi pewarta dan kata-kata serta perbuatan baik. ‘’Juga semakin banyak keluarga-keluarga Katolik yang setia dalam ikatan perkawinan mereka. Meski banyak badai yang menerpa, namun selalu memegang janji suci mereka yang telah dipersatukan Tuhan,’’ jelasnya.
Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si mengucapkan terima kasih kepada para misionaris yang sudah hadir di Kabupaten Merauke dan Selatan Papua. Terlebih khusus Pastor juru kunci (pastor Keis D’Rois) yang telah mendedikasikan dirinya untuk tinggal di Merauke. Para misionaris, katekese, guru, tenaga medis, tukang bahkan orang-orang yang hadir di Tanah Animha yang datang mengangkat orang-orang Marind, di Papua Selatan untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus yang diawali 114 tahun lalu. (ulo)