Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Disinyalir Ada Upaya Menurunkan Dirinya

Direktur RSUD Abepura Terkait Sejumlah Aksi Demo Tenaga Medis

JAYAPURA-Sejumlah aksi demo yang dilakukan sebagian tenaga medis di RSUD Abepura beberapa waktu yang lalu mendapat tanggapan dari Direktur RSUD Abepura, dr. Daisy C Urbinas.

Saat ditemui Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Rabu (23/8), dr. Daisy Urbinas menyampaikan bahwa tuduhan yang disampaikan terhadap dirinya dalam sejumlah aksi demo, adalah tuduhan sepihak dan tidak benar.

Dirinya mencontohkan terkait tuntutan sejumlah oknum tenaga medis mengenai insentif Covid-19, merupakan persoalan yang sudah lama disampaikan dan sudah pernah dijelaskan namun terus didemokan berulang-ulang.

“Apabila ada hal-hal yang belum jelas, siapa pun pegawai memiliki hak untuk bertanya ke Inspektorat. Karena sudah dua bulan ini Inspektorat melakukan pemantauan di RSUD Abepura dam hasilnya sudah disampaikan kepada gubernur dan Sekda,” jelasnya.

“Untuk insentif jauh lebih baik langsung saja tanya ke Inspektorat. Sementara untuk adanya sejumlah tulisan di baliho terkait kekurangan gaji, perlu kami jelaskan bahwa kekurangan gaji itu bukan dari kepemimpinan kami. Kepemimpinan kami mulai tahun 2020 dan sejak 2018 memang tidak ada pembayaran kekurangan gaji di tempat ini. Tahun 2020, kami mengajukan permintaan, sehingga jika belum dibayarkan tanya saja langsung ke instansi yang punya kewenangan terkait bayar membayar ini, kenapa sudah tidak ada,” sambungnya.

Baca Juga :  Aktifasi Forum Lalu Lintas dan Perkuat Kasih Biru Plus Parap-para Numbay

Tudingan lain yang disampaikan dalam aksi demo seperti dugaan korupsi sekira Rp 1,5 miliar, dr.  Daisy Urbinas mempersilakan untuk dilaporkan kepada pihak yang berwajib apabila memiliki bukti yang lengkap.

“Kalau ada data lengkap, silakan lapor saja kepada kepolisian. Jangan demo tempel-tempel kertas. Itu tidak bertanggung jawab, lapor saja!”tegasnya.

Mengenai jabatan yang dipercayakan kepadanya saat ini sebagai Direktur RSUD Abepura, Daisy Urbinas mengatakan, dirinya sudah menjalani fit and propertest. Kepercayaan yang diberikan kepadanya saat ini, bukan karena kedekatan atau emosional.

“Tidak karena kedekatan atau karena ada jalur khusus. Saya bekerja saat ini, saat rumah sakit tidak ada uang, bukan saat ada uang. Tetapi kami membuat semua jadi maksimal dengan kondisi yang sangat terbatas. Untuk itu, apabila ada oknum ASN yang tidak puas terhadap kepemimpinan kami, ada mekanisme dan ada pimpinan tingkat atas yang menilai kinerja direktur, untuk memutuskan direktur ini bekerja buruk dan tidak pantas,” tuturnya.

Baca Juga :  Ciptakan Ketahanan Pangan, Dorong Ketersediaan Akses dan Pemanfaatan Produksi

Dia juga mengatakan pihaknya terus berupaya untuk fokus meningkatkan pelayanan dan akreditasi RSUD Abepura yang dipimpinnya ini. Namun dengan adanya aktivitas demo yang terus berulang dengan isu yang sama, tentu sangat mengganggu jalannya proses inovasi serta kinerja dan akan mengganggu ke pelayanan publik khususnya kesehatan.

“Kami sudah jelaskan ulang-ulang tetapi tidak mau paham dan tidak mau dengar. Ini menyita waktu dan energi kita, padahal masih banyak orang yang sampai saat ini melayani dengan tulus dan mereka bekerja diam. Jika kita tidak merubah karakter kita, siapapun dia yang akan jadi pemimpin tetap saja akan ada hal seperti ini, karena kita tidak siap menghadapi perubahan,” tambahnya.

Oleh sebab itu, terkait aksi demo yang berulang dilakukan  dengan metode yang sama, dr. Daisy Urbinas mensinyalir ada niat untuk menggulingkan dirinya dari jabatan direktur. (oel/nat)

Direktur RSUD Abepura Terkait Sejumlah Aksi Demo Tenaga Medis

JAYAPURA-Sejumlah aksi demo yang dilakukan sebagian tenaga medis di RSUD Abepura beberapa waktu yang lalu mendapat tanggapan dari Direktur RSUD Abepura, dr. Daisy C Urbinas.

Saat ditemui Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Rabu (23/8), dr. Daisy Urbinas menyampaikan bahwa tuduhan yang disampaikan terhadap dirinya dalam sejumlah aksi demo, adalah tuduhan sepihak dan tidak benar.

Dirinya mencontohkan terkait tuntutan sejumlah oknum tenaga medis mengenai insentif Covid-19, merupakan persoalan yang sudah lama disampaikan dan sudah pernah dijelaskan namun terus didemokan berulang-ulang.

“Apabila ada hal-hal yang belum jelas, siapa pun pegawai memiliki hak untuk bertanya ke Inspektorat. Karena sudah dua bulan ini Inspektorat melakukan pemantauan di RSUD Abepura dam hasilnya sudah disampaikan kepada gubernur dan Sekda,” jelasnya.

“Untuk insentif jauh lebih baik langsung saja tanya ke Inspektorat. Sementara untuk adanya sejumlah tulisan di baliho terkait kekurangan gaji, perlu kami jelaskan bahwa kekurangan gaji itu bukan dari kepemimpinan kami. Kepemimpinan kami mulai tahun 2020 dan sejak 2018 memang tidak ada pembayaran kekurangan gaji di tempat ini. Tahun 2020, kami mengajukan permintaan, sehingga jika belum dibayarkan tanya saja langsung ke instansi yang punya kewenangan terkait bayar membayar ini, kenapa sudah tidak ada,” sambungnya.

Baca Juga :  Aktifasi Forum Lalu Lintas dan Perkuat Kasih Biru Plus Parap-para Numbay

Tudingan lain yang disampaikan dalam aksi demo seperti dugaan korupsi sekira Rp 1,5 miliar, dr.  Daisy Urbinas mempersilakan untuk dilaporkan kepada pihak yang berwajib apabila memiliki bukti yang lengkap.

“Kalau ada data lengkap, silakan lapor saja kepada kepolisian. Jangan demo tempel-tempel kertas. Itu tidak bertanggung jawab, lapor saja!”tegasnya.

Mengenai jabatan yang dipercayakan kepadanya saat ini sebagai Direktur RSUD Abepura, Daisy Urbinas mengatakan, dirinya sudah menjalani fit and propertest. Kepercayaan yang diberikan kepadanya saat ini, bukan karena kedekatan atau emosional.

“Tidak karena kedekatan atau karena ada jalur khusus. Saya bekerja saat ini, saat rumah sakit tidak ada uang, bukan saat ada uang. Tetapi kami membuat semua jadi maksimal dengan kondisi yang sangat terbatas. Untuk itu, apabila ada oknum ASN yang tidak puas terhadap kepemimpinan kami, ada mekanisme dan ada pimpinan tingkat atas yang menilai kinerja direktur, untuk memutuskan direktur ini bekerja buruk dan tidak pantas,” tuturnya.

Baca Juga :  Makan di Entrop, Seorang Warga PNG Diciduk Polisi

Dia juga mengatakan pihaknya terus berupaya untuk fokus meningkatkan pelayanan dan akreditasi RSUD Abepura yang dipimpinnya ini. Namun dengan adanya aktivitas demo yang terus berulang dengan isu yang sama, tentu sangat mengganggu jalannya proses inovasi serta kinerja dan akan mengganggu ke pelayanan publik khususnya kesehatan.

“Kami sudah jelaskan ulang-ulang tetapi tidak mau paham dan tidak mau dengar. Ini menyita waktu dan energi kita, padahal masih banyak orang yang sampai saat ini melayani dengan tulus dan mereka bekerja diam. Jika kita tidak merubah karakter kita, siapapun dia yang akan jadi pemimpin tetap saja akan ada hal seperti ini, karena kita tidak siap menghadapi perubahan,” tambahnya.

Oleh sebab itu, terkait aksi demo yang berulang dilakukan  dengan metode yang sama, dr. Daisy Urbinas mensinyalir ada niat untuk menggulingkan dirinya dari jabatan direktur. (oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya