Thursday, November 27, 2025
26.3 C
Jayapura

Duta KTNA Diharap Pulang Bawa Ilmu 

MERAUKE–Sebanyak 101 peserta Kontingen Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) XVI Kabupaten Merauke, dilepas Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT, menuju Padang, Sumatera Barat (Sumbar),  Sabtu (3/6). Dari 101 orang tersebut, tercatat 33 peninjau, 35 pendamping dan peserta utama sebanyak 33 orang.      

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT saat melepas kontingen bahwa dari catatan penyelengaraan Penas KTNA selama ini, Merauke selalu yang terbaik. ‘’Merauke selalu is the best dan tehnologi kita sebenarnya selangkah lebih maju.

Saat di Malang tahun 2014 lalu, orang belum menggunakan Harvest Combine, kita di Merauke sudah menggunakan saat itu. Sebenarnya teknologi kita juga tidak kalah,’’ tandas bupti Romanus Mbaraka.

Baca Juga :  Pembuangan Sampah di Jalan  Poros Blorep  Dikeluhkan Warga

Namun sebagai duta terbaik yang dipilih,  dimana para peserta akan menginformasikan secara tidak langsung tentang bagaimana pengelolaan pertanian di Merauke, Provinsi Papua Selatan.

‘’Saya yakin bapak ibu yang mewakili kita, mengikuti seleksi yang baik baik di PPL maupun secara langsung staf pada rumpun pertanian. Dengan menggunakan bahasa kampung, ke sana. Lihat baik-baik, apa yang lebih di sana dan bawa pulang. Jadi ini proses belajar tidak langsung. Ke sana mata lihat, rekam baik-baik. di jaman digital saat ini, HP itu digunakan untuk rekam. Apa yang baik di sana dan dapat dibawa pulang silakan di rekam baik-baik,’’tandasnya.

Dikatakan, banyak hal yang dapat dipelajari selama berada di Penas KTNA tersebut. Apalagi, dalam Penas KTNA ini lebih banyak belajar praktis, kecuali untuk tehnologi lebh banyak praktis.    

Baca Juga :  Usulan Buka Fakultas Kedokteran Direspon Positif Mendiktisaintek

   Bupati  Romanus juga mengingatkan bahwa kontingen yang diberangkatkan ini membawa nama baik Kabupaten Merauke secara khusus  dan Provinsi Papua Selatan secara umum. Karena itu, tidak boleh mabuk saat berada di Padang.

‘’Yang kedapatan mabuk, saya tidak urus pulang.  Kalau berangkat secara baik maka pulang juga dengan membawa nama baik,’’ terangnya.  Orang Merauke tambah Romanus Mbaraka dikenal ramah. Jadi performance, karakter dan sikap orang Merauke tetap dipertahankan. (ulo/tho)

MERAUKE–Sebanyak 101 peserta Kontingen Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) XVI Kabupaten Merauke, dilepas Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT, menuju Padang, Sumatera Barat (Sumbar),  Sabtu (3/6). Dari 101 orang tersebut, tercatat 33 peninjau, 35 pendamping dan peserta utama sebanyak 33 orang.      

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT saat melepas kontingen bahwa dari catatan penyelengaraan Penas KTNA selama ini, Merauke selalu yang terbaik. ‘’Merauke selalu is the best dan tehnologi kita sebenarnya selangkah lebih maju.

Saat di Malang tahun 2014 lalu, orang belum menggunakan Harvest Combine, kita di Merauke sudah menggunakan saat itu. Sebenarnya teknologi kita juga tidak kalah,’’ tandas bupti Romanus Mbaraka.

Baca Juga :  Operasi Zebra di Merauke, 40-an Motor Terjaring

Namun sebagai duta terbaik yang dipilih,  dimana para peserta akan menginformasikan secara tidak langsung tentang bagaimana pengelolaan pertanian di Merauke, Provinsi Papua Selatan.

‘’Saya yakin bapak ibu yang mewakili kita, mengikuti seleksi yang baik baik di PPL maupun secara langsung staf pada rumpun pertanian. Dengan menggunakan bahasa kampung, ke sana. Lihat baik-baik, apa yang lebih di sana dan bawa pulang. Jadi ini proses belajar tidak langsung. Ke sana mata lihat, rekam baik-baik. di jaman digital saat ini, HP itu digunakan untuk rekam. Apa yang baik di sana dan dapat dibawa pulang silakan di rekam baik-baik,’’tandasnya.

Dikatakan, banyak hal yang dapat dipelajari selama berada di Penas KTNA tersebut. Apalagi, dalam Penas KTNA ini lebih banyak belajar praktis, kecuali untuk tehnologi lebh banyak praktis.    

Baca Juga :  Undangan Penjemputan Pj Gubernur Dilakukan Secara Terbuka 

   Bupati  Romanus juga mengingatkan bahwa kontingen yang diberangkatkan ini membawa nama baik Kabupaten Merauke secara khusus  dan Provinsi Papua Selatan secara umum. Karena itu, tidak boleh mabuk saat berada di Padang.

‘’Yang kedapatan mabuk, saya tidak urus pulang.  Kalau berangkat secara baik maka pulang juga dengan membawa nama baik,’’ terangnya.  Orang Merauke tambah Romanus Mbaraka dikenal ramah. Jadi performance, karakter dan sikap orang Merauke tetap dipertahankan. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya