Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Dikirim ke Rusia dan Amerika, Bupati Ingatkan Jaga Kesehatan 

MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT mengingatkan kepada puluhan anak-anak asli Papua Marind yang akan dikirim ke Rusia dan Amerika untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang S1 dan S2 agar menjaga kesehatan mereka.

Sebab, masalah kesehatan tidak ada toleransi bagi negara penerima tersebut, terutama untuk penyakit menular.

‘’Saya minta kepada kalian semua untuk jaga kesehatan. Karena tidak ada toleransi untuk  masalah kesehatan ini,’’ tandas bupati Romanus Mbaraka, saat memberikan arahan kepada puluhan  anak –anak asli Papua Marind tersebut, di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Sabtu (26/11).

   Selain  masaalah kesehatan, juga tidur harus dijaga, dan tidak makan sembarangan. Juga tidak merokok.’’Waktu kalian masih panjang  dan sekarang Provinsi Papua Selatan sudah jadi. Saya ini   umur sudah 53 tahun, jadi kalian besok yang akan melanjutkan.

Makanya mengapa saya satu orang ngotot  untuk pendidikan. Karena saya pernah katakan bahwa orang Papua kalau tidak  sekolah maka dia tidak akan sampai ke bulan,’’ tandas bupati.

Baca Juga :  Tabrak Garbarata, 126 Penumpang Lion Air Gagal Terbang

Karena itu, lanjut orang nomor satu di Merauke ini bahwa berapapun biaya untuk pendidikan, pihaknya akan mengalokasikan. Karena itu, ia meminta untuk mengurus anak-anak tersebut dengan baik.

Sementara itu, Corinus Warimbo dari  Papua Language Institute (PLI) melaporkan bahwa jumlah dari awal saat melakukan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Merauke telah diseleksi 147 calon mahasiswa S1 dan 40 calon mahasiswa S2. 

Dari seleksi tersebut diperoleh 50 calon mahasiswa S1 dan 10 calon mahasiswa S2 dan diberangkatkan ke PLI mengikuti pembinaan selama 1 tahun dari Juli 2021-Juli 2022. 

‘’Dari 50 calon mahasiswa S1 dan 10 S2, dalam proses pembinaan selama 1 tahun  yang berhasil melakukan pemnbinaan di PLI sebanyak 43 calon mahasiswa S1 dan 7 siswa S2,’’ kata Corinus Warimbo.  Sedangkan 7 lainnya mengundurkan diri dan 1 dikeluarkan.

Sedangkan  3 calon S2  mengundurkan diri.  Dikatakan, dari 43 orang tersebut, 17 calon mahasiswa S1  mendapatkan beasiswa full dari pemeirntah Provinsi Papua melalui PSDM Papua.

Baca Juga :  BKPSDM Akui Banyak Guru Ditarik ke Struktural 

Sementara 23 calon mahasiswa S1 mendapatkan beasiswa studi dari Pemerintah Rusia sedangkan biaya hidup selama kuliah  di Rusia ditanggung Pemkab Meruake.Sedangkan 3 calon mahasiswa S1 lainnya full ditanggung Pemkab Merauke  baik biaya kuiah maupun ibiaya hidup.

Sementara calon mahasiswa S2, dari 7 orang tersebut 2 diantaranya mendapatkan beasiswa LPDP RI kuliah dalma negeri, 1 calon mahasiswa mendapatkan beasiswa  studi pemerintah Rusia dengan biaya hidup Pemda Merauke.‘’Sedangkan 4 sisanya,  full pembiayaan pemkab Merauke,’’ jelasnya.

Lalu negara tujuan,  10 calon mahasiswa S1 dan 2 caloin mahasiswa S2 memilih kuliah di Amerika Serikat. ‘’Sedangkan yang memilih ke Rusia ada 28 calon mahasiswa S1 dan 2 calon mahasiswa S2,’’ jelasnya. Sedangkan sisanya yakni 5 calon mahasiswa S1 dan 2 calon mahasiswa S2  memilih kuliah di dalam negeri.  (ulo/tho)

MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT mengingatkan kepada puluhan anak-anak asli Papua Marind yang akan dikirim ke Rusia dan Amerika untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang S1 dan S2 agar menjaga kesehatan mereka.

Sebab, masalah kesehatan tidak ada toleransi bagi negara penerima tersebut, terutama untuk penyakit menular.

‘’Saya minta kepada kalian semua untuk jaga kesehatan. Karena tidak ada toleransi untuk  masalah kesehatan ini,’’ tandas bupati Romanus Mbaraka, saat memberikan arahan kepada puluhan  anak –anak asli Papua Marind tersebut, di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Sabtu (26/11).

   Selain  masaalah kesehatan, juga tidur harus dijaga, dan tidak makan sembarangan. Juga tidak merokok.’’Waktu kalian masih panjang  dan sekarang Provinsi Papua Selatan sudah jadi. Saya ini   umur sudah 53 tahun, jadi kalian besok yang akan melanjutkan.

Makanya mengapa saya satu orang ngotot  untuk pendidikan. Karena saya pernah katakan bahwa orang Papua kalau tidak  sekolah maka dia tidak akan sampai ke bulan,’’ tandas bupati.

Baca Juga :  Papua Masih Bebas ASF, PMK dan AI 

Karena itu, lanjut orang nomor satu di Merauke ini bahwa berapapun biaya untuk pendidikan, pihaknya akan mengalokasikan. Karena itu, ia meminta untuk mengurus anak-anak tersebut dengan baik.

Sementara itu, Corinus Warimbo dari  Papua Language Institute (PLI) melaporkan bahwa jumlah dari awal saat melakukan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Merauke telah diseleksi 147 calon mahasiswa S1 dan 40 calon mahasiswa S2. 

Dari seleksi tersebut diperoleh 50 calon mahasiswa S1 dan 10 calon mahasiswa S2 dan diberangkatkan ke PLI mengikuti pembinaan selama 1 tahun dari Juli 2021-Juli 2022. 

‘’Dari 50 calon mahasiswa S1 dan 10 S2, dalam proses pembinaan selama 1 tahun  yang berhasil melakukan pemnbinaan di PLI sebanyak 43 calon mahasiswa S1 dan 7 siswa S2,’’ kata Corinus Warimbo.  Sedangkan 7 lainnya mengundurkan diri dan 1 dikeluarkan.

Sedangkan  3 calon S2  mengundurkan diri.  Dikatakan, dari 43 orang tersebut, 17 calon mahasiswa S1  mendapatkan beasiswa full dari pemeirntah Provinsi Papua melalui PSDM Papua.

Baca Juga :  Diduga Money Politik, Seorang ASN Diamankan Bawaslu

Sementara 23 calon mahasiswa S1 mendapatkan beasiswa studi dari Pemerintah Rusia sedangkan biaya hidup selama kuliah  di Rusia ditanggung Pemkab Meruake.Sedangkan 3 calon mahasiswa S1 lainnya full ditanggung Pemkab Merauke  baik biaya kuiah maupun ibiaya hidup.

Sementara calon mahasiswa S2, dari 7 orang tersebut 2 diantaranya mendapatkan beasiswa LPDP RI kuliah dalma negeri, 1 calon mahasiswa mendapatkan beasiswa  studi pemerintah Rusia dengan biaya hidup Pemda Merauke.‘’Sedangkan 4 sisanya,  full pembiayaan pemkab Merauke,’’ jelasnya.

Lalu negara tujuan,  10 calon mahasiswa S1 dan 2 caloin mahasiswa S2 memilih kuliah di Amerika Serikat. ‘’Sedangkan yang memilih ke Rusia ada 28 calon mahasiswa S1 dan 2 calon mahasiswa S2,’’ jelasnya. Sedangkan sisanya yakni 5 calon mahasiswa S1 dan 2 calon mahasiswa S2  memilih kuliah di dalam negeri.  (ulo/tho)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya