Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Keerom Keren! 3 Bulan Presiden Dua Kali Berkunjung

Memanfaatkan Keunggulan Daerah Untuk Kemandirian Pangan

KEEROM – Kabupaten Keerom dalam tiga bulan terakhir ini menjadi perhatian besar seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, hanya dalam waktu 3 bulan lebih atau tepatnya 107 hari, Presiden Joko Widodo sudah dua kali melakukan kunjungan kerja di Negeri Tapal Batas, Keerom.

Tentu sebuah catatan sejarah bagi masyarakat Keerom, hanya hitungan 3 bulan lebih mereka sudah dua kali didatangi oleh orang nomor satu di Indonesia itu. Kehadiran Presiden juga tidak lepas dari peran Bupati Keerom, Piter Gusbager, yang memiliki komitmen kuat membangun pertanian di Kabupaten Keerom secara khusus komoditas tanaman pangan.

Presiden memberikan perhatian besar untuk suksesnya investasi jagung yang sedang digodok oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Kabupaten Keerom. Apalagi Presiden ingin menjadikan Kabupaten Keerom sebagai lumbung ketahanan pangan di Tanah Papua, bahkan untuk Indonesia Timur.

Presiden Jokowi mengunjungi Keerom pertama kalinya pada 21 Maret lalu, Presiden Jokowi bersama jajaran Kementerian dan Bupati Keerom Piter Gusbager sekaligus melakukan penanaman jagung perdana di kawasan food estate Kampung Wambes, Distrik Mannem. Sekaligus menjadi kunjungan pertama seorang Presiden di Kabupaten Keerom.

Kunjungan kerja kedua dilakukan pada 6 Juli, Presiden yang didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, Plh. Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dan Bupati Keerom, Piter Gusbager melakukan panen perdana bersama para petani.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ini sebuah kebanggaan masyarakat Kabupaten Keerom. Hanya butuh waktu 107 hari Presiden sudah dua kali mendatangi Keerom.

Baca Juga :  Pemkab Keerom Segera Bayar Gaji ke-13, Kekurangan Gaji ASN dan P3K

“Daerah lain harus menunggu sampai bertahun-tahun, karena jadwal yang padat. Tapi Kabupaten Keerom hanya butuh 3 bulan saja Presiden sudah dua kali datang. Ini tidak lepas dari peran Bapak Bupati Keerom,” ungkap Mentan Syahrul Limpo saat menghadiri panen perdana di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kamis (6/7).

Kemudian Bupati Keerom, Piter Gusbager, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Jokowi dan Mentan Syahrul Limpo yang terus memberikan perhatian terhadap pertanian di Kabupaten Keerom.

“Untuk membangun perekonomian daerah khususnya ekonomi masyarakat di Kabupaten Keerom itu tidak lepas dari pertanian. Karena 60 persen lebih penduduk Kabupaten Keerom adalah petani, sehingga membangun kesejahteraan di Kabupaten Keerom kita harus membereskan pertanian,” ungkap Bupati Keerom kepada Cenderawasih Pos, Minggu (9/7).

“Mengapa akhir-akhir ini Bapak Presiden ke Kabupaten Keerom, karena kita menangkap sebuah peluang. Selain bagaimana cara membereskan ekonomi di daerah, sesuai dengan potensi yang ada Keerom memiliki tanah yang subur adalah sebuah keunggulan komparatif dibandingkan dengan daerah lain,” sambungnya.

Sehingga Bupati ingin menjadikan keunggulan daerah, yaitu tanah yang subur untuk memberikan sebuah perubahan di sektor ekonomi melalui pertanian.

“Jadi kita membangun pertanian dengan keunggulan daerah yaitu tanah yang subur dengan petani cukup di daerah ini. Kita ingin membawa perubahan di Sektor ekonomi, sosial dan lain-lain,” ujarnya.

Bupati menyebutkan, sesuai dengan arahan Presiden, jagung di atas lahan 500 hektar ini untuk menjawab ketersediaan stok jagung di Tanah Papua. Khususnya menyuplai pakan ternak.

“Sesuai perintah Bapak Presiden bahwa jagung ini untuk menjawab suplai kebutuhan pakan ternak di Tanah Papua. Karena selain untuk kebutuhan manusia, jagung ini juga dapat menjadi pakan ternak di Papua – Papua Barat,” ucapnya.

Baca Juga :  Vaksinasi Serentak Kemenag Disambut Antusias Masyarakat

“Pakan ternak di Papua ini masih minim dan bahan dasarnya jagung dan jagung harus tetap standby. Kemandirian pangan tujuan Bupati Keerom untuk mengembangkan jagung ini, selain pangan lokal seperti sagu, pisang dan lainnya tapi jagung ini skala besar yang sedang kita kembangkan,” tuturnya.

Ia juga membeberkan, bahwa Presiden Jokowi mengaku sangat puas dengan hasil panen perdana. Pasalnya, dalam satu hektar mencapai 7,5 ton. Melebihi standar nasional.

“Bapak Presiden sangat puas dan beliau berjanji datang lagi untuk panen yang rencananya 45-60 hektar lagi di bulan September,” bebernya.

Bupati menambahkan, hasil pertanian di Kabupaten Keerom tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Keerom tapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Jayapura dan sekitarnya.

“Sehingga kita menggarap sektor pertanian ini adalah basis yang sangat penting dan strategis untuk mengembangkan ekonomi daerah dan juga ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Salah satu petani jagung Kabupaten Keerom, Alponsina Kendi bangga daerah mereka bisa didatangi oleh Presiden dan jajaran menteri. Apalagi ini kali kedua Presiden hadir langsung di kampung mereka.

“Rasa bangga dan senang sekali bapak Presiden datang langsung di kampung kami. Selama ini kami hanya lihat di youtube dan TV saja, tapi sekarang bisa melihat secara dekat. Sebuah motivasi bagi kami di Keerom,” ujarnya.

Dia juga berharap Presiden Jokowi bersama dengan Pemerintah Kabupaten Keerom bisa menjadikan investasi jagung ini sebuah program jangka panjang yang terus berlanjut.

“Harapan kami kepada Bapak Presiden dan Bapak Bupati Keerom, program jagung itu terus berlanjut,” tutupnya. (eri/wen)

Memanfaatkan Keunggulan Daerah Untuk Kemandirian Pangan

KEEROM – Kabupaten Keerom dalam tiga bulan terakhir ini menjadi perhatian besar seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, hanya dalam waktu 3 bulan lebih atau tepatnya 107 hari, Presiden Joko Widodo sudah dua kali melakukan kunjungan kerja di Negeri Tapal Batas, Keerom.

Tentu sebuah catatan sejarah bagi masyarakat Keerom, hanya hitungan 3 bulan lebih mereka sudah dua kali didatangi oleh orang nomor satu di Indonesia itu. Kehadiran Presiden juga tidak lepas dari peran Bupati Keerom, Piter Gusbager, yang memiliki komitmen kuat membangun pertanian di Kabupaten Keerom secara khusus komoditas tanaman pangan.

Presiden memberikan perhatian besar untuk suksesnya investasi jagung yang sedang digodok oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Kabupaten Keerom. Apalagi Presiden ingin menjadikan Kabupaten Keerom sebagai lumbung ketahanan pangan di Tanah Papua, bahkan untuk Indonesia Timur.

Presiden Jokowi mengunjungi Keerom pertama kalinya pada 21 Maret lalu, Presiden Jokowi bersama jajaran Kementerian dan Bupati Keerom Piter Gusbager sekaligus melakukan penanaman jagung perdana di kawasan food estate Kampung Wambes, Distrik Mannem. Sekaligus menjadi kunjungan pertama seorang Presiden di Kabupaten Keerom.

Kunjungan kerja kedua dilakukan pada 6 Juli, Presiden yang didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, Plh. Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dan Bupati Keerom, Piter Gusbager melakukan panen perdana bersama para petani.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ini sebuah kebanggaan masyarakat Kabupaten Keerom. Hanya butuh waktu 107 hari Presiden sudah dua kali mendatangi Keerom.

Baca Juga :  Progres Baru 30%, Kadispora: Patungnya Sudah Dibuat

“Daerah lain harus menunggu sampai bertahun-tahun, karena jadwal yang padat. Tapi Kabupaten Keerom hanya butuh 3 bulan saja Presiden sudah dua kali datang. Ini tidak lepas dari peran Bapak Bupati Keerom,” ungkap Mentan Syahrul Limpo saat menghadiri panen perdana di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kamis (6/7).

Kemudian Bupati Keerom, Piter Gusbager, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Jokowi dan Mentan Syahrul Limpo yang terus memberikan perhatian terhadap pertanian di Kabupaten Keerom.

“Untuk membangun perekonomian daerah khususnya ekonomi masyarakat di Kabupaten Keerom itu tidak lepas dari pertanian. Karena 60 persen lebih penduduk Kabupaten Keerom adalah petani, sehingga membangun kesejahteraan di Kabupaten Keerom kita harus membereskan pertanian,” ungkap Bupati Keerom kepada Cenderawasih Pos, Minggu (9/7).

“Mengapa akhir-akhir ini Bapak Presiden ke Kabupaten Keerom, karena kita menangkap sebuah peluang. Selain bagaimana cara membereskan ekonomi di daerah, sesuai dengan potensi yang ada Keerom memiliki tanah yang subur adalah sebuah keunggulan komparatif dibandingkan dengan daerah lain,” sambungnya.

Sehingga Bupati ingin menjadikan keunggulan daerah, yaitu tanah yang subur untuk memberikan sebuah perubahan di sektor ekonomi melalui pertanian.

“Jadi kita membangun pertanian dengan keunggulan daerah yaitu tanah yang subur dengan petani cukup di daerah ini. Kita ingin membawa perubahan di Sektor ekonomi, sosial dan lain-lain,” ujarnya.

Bupati menyebutkan, sesuai dengan arahan Presiden, jagung di atas lahan 500 hektar ini untuk menjawab ketersediaan stok jagung di Tanah Papua. Khususnya menyuplai pakan ternak.

“Sesuai perintah Bapak Presiden bahwa jagung ini untuk menjawab suplai kebutuhan pakan ternak di Tanah Papua. Karena selain untuk kebutuhan manusia, jagung ini juga dapat menjadi pakan ternak di Papua – Papua Barat,” ucapnya.

Baca Juga :  Uskup : Umat Katolik Harus Berperan Aktif Membangun Keerom

“Pakan ternak di Papua ini masih minim dan bahan dasarnya jagung dan jagung harus tetap standby. Kemandirian pangan tujuan Bupati Keerom untuk mengembangkan jagung ini, selain pangan lokal seperti sagu, pisang dan lainnya tapi jagung ini skala besar yang sedang kita kembangkan,” tuturnya.

Ia juga membeberkan, bahwa Presiden Jokowi mengaku sangat puas dengan hasil panen perdana. Pasalnya, dalam satu hektar mencapai 7,5 ton. Melebihi standar nasional.

“Bapak Presiden sangat puas dan beliau berjanji datang lagi untuk panen yang rencananya 45-60 hektar lagi di bulan September,” bebernya.

Bupati menambahkan, hasil pertanian di Kabupaten Keerom tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Keerom tapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Jayapura dan sekitarnya.

“Sehingga kita menggarap sektor pertanian ini adalah basis yang sangat penting dan strategis untuk mengembangkan ekonomi daerah dan juga ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Salah satu petani jagung Kabupaten Keerom, Alponsina Kendi bangga daerah mereka bisa didatangi oleh Presiden dan jajaran menteri. Apalagi ini kali kedua Presiden hadir langsung di kampung mereka.

“Rasa bangga dan senang sekali bapak Presiden datang langsung di kampung kami. Selama ini kami hanya lihat di youtube dan TV saja, tapi sekarang bisa melihat secara dekat. Sebuah motivasi bagi kami di Keerom,” ujarnya.

Dia juga berharap Presiden Jokowi bersama dengan Pemerintah Kabupaten Keerom bisa menjadikan investasi jagung ini sebuah program jangka panjang yang terus berlanjut.

“Harapan kami kepada Bapak Presiden dan Bapak Bupati Keerom, program jagung itu terus berlanjut,” tutupnya. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya