Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Masyarakat Jangan Angap Remeh Persoalan Sanitasi!

Suasana kegiatan sosialisasi sistim pengelolaan air limbah domestik yang digelar Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan  dan Kawasan Pemukiman Kota Jayapura, Rabu (23/8). (FOTO:Noel/Cepos)

JAYAPURA-Guna melibatkan peran serta masyarakat dalam upaya sanitasi lingkungan, Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan  dan Kawasan Pemukiman, menggelar kegiatan sosialisasi sistim pengelolaan air limbah domestik, Rabu (23/8).

Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., dalam sambutannya yang dibacakanAsisten III Sekda Kota Jayayapura, Amos Solossa mengatakan bahwa air limbah domestik menjadi salah satu isu yang sangat penting dalam upaya semua orang menjaga kebersihan lingkungan.

“Karena dampaknya tidak hanya terasa pada kualitas air yang kita konsumsi, tetapi juga berdampak langsung pada ekosistem dan kesehatan masyarakat,”ucapnya.

Amos Solossa mengakui masih banyaknya tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan layanan sanitasi sistem pengelolaan air limbah domestik di Kota Jayapura.

“Dalam mencapai tujuan tersebut, kita perlu bekerja bersama-sama dan berkolaborasi antara pemerintah daerah, industri, komunitas dan setiap individu masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tambahnya.

Baca Juga :  BPJS Kesehatan Beri Penghargaan Kepada 4 Badan Usaha

Di tempat yang sama Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan  dan Kawasan Pemukiman Kota Jayapura, Yayong Baddu menyampaikan bahwa pihaknya berfokus kepada pengelolaan air limbah di lima distrik. Untuk tahap pertama pihaknya sudah lakukan di Distrik Jayapura Selatan dan Abepura, sementara tahap kedua di Distrik Heram.

“Dari sosialisasi ini kita mengajak masyarakat bagaimana cara mengolah limbah yang bagus. Untuk itu nanti dalam materi ada istilahnya ipal komunal, ipal manual dan sistem perpipaan, semua kita sosialisasikan kepada masyarakat. Untuk itu peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan sanitasi lingkungan sangat penting demi kesehatan,”ujarnya.

Secara terpisah, Kepala UPTD PALD Koya Koso Kota Jaapura, Dr. Ir. Sapari ST. M.Env, Mgmt, Sust mengatakan bahwa untuk tingkat sanitasi Kota Jayapura masih sangat kurang atau rendah mencapai 0,9 dan target dinas ketika 2030 itu mencapai 10% maka perlu dukungan dari seluruh masyarakat dan stakeholder agar masyarakat memiliki perilaku hidup yang sehat.

Baca Juga :  Kebanyakan Disersi Karena Tak Kuat

“Untuk 0,1 kita naikkan saja itu sangat sulit mulai dari pengolahan limbah di masyarakat bagaimana selanjutnya pengelolaannya dan bagaimana bangunan-bangunan yang memiliki standar. Jika ingin memenuhi syarat maka nilai kita distandar nasional dapat memenuhi syarat Jayapura.

 Kota Jayapura jadi barometer dan masih yang tertinggi. Untuk tingkat nasional kita masuk hutan bawa sehingga dengan kegiatan ini masyarakat bisa memiliki informasi lebih dan menjaga sanitasinya,” katanya.

Dia juga mengatakan masyarakat kadang merasa hal ini tidak penting padahal sanitasi merupakan pelayanan dasar seperti perumahan.

“Kadang-kadang tidak dilihat oleh pemerintah dan masyarakat mungkin ini tidak terlalu penting, tetapi dengan begini maka kita bisa melihat sanitasi ini begitu penting. Sehingga untuk mengatasi ini beberapa dinas terkait dan masyarakat harus saling bahu-membahu memberikan tingkat pemahaman bahwa pentingnya sanitasi di lingkungan,” tutupnya. (oel/nat)

Suasana kegiatan sosialisasi sistim pengelolaan air limbah domestik yang digelar Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan  dan Kawasan Pemukiman Kota Jayapura, Rabu (23/8). (FOTO:Noel/Cepos)

JAYAPURA-Guna melibatkan peran serta masyarakat dalam upaya sanitasi lingkungan, Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan  dan Kawasan Pemukiman, menggelar kegiatan sosialisasi sistim pengelolaan air limbah domestik, Rabu (23/8).

Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., dalam sambutannya yang dibacakanAsisten III Sekda Kota Jayayapura, Amos Solossa mengatakan bahwa air limbah domestik menjadi salah satu isu yang sangat penting dalam upaya semua orang menjaga kebersihan lingkungan.

“Karena dampaknya tidak hanya terasa pada kualitas air yang kita konsumsi, tetapi juga berdampak langsung pada ekosistem dan kesehatan masyarakat,”ucapnya.

Amos Solossa mengakui masih banyaknya tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan layanan sanitasi sistem pengelolaan air limbah domestik di Kota Jayapura.

“Dalam mencapai tujuan tersebut, kita perlu bekerja bersama-sama dan berkolaborasi antara pemerintah daerah, industri, komunitas dan setiap individu masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tambahnya.

Baca Juga :  Program RJ Diakui Membantu Dua Pihak

Di tempat yang sama Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan  dan Kawasan Pemukiman Kota Jayapura, Yayong Baddu menyampaikan bahwa pihaknya berfokus kepada pengelolaan air limbah di lima distrik. Untuk tahap pertama pihaknya sudah lakukan di Distrik Jayapura Selatan dan Abepura, sementara tahap kedua di Distrik Heram.

“Dari sosialisasi ini kita mengajak masyarakat bagaimana cara mengolah limbah yang bagus. Untuk itu nanti dalam materi ada istilahnya ipal komunal, ipal manual dan sistem perpipaan, semua kita sosialisasikan kepada masyarakat. Untuk itu peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan sanitasi lingkungan sangat penting demi kesehatan,”ujarnya.

Secara terpisah, Kepala UPTD PALD Koya Koso Kota Jaapura, Dr. Ir. Sapari ST. M.Env, Mgmt, Sust mengatakan bahwa untuk tingkat sanitasi Kota Jayapura masih sangat kurang atau rendah mencapai 0,9 dan target dinas ketika 2030 itu mencapai 10% maka perlu dukungan dari seluruh masyarakat dan stakeholder agar masyarakat memiliki perilaku hidup yang sehat.

Baca Juga :  Pemprov Papua Komitmen Berikan Perlindungan bagi Anak-anak

“Untuk 0,1 kita naikkan saja itu sangat sulit mulai dari pengolahan limbah di masyarakat bagaimana selanjutnya pengelolaannya dan bagaimana bangunan-bangunan yang memiliki standar. Jika ingin memenuhi syarat maka nilai kita distandar nasional dapat memenuhi syarat Jayapura.

 Kota Jayapura jadi barometer dan masih yang tertinggi. Untuk tingkat nasional kita masuk hutan bawa sehingga dengan kegiatan ini masyarakat bisa memiliki informasi lebih dan menjaga sanitasinya,” katanya.

Dia juga mengatakan masyarakat kadang merasa hal ini tidak penting padahal sanitasi merupakan pelayanan dasar seperti perumahan.

“Kadang-kadang tidak dilihat oleh pemerintah dan masyarakat mungkin ini tidak terlalu penting, tetapi dengan begini maka kita bisa melihat sanitasi ini begitu penting. Sehingga untuk mengatasi ini beberapa dinas terkait dan masyarakat harus saling bahu-membahu memberikan tingkat pemahaman bahwa pentingnya sanitasi di lingkungan,” tutupnya. (oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya