Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

OJK Gelar Ngopikuy di Uncen

JAYAPURA – Kondisi demografi masyarakat Indonesia yang didominasi oleh usia produktif, perlu mendapatkan perhatian khusus guna menjadi key driver, dalam mengakselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan.

Banyak masyarakat yang sudah menggunakan produk layanan jasa keuangan, namun tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan yang cukup dalam menggunakan produk dan layanan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan layanan jasa keuangan, serta keterampilan, sikap, dan perilaku yang benar.

Oleh karena itu Lembaga Jasa Keuangan, dalam hal ini OJK melaksanakan kegiatan Literasi dan Inklinasi Keuangan bagi mahasiswa Universitas Cenderawasih Fakultas Ekonomi.

Direktur Literasi dan Keuangan OJK, Horas V. M Tarihora menjelaskan, peningkatan literasi keuangan perlu diimbangi dengan literasi keuangan digital yang memadai, karena satu per satu lembaga jasa keuangan mulai menjual produk dan layanan jasa keuangan secara digital.

Baca Juga :  Pengembangan Galeri Investasi Mampu Tingkatkan Investor Baru

“Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan, OJK memiliki berbagai strategi yaitu bauran strategi online dan offline seperti pengembangan infrastruktur literasi keuangan serta aliansi strategis antara OJK dengan Kementerian/Lembaga terkait, Perguruan Tinggi, Pelaku Usaha Jasa Keuangan serta berbagai komunitas, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (24/5).

Diakuinya, upaya peningkatan literasi keuangan berbasis digital pun terus ditingkatkan, salah satunya dengan menerapkan Massive Open Online Course (MOOC) melalui penyediaan Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan yang merupakan sistem pembelajaran dan pelatihan terintegrasi yang menjadi pusat penghubung untuk pembelajaran, pelatihan, dan manajemen pengetahuan dalam mempelajari materi literasi keuangan.

Lanjutnya, pengembangan LMS tersebut bertujuan untuk memudahkan kegiatan belajar dan pelatihan materi literasi keuangan, memperluas akses peserta terhadap sarana dan prasarana edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan, mempercepat proses pembelajaran terkait materi literasi keuangan serta memetakan tingkat pemahaman materi terkait literasi keuangan.

Baca Juga :  Beli Minyak Goreng Curah Pakai Peduli Lindungi Dikeluhkan

“Untuk itu, kami mengajak seluruh peserta untuk dapat menambah pengetahuan terkait literasi keuangan melalui platform pembelajaran mandiri Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan OJK dengan mengakses situs website lmsku.ojk.go.id.” tambahnya.

Horas juga menyampaikan, OJK juga akan menyelenggarakan lomba LMSKU Challenge yang terdiri dari Top Referral Challenge dan Top Score Challenge yang dapat diikuti dan dimeriahkan oleh para mahasiswa dari Papua. OJK telah menyediakan hadiah jutaan rupiah bagi pemenang lomba LMSKU Challenge.

Diharapkan pemanfaatan infrastruktur LMS Edukasi Keuangan OJK dan pelaksanaan kegiatan Ngobrol Pintar Seputar Edukasi Keuangan Yuk (NGOPIKUY) yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi, Self Regulatory Organizations (SRO), Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), serta stakeholders lainnya dapat mengakselerasi peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia. (ana/ary)

JAYAPURA – Kondisi demografi masyarakat Indonesia yang didominasi oleh usia produktif, perlu mendapatkan perhatian khusus guna menjadi key driver, dalam mengakselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan.

Banyak masyarakat yang sudah menggunakan produk layanan jasa keuangan, namun tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan yang cukup dalam menggunakan produk dan layanan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan layanan jasa keuangan, serta keterampilan, sikap, dan perilaku yang benar.

Oleh karena itu Lembaga Jasa Keuangan, dalam hal ini OJK melaksanakan kegiatan Literasi dan Inklinasi Keuangan bagi mahasiswa Universitas Cenderawasih Fakultas Ekonomi.

Direktur Literasi dan Keuangan OJK, Horas V. M Tarihora menjelaskan, peningkatan literasi keuangan perlu diimbangi dengan literasi keuangan digital yang memadai, karena satu per satu lembaga jasa keuangan mulai menjual produk dan layanan jasa keuangan secara digital.

Baca Juga :  Guna Stabilkan Harga, Bulog Gelar Pasar Murah

“Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan, OJK memiliki berbagai strategi yaitu bauran strategi online dan offline seperti pengembangan infrastruktur literasi keuangan serta aliansi strategis antara OJK dengan Kementerian/Lembaga terkait, Perguruan Tinggi, Pelaku Usaha Jasa Keuangan serta berbagai komunitas, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (24/5).

Diakuinya, upaya peningkatan literasi keuangan berbasis digital pun terus ditingkatkan, salah satunya dengan menerapkan Massive Open Online Course (MOOC) melalui penyediaan Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan yang merupakan sistem pembelajaran dan pelatihan terintegrasi yang menjadi pusat penghubung untuk pembelajaran, pelatihan, dan manajemen pengetahuan dalam mempelajari materi literasi keuangan.

Lanjutnya, pengembangan LMS tersebut bertujuan untuk memudahkan kegiatan belajar dan pelatihan materi literasi keuangan, memperluas akses peserta terhadap sarana dan prasarana edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan, mempercepat proses pembelajaran terkait materi literasi keuangan serta memetakan tingkat pemahaman materi terkait literasi keuangan.

Baca Juga :  Pilkada Harus Jauh dari Money Politic

“Untuk itu, kami mengajak seluruh peserta untuk dapat menambah pengetahuan terkait literasi keuangan melalui platform pembelajaran mandiri Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan OJK dengan mengakses situs website lmsku.ojk.go.id.” tambahnya.

Horas juga menyampaikan, OJK juga akan menyelenggarakan lomba LMSKU Challenge yang terdiri dari Top Referral Challenge dan Top Score Challenge yang dapat diikuti dan dimeriahkan oleh para mahasiswa dari Papua. OJK telah menyediakan hadiah jutaan rupiah bagi pemenang lomba LMSKU Challenge.

Diharapkan pemanfaatan infrastruktur LMS Edukasi Keuangan OJK dan pelaksanaan kegiatan Ngobrol Pintar Seputar Edukasi Keuangan Yuk (NGOPIKUY) yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi, Self Regulatory Organizations (SRO), Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), serta stakeholders lainnya dapat mengakselerasi peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya