MERAUKE– Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi meninjau langsung posisi bangkai KM Patar, kapal barang yang tenggelam di sekitar alur masuk keluar pelabuhan Merauke, Rabu (5/7), kemarin.
Peninjauan ini dilakukan Menhub setelah tiba di Merauke dengan menggunakan pesawat khusus Hawker 900 XP dari Bandara Ewer, sekitar pukul 16.30 WIT.
Tiba di Bandara Mopah Merauke, Menhub disambut Pj Sekda Provinsi Papua Selatan Drs Maddaremmeng, M.Si, Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Selatan Nelson Sasaari, Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK dan sejumlah pejabat dari Kementrian Perhubungan.
Setelah istirahat sejenak, Menhub dan rombongan langsung menuju Pelabuhan Yos Sudarso Merauke. Dengan menggunakan kapal Merpati milik Navigasi Merauke, Menhub yang didampingi Wakil Bupati Merauke H. Riduwan meninjau bangkai KM Patar yang tak kunjung berhasil di evakuasi tersebut. Kurang lebih 30 menit atau sekitar pukul 17.30 WIT.
Sayangnya, setelah peninjauan tersebut Menhub menghindar dari wartawan dan langsung naik atas mobil yang membawanya ke hotel untuk istirahat tanpa memberikan sepatah kata.
Namun begitu, Wakl Bupati H. Riduwan mengaku bahwa saat ini di kapal tersebut sedang berusaha untuk dievakuasi. ‘’Tadi kelihatan banyak orang di sekitar kapal dan kemungkinan sedang berusaha memindahkan kapal itu,’’ tandas Wabup Riduwan.
Namun yang pasti, kata dia, bahwa bangkai kapal tersebut harus disingkirkan dari alur tersebut karena menjadi lalu lintas kapal masuk keluar dermaga. ‘’Tapi kebijakannya seperti apa, langsung tanya ke pak Menteri. Kan beliau sudah jauh-jauh datang dari Jakarta dan melihat langsung kondisi bangkai kapal itu pasti harus disingkarkan dari alur tersebut,’’ tandas Wabup Riduwan.
Diketahui, KM Patar tersebut tenggelam sekitar tahun 2014 lalu setelah ditabrak oleh salah satu kapal penumpang milik PT Pelni saat KM Patar sedang berlabuh di erea kolam Pelabuhan Merauke. KM Patar sendiri saat itu sednag memuat sekitar 3.000 zak semen dan bahan bangunan lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan selama ini namun belum berhasil. (ulo/wen)