JAYAPURA-Dalam rangka menekan lonjakan harga dan menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok di Kota Jayapura, Pemerintah Kota Jayapura melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jayapura menargetkan melakukan kegiatan operasi pasar murah sebanyak 47 kali di tahun ini. Dari target tersebut sudah 27 kali dilaksanakan tersisa 20 kali lagi.
Oktovina Josina Kambu, selaku Kabid Ekonomi Bapeda Kota Jayapura dan juga anggota TIPD Kota Jayapura mengatakan, sejauh ini pemerintah Kota Jayapura berhasil menjaga inflasi di Kota Jayapura. Sampai di Juli 2023 inflasi YOY Kota Jayapura berada di 2,17 persen.
“Untuk angka secara nasional bulan Juli tahun 2023, inflasi YOY 3,08. Untuk tingkat provinsi di bulan Juli YOY, 3,4%. Sementara untuk Kota Jayapura inflasi YOY-nya 2,17. Jadi secara trend kita memang ada di bawah nasional,” kata Oktovina Josina Kambu usai rapat pengendalian inflasi di Kota Jayapura, Senin (20/8).
Lanjut dia, secara per bulan Pemkot Jayapura juga mengalami deflasi, MTM 0,16, kemudian YPD 1,29.Namun demikian, masih ada beberapa komoditi yang memang mengalami kenaikan harga, seperti bawang putih. Ini disebabkan karena pemenuhan kebutuhan di dalam Kota Jayapura masih mengandalkan impor sehingga biaya transportasi yang cukup tinggi ini juga mempengaruhi harga bawang putih di pasaran cukup tinggi.
“Sebelumnya juga di Kota Jayapura tomat juga mengalami kenaikan harga, tapi masuk di bulan Juli sudah mulai turun,” katanya.
Selain itu barang kebutuhan pokok yang juga mengalami kenaikan harga seperti daging ayam dan telur ayam. Ini disebabkan karena tingginya harga pakan yang disebabkan karena faktor kelangkaan. Seperti pakan jagung yang memang juga masih tinggi, berdampak pada harga telur ayam dan daging ayam di pasaran. “Pakan ternak ini yang menyebabkan akumulasi sehingga harga daging ayam di pasaran juga naik,”ujarnya.
Selain menggelar pasar murah, Pemerintah Kota Jayapura juga memastikan akan memberikan subsidi terhadap barang-barang kebutuhan pokok yang akan dijual di pasar murah. Pemerintah menargetkan akan memberikan subsidi sekitar 30% dari setiap komoditi kebutuhan pokok yang dipasarkan.
“Di bulan September ini kita akan memberikan subsidi. Kami harap bisa subsidi barang-barang kebutuhan pokok sampai 30%. Ini juga sudah kami bahas dalam anggaran perubahan,” tandasnya. (roy/ary)