MERAUKE– Keberadaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun yang terletak di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan menjadi magnet baru perekonomian di kawasan yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG).
Dalam rangka meningkatkan sinergitas antar pemangku kepentingan yang mempunyai peran di perbatasan negara, Karantina Pertanian Merauke menyelenggarakan Focus Grup Discussion (FGD) dengan tema, Peluang dan Tantangan PLBN Yetetkun Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi di Papua Selatan secara daring dan luring di Aula Kantor Induk, Senin (28/8), kemarin.
“PLBN Yetetkun sudah berdiri dan tinggal menunggu diresmikan oleh Presiden Jokowi. Tentunya keberadaan PLBN menjadi daya tarik masyarakat untuk berusaha. Hal ini yang ingin kita gali bersama melalui FGD ini, “ungkap Kepala Karantina Pertanian Merauke, Cahyono.
Di Provinsi Papua Selatan terdapat dua PLBN yang berbatasan dengan PNG, selain PLBN Yetetkun di Boven Digoel terdapat PLBN Sota di Merauke.
Dalam mendukung perekonomian masyarakat di PLBN Yetetkun, terdapat fasilitas pendukung agar masyarakat menjajakan hasil bumi.
“Terdapat Pasar Yetetkun yang masih berada disekitar PLBN. Masyarakat setempat dapat memanfaatkan kios secara gratis. Selain itu mengajak teman-teman CIQS untuk dapat menempatkan petugas agar PLBN bisa beroperasional” ungkap Isak J Mewed, Plt. Kepala PLBN Yetetkun melalui daring dari Jakarta.
Pemprov Papua Selatan yang diwakili oleh Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Agus Kurniawan turut mengapresiasi kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh Karantina Pertanian.
“FGD ini pertama dilakukan. Banyak informasi dan data yang dipaparkan oleh masing-masing instansi. Data inilah menjadi pijakan dalam mengambil kebijakan kedepan. FGD ini juga memberikan gambaran kondisi terkini PLBN Yetetkun” ungkap Agus diakhir tanggapannya. (ulo/tho)