Wednesday, May 15, 2024
26.7 C
Jayapura

Kontraktor Diberi Perpanjangan Waktu 50 Hari

Selesaikan Peningkatan Jalan Payum

MERAUKE- Kendati sudah tutup tahun, namun salah satu pekerjaan jalan dari 7 titik yang dikerjakan yang ada di dalam Kota Merauke, sampai saat belum selesai dan masih dikerjakan oleh pihak kontraktor yang mendapatkan paket pekerjaan tersebut.

Kepala Bidang Bina Marga Leo Patria Mogot, ST, MT, ditemui wartawan membenarkan jika pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan di Payum, Distrik Merauke tersebut mengalami keterlambatan dan saat ini masih dikerjakan.

‘’Kalau masyarakat melihat masih ada mengerjakan jalan tersebut sementara sudah tutup tahun, itu karena mengalami keterlambatan pekerjaan,’’ tandas Leo Patria Mogot.

Karena mengalami keterlambatan sehingga kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut diberi perpanjangan waktu selama 50 hari. ‘’Aturan baru bisa sampai 90 hari, tapi kita hanya berikan perpanjangan waktu selama 50 hari, wajib selesai,’’ terangnya.

Baca Juga :  Bawaslu PPS Kaji Komisioner KPU Mappi dan Asmat Dilaporkan ke DKPP 

Namun demikian, tandas Leo Patria Mogot, pihak ketiga yang mengerjakan pekerjaan tersebut diberi sanksi denda sesuai aturan berupa 1/1.000 dari nilai kontrak.

Dikatakan, keterlambatan pekerjaan tersebut disebabkan beberapa hal. Pertama, masalah cuaca, musim hujan, kedua masalah material pasir yang terbatas bahkan harga material pasir impor tersebut naik dari Rp 1 juta/0,8 meter kubik menjadi Rp 1,2 juta/0,8 meter kubik.

‘’Ketiga juga karena sumber daya kontraktor sendiri dengan modal yang terbatas. Jadi itu faktor-fakltor yang membuat pekerjaan di jalan Payum tersebut harus diperpanjang,’’ terangnya.

Sementara 6 titik jalan lainnya yang dibangun sudah selesai 100 persen. Salah satunya adalah jalan Pendidikan Merauke dengan panjang 600 meter dari panjang jalan tersebut sekitar 1,2 kilometer.

Baca Juga :  Wujudkan PPS,  Harus Satukan Kekuatan 

Untuk jalan Pendidikan ini, sambung Leo Patria Mogot, selain dicor juga menggunakan besi di bawahnya sehingga jalan tersebut bisa kuat dan bertahan sampai 30 tahun ke depan. ‘’Kita tinggikan, karena jalan ini selalu terendam air yang membuat jalan yang dibangun tidak akan bertahan lama jika tidak ditinggikan,’’ jelasnya. (ulo/tho)

 

Selesaikan Peningkatan Jalan Payum

MERAUKE- Kendati sudah tutup tahun, namun salah satu pekerjaan jalan dari 7 titik yang dikerjakan yang ada di dalam Kota Merauke, sampai saat belum selesai dan masih dikerjakan oleh pihak kontraktor yang mendapatkan paket pekerjaan tersebut.

Kepala Bidang Bina Marga Leo Patria Mogot, ST, MT, ditemui wartawan membenarkan jika pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan di Payum, Distrik Merauke tersebut mengalami keterlambatan dan saat ini masih dikerjakan.

‘’Kalau masyarakat melihat masih ada mengerjakan jalan tersebut sementara sudah tutup tahun, itu karena mengalami keterlambatan pekerjaan,’’ tandas Leo Patria Mogot.

Karena mengalami keterlambatan sehingga kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut diberi perpanjangan waktu selama 50 hari. ‘’Aturan baru bisa sampai 90 hari, tapi kita hanya berikan perpanjangan waktu selama 50 hari, wajib selesai,’’ terangnya.

Baca Juga :  PDAM Naikan Harga Air Tanki

Namun demikian, tandas Leo Patria Mogot, pihak ketiga yang mengerjakan pekerjaan tersebut diberi sanksi denda sesuai aturan berupa 1/1.000 dari nilai kontrak.

Dikatakan, keterlambatan pekerjaan tersebut disebabkan beberapa hal. Pertama, masalah cuaca, musim hujan, kedua masalah material pasir yang terbatas bahkan harga material pasir impor tersebut naik dari Rp 1 juta/0,8 meter kubik menjadi Rp 1,2 juta/0,8 meter kubik.

‘’Ketiga juga karena sumber daya kontraktor sendiri dengan modal yang terbatas. Jadi itu faktor-fakltor yang membuat pekerjaan di jalan Payum tersebut harus diperpanjang,’’ terangnya.

Sementara 6 titik jalan lainnya yang dibangun sudah selesai 100 persen. Salah satunya adalah jalan Pendidikan Merauke dengan panjang 600 meter dari panjang jalan tersebut sekitar 1,2 kilometer.

Baca Juga :  Kawal Kinerja Tiga Satker di Bawah Kanwil Hukum dan HAM Papua

Untuk jalan Pendidikan ini, sambung Leo Patria Mogot, selain dicor juga menggunakan besi di bawahnya sehingga jalan tersebut bisa kuat dan bertahan sampai 30 tahun ke depan. ‘’Kita tinggikan, karena jalan ini selalu terendam air yang membuat jalan yang dibangun tidak akan bertahan lama jika tidak ditinggikan,’’ jelasnya. (ulo/tho)

 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya