Monday, November 3, 2025
26.3 C
Jayapura

Festival Ulat Sagu Dorong Ekonomi Masyarakat

SENTANI-Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi memberikan harapan bagi masyarakat lokal di kampung itu, terutama terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Theresia Wally, salah satu mama Papua di kampung itu mengungkapkan sisi positif yang dirasakan oleh masyarakat kampung dengan adanya Festival Ulat Sagu,   berdampak pada aktivitas masyarakat kampung yang bergerak di bidang ekonomi meningkat. Mereka membuka warung- warung kecil, menyediakan minuman dan makanan lokal.

Warga yang datang berbondong-bondong ke kampung itu, tentunya membutuhkan air dan sedikit makanan ringan untuk sekedar menghilangkan rasa lapar dan haus. “Jadi itu peluang, sehingga tidak saja tertuju pada Festival Ulat Sagu saja,” ujarnya.

Dia mengakui, geliat pariwisata di kampung itu belakangan ini memang sedang naik daun. Ini didukung dengan kehadiran jembatan tracking sepanjang 420 meter di tengah hutan sagu, yang dibangun oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua.

Baca Juga :  Polemik KONI Kab.Jayapura, Kembalikan Lagi ke AD ART

“Sekarang orang datang tidak saja menikmati ulat sagu, tapi ada kuliner lain. Mereka juga datang langsung menikmati pemandangan jalan di tengah hutan sagu di jembatan tracking . Ini sangat memberikan warna tersendiri,” ujarnya.

Pantauan media ini, kegiatan Festival Ulat Sagu secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro, Selasa (25/10), sore. Dalam arahannya, Giri Wijayantoro berharap kegiatan ini menjadi ajang untuk menjaga kelestarian budaya kuliner lokal.  Di samping itu kegiatan itu juga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat melalui kunjungan masyarakat ke kampung itu.

Pantauan media ini, Rabu (26/10), kunjungan masyarakat ke kampung itu memang cukup banyak. Selain menikmati berbagai kuliner yang disajikan oleh masyarakat, mereka juga berkesempatan dan mengunjungi jembatan tracking sepanjang 420 meter yang sudah dibangun oleh pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.(roy/ary)

Baca Juga :  Dinkes Jayapura Gencar Cegah HIV/AIDS di Kalangan Generasi Muda

SENTANI-Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi memberikan harapan bagi masyarakat lokal di kampung itu, terutama terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Theresia Wally, salah satu mama Papua di kampung itu mengungkapkan sisi positif yang dirasakan oleh masyarakat kampung dengan adanya Festival Ulat Sagu,   berdampak pada aktivitas masyarakat kampung yang bergerak di bidang ekonomi meningkat. Mereka membuka warung- warung kecil, menyediakan minuman dan makanan lokal.

Warga yang datang berbondong-bondong ke kampung itu, tentunya membutuhkan air dan sedikit makanan ringan untuk sekedar menghilangkan rasa lapar dan haus. “Jadi itu peluang, sehingga tidak saja tertuju pada Festival Ulat Sagu saja,” ujarnya.

Dia mengakui, geliat pariwisata di kampung itu belakangan ini memang sedang naik daun. Ini didukung dengan kehadiran jembatan tracking sepanjang 420 meter di tengah hutan sagu, yang dibangun oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua.

Baca Juga :  Inovasi "Mendulang Emas Biru" Manfaatkan 3 Potensi Distrik Depapre

“Sekarang orang datang tidak saja menikmati ulat sagu, tapi ada kuliner lain. Mereka juga datang langsung menikmati pemandangan jalan di tengah hutan sagu di jembatan tracking . Ini sangat memberikan warna tersendiri,” ujarnya.

Pantauan media ini, kegiatan Festival Ulat Sagu secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro, Selasa (25/10), sore. Dalam arahannya, Giri Wijayantoro berharap kegiatan ini menjadi ajang untuk menjaga kelestarian budaya kuliner lokal.  Di samping itu kegiatan itu juga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat melalui kunjungan masyarakat ke kampung itu.

Pantauan media ini, Rabu (26/10), kunjungan masyarakat ke kampung itu memang cukup banyak. Selain menikmati berbagai kuliner yang disajikan oleh masyarakat, mereka juga berkesempatan dan mengunjungi jembatan tracking sepanjang 420 meter yang sudah dibangun oleh pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.(roy/ary)

Baca Juga :  Mayat Perempuan Tanpa Identitas, Ditemukan di Sekitar Aliran Sungai Mamberamo

Berita Terbaru

Artikel Lainnya