JAYAPURA-Penataan pasar Otonom Kotaraja, tampaknya perlu untuk lebih dibenahi lagi, pasalnya tidak semua pedagang di pasar tersebut berjualan didalam lokasi Pasar. Pantauan Cenderawasih Pos, Kamis, (13/4) sore di sepanjang jalan masuk pasar Otonom Kotaraja dipadati dengan pedagang musiman, baik sayur maupun buah buahan.
Sebagian besar mereka yang berjualan di pinggir jalan ini, dari Wilayah Arso, dan Koya. Hal inipun kemudian membuat omsest penjualan bagi pedagang yang berada didalam lokasi pasar anjlok.
Wania (47), pedagang sayur di Pasar Otonom Kotaraja mengaku resah, dengan pedagang musiman tersebut. Pasalnya sejak pedagang musiman tersebut berjualan di diluar lokasi pasar, omset jualannya mengalami penurunan yang signifikan.
“Kita sangat rugi dengan adanya pedagang yang jualan di pinggir jalan, karena dengan begitu, tidak ada pembeli yang masuk ke dalam Pasar,” ujar Wania.
Iapun merasa heran lantaran, tidak ada pihak yang mencegah pedagan musiman tersebut. Namun justru dimintai uang karcis setiap harinya. “Aneh saja kita mau ngamuk juga salah, karena pedagang musiman itu, juga bayar karcis, kalau beginikan berarti pemerintah izinkan mereka jualan,” ujarnya.
Iapun menegaskan dengan dibiarkannya pedagang berjualan di sepanjang jalan seperti itu, akan terjadi kesenjangan sosial, antara pedagang tetap yang ada di Pasar Otonom Kotaraja, dengan pedagang musiman tersebut.
“Jangan sampai kita baku marah gara gara begini, kami hanya minta pemerintah tegas atur pedagang di Pasar ini,” harapnya.
Sementara itu ditempat terpisah Arsi (50), selaku pedagang musiman mengaku dirinya berjualan, hanya saat musim panen. “Tidak setiap hari, kalau buah buahan panen baru kita jualan, itupun sore saja,” ujarnya.
Arsi sendiri merupakan pedagang buah dari h Arso,Kabupaten Keerom. Dirinya sejak dua minggu lalu berjualan di pinggir jalan depan Pasar Otonom Kotaraja. “Baru bulan ini, nanti kalau musim buah sudah habis kita tidak akan datang lagi,” katanya.
Ia pun mengaku omzet jualnnya setiap hari cukup baik, bahkan tidak membutuhkan waktu hingga larut malam, barang dagangannya terjual habis. “Kita sebenarnya pemasok, untuk pedagang keliling, tapi kalau ada yang beli eceran kita layani. Alhamdulilah jualan setiap hari laku semua,” tuturnya. (rel/tri)