Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Turunkan Angka Stunting, Pemkab Tolikara Lakukan Berbagai Startegi

KARUBAGA-Untuk menurunkan angka Stunting di Wilayah Tolikara, Penjabat Bupati Marthen kogoya,SH,M.AP melakukan berbagai strategi upaya menurunkan angka Stunting itu melaui beberapa Instansi teknis salah satunya melaui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tolikara.

Dimana Kepala Dinas Louwis Genongga,S.Th melalui Instansi yang dipimpinnya melakukan kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi Papua mengelar Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan (Rakorcam),dan Rapat Koordinasi Desa (Rakordes),serta Mini Lokakarya (Minilok) dengan melibatkan para Kepala Distrik,para Kepala Desa,serta Tokoh Masyarakat,Tokoh Pemuda,Tokoh Perempuan,dan Stakeholder lainnya.

Kegiatan Rakorcam,dan Rakordes serta Mini Lokakarya itu dibuka oleh Penjabat Bupati Tolikara Marthen kogoya,SH,M.AP diwakili Sekretaris Daerah Yosua Noak Douw,S.Sos,M.Si,MA di Aula GIDI Karubaga Kamis,(18/5) pekan lalu.

Penjabat Bupati Tolikara Marthen kogoya,SH,M.AP dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Yosua Noak Douw,S.Sos,M.Si,MA bahwa Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional.

Penuntasan  angka Stunting itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Guna mendukung komitmen Pemerintah itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Papua melakukan Rapat Koordinasi dan pelatihan sebagai upaya penyiapan perumusan kebijakan teknis dalam bentuk perangkat pelatihan berupa kurikulum, modul dan media pembelajaran untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

Baca Juga :  Amankan Lalu Lintas, Untuk Kelancaran Penyaluran Dana Desa

“Dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan bagi tenaga Medis,dan Staf pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Tolikara dalam upaya menurunkan angka Stunting di Wilayah Tolikara”. Ujar PJ. Bupati Marthen kogoya.

Dikatakannya Pelatihan orientasi bagi tenaga pendamping keluarga ini dilakukan dalam rangka menuntaskan angka Stunting di daerah Tolikara,pelatihan ini diikuti oleh tenaga – tenaga pendamping keluarga yaitu Kader dan Bidang dari Dinas Kesehatan dan Ketua bahkan Anggota Tim PKK.

Setelah tenaga – tenaga pendamping ini dilatih akan terjun ke daerah – daerah guna mendata keluarga – keluarga,anak – anak baik itu ibu hamil,ibu menyusui,dan anak – anak kurang gizi. Langka ini dilakukan untuk mengantisipasi tidak terjadi kelahiran anak Stunting atau ada yang sudah lahir tetapi tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga terindikasi Stunting.

Menurutnya untuk menuntaskan angka Stunting di daerah Tolikara tidaklah mudah tentu membutuhkan komitmen tinggi dan harus focus karena menghadapi berbagai tantangan baik itu kondisi topografi yang bergunung – gunung dengan cakupan wilayah sangat luas.

Untuk menjangkau 46 Distrik tentu ada beberapa Distrik terjangkau dengan jalan darat yang bisa dilewati dengan angkutan mobil tetapi ada beberapa Distrik bisa dijangkau melalui angkutan udara yaitu pesawat apa lagi ke kampung – kampung yang berjumlah lebih dari 541 Kampung/Desa.

Kondisi ini tentu membutuhkan komitmen dan perhatian tinggi dari seorang pemimpin yang peduli untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Baca Juga :  Pemprov Papua Lepas 1.028 Calon Jemaah Haji Provinsi Papua

“Stunting disebabkan oleh beberapa faktor dan menjadi penting untuk kita tangani bersama dengan Anda yang berada di daerah sebagai penentu keberhasilannya. Kita harus menyiapkan strategi dan rencana aksi yang tepat, dimulai dari pengawalan calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan serta 1000 HPK,”Pintanya.

Pemerintah Daerah melalui instansi teknis harus mampu melakukan pengawalan dan memberikan kepastian setiap calon ibu mendapatkan asupan nutrisi yang baik serta pendampingan Ibu hamil oleh bidan.

“Kita bersama – sama bersinergi menuntaskan angka Stunting,diharapkan calon ibu harus dipastikan memiliki status gizi cukup agar saat melahirkan bebas dari Stunting,”tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tolikara Louwis genongga,S.Th memberikan pengargaan tinggi kepada Penjabat Bupati Marthen kogoya,SH,M.AP telah memberikan dukungan besar kepada Dinas untuk melakukan berbagai langka menuntaskan angka Stunting di Tolikara.

Kepala Dinas Louwis genongga menjelaskan Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Anak stunting lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir. Hampir 50 persen kasus stunting tercipta dari kehamilan.

“Perbaikan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan pra-hamil merupakan program strategis dlm meningkatkan kualitas SDM”. Tegas Kepala Dinas Louwis genongga. (Diskominfo Tolikara)

KARUBAGA-Untuk menurunkan angka Stunting di Wilayah Tolikara, Penjabat Bupati Marthen kogoya,SH,M.AP melakukan berbagai strategi upaya menurunkan angka Stunting itu melaui beberapa Instansi teknis salah satunya melaui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tolikara.

Dimana Kepala Dinas Louwis Genongga,S.Th melalui Instansi yang dipimpinnya melakukan kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi Papua mengelar Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan (Rakorcam),dan Rapat Koordinasi Desa (Rakordes),serta Mini Lokakarya (Minilok) dengan melibatkan para Kepala Distrik,para Kepala Desa,serta Tokoh Masyarakat,Tokoh Pemuda,Tokoh Perempuan,dan Stakeholder lainnya.

Kegiatan Rakorcam,dan Rakordes serta Mini Lokakarya itu dibuka oleh Penjabat Bupati Tolikara Marthen kogoya,SH,M.AP diwakili Sekretaris Daerah Yosua Noak Douw,S.Sos,M.Si,MA di Aula GIDI Karubaga Kamis,(18/5) pekan lalu.

Penjabat Bupati Tolikara Marthen kogoya,SH,M.AP dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Yosua Noak Douw,S.Sos,M.Si,MA bahwa Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional.

Penuntasan  angka Stunting itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Guna mendukung komitmen Pemerintah itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Papua melakukan Rapat Koordinasi dan pelatihan sebagai upaya penyiapan perumusan kebijakan teknis dalam bentuk perangkat pelatihan berupa kurikulum, modul dan media pembelajaran untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

Baca Juga :  BPBD Tolikara Gelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana

“Dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan bagi tenaga Medis,dan Staf pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Tolikara dalam upaya menurunkan angka Stunting di Wilayah Tolikara”. Ujar PJ. Bupati Marthen kogoya.

Dikatakannya Pelatihan orientasi bagi tenaga pendamping keluarga ini dilakukan dalam rangka menuntaskan angka Stunting di daerah Tolikara,pelatihan ini diikuti oleh tenaga – tenaga pendamping keluarga yaitu Kader dan Bidang dari Dinas Kesehatan dan Ketua bahkan Anggota Tim PKK.

Setelah tenaga – tenaga pendamping ini dilatih akan terjun ke daerah – daerah guna mendata keluarga – keluarga,anak – anak baik itu ibu hamil,ibu menyusui,dan anak – anak kurang gizi. Langka ini dilakukan untuk mengantisipasi tidak terjadi kelahiran anak Stunting atau ada yang sudah lahir tetapi tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga terindikasi Stunting.

Menurutnya untuk menuntaskan angka Stunting di daerah Tolikara tidaklah mudah tentu membutuhkan komitmen tinggi dan harus focus karena menghadapi berbagai tantangan baik itu kondisi topografi yang bergunung – gunung dengan cakupan wilayah sangat luas.

Untuk menjangkau 46 Distrik tentu ada beberapa Distrik terjangkau dengan jalan darat yang bisa dilewati dengan angkutan mobil tetapi ada beberapa Distrik bisa dijangkau melalui angkutan udara yaitu pesawat apa lagi ke kampung – kampung yang berjumlah lebih dari 541 Kampung/Desa.

Kondisi ini tentu membutuhkan komitmen dan perhatian tinggi dari seorang pemimpin yang peduli untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Baca Juga :  Bupati Nahor Serahkan Piagam Penghargaan dan Uang Pembinaan bagi Paskibra 

“Stunting disebabkan oleh beberapa faktor dan menjadi penting untuk kita tangani bersama dengan Anda yang berada di daerah sebagai penentu keberhasilannya. Kita harus menyiapkan strategi dan rencana aksi yang tepat, dimulai dari pengawalan calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan serta 1000 HPK,”Pintanya.

Pemerintah Daerah melalui instansi teknis harus mampu melakukan pengawalan dan memberikan kepastian setiap calon ibu mendapatkan asupan nutrisi yang baik serta pendampingan Ibu hamil oleh bidan.

“Kita bersama – sama bersinergi menuntaskan angka Stunting,diharapkan calon ibu harus dipastikan memiliki status gizi cukup agar saat melahirkan bebas dari Stunting,”tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tolikara Louwis genongga,S.Th memberikan pengargaan tinggi kepada Penjabat Bupati Marthen kogoya,SH,M.AP telah memberikan dukungan besar kepada Dinas untuk melakukan berbagai langka menuntaskan angka Stunting di Tolikara.

Kepala Dinas Louwis genongga menjelaskan Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Anak stunting lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir. Hampir 50 persen kasus stunting tercipta dari kehamilan.

“Perbaikan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan pra-hamil merupakan program strategis dlm meningkatkan kualitas SDM”. Tegas Kepala Dinas Louwis genongga. (Diskominfo Tolikara)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya