Tuesday, December 31, 2024
24.7 C
Jayapura

Dinkes Imbau Masyarakat Berhati-hati Beli Obat

JAYAPURA – Seiring dengan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak (GGAPA), Dinas Kesehatan Provinsi Papua imbau masyarakat untuk tidak membeli obat sembarangan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Robby Kayame juga meminta masyarakat harus konsultasi kepada petugs kesehatan baik melalui farmasi, gudang apoteker, dokter petugas kesehatan tentang obat ini cocok atau ada efek untuk ginjal atau tidak.

“Teman teman di apotek juga harus mengerti obat mana yang masyarakat bisa konsumsi dan mana yang tidak boleh, harus berikan penjelasan secara baik kepada warga,”Ucap dr Kayame saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

“Jangan kejar uang saja. Selain itu, dengan sosialisasi yang kami berikan masyarakat bisa mengerti obat mana yang bisa dikonsumsi mana yang tidak,”Sambungnya.

Baca Juga :  Tersisa 10 Terduga Pelaku

Dikatakan dr Kayame bahwa pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen yang berkecimpun dalam bidang kesehatan di Jayapura, dalam rapat tersebut membahas langkah langkah yang kita ambil kemudian tindak  lanjut surat edaran menteri kesehatan.

“Dinkes kabupaten/kota sudah diarahkan untuk melakukan pemantauan agar bisa mengerti dan memahami obat obat apa yang tidak boleh diresepkan ke pasien. Dan sejauh ini, baru ada 1 temuan di Papua terkait dengan kasus ini,”Ucapnya.

Sementara itu, daerah yang minim fasilitas, dr Kayame mengaku jika telah mensosialisasikan pada petugas petugas kesehatan.

“Dengan harapan para petugas mengerti, memahami dan menindaklanjuti Surat Edaran yang ada termasuk memahami obat obat mana saja yang ditarik distribusinya,” pungkasnya. (fia/gin)

Baca Juga :  Danrem: Kita Obati Luka dan Kubur Segala Dendam

JAYAPURA – Seiring dengan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak (GGAPA), Dinas Kesehatan Provinsi Papua imbau masyarakat untuk tidak membeli obat sembarangan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Robby Kayame juga meminta masyarakat harus konsultasi kepada petugs kesehatan baik melalui farmasi, gudang apoteker, dokter petugas kesehatan tentang obat ini cocok atau ada efek untuk ginjal atau tidak.

“Teman teman di apotek juga harus mengerti obat mana yang masyarakat bisa konsumsi dan mana yang tidak boleh, harus berikan penjelasan secara baik kepada warga,”Ucap dr Kayame saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

“Jangan kejar uang saja. Selain itu, dengan sosialisasi yang kami berikan masyarakat bisa mengerti obat mana yang bisa dikonsumsi mana yang tidak,”Sambungnya.

Baca Juga :  Danrem: Kita Obati Luka dan Kubur Segala Dendam

Dikatakan dr Kayame bahwa pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen yang berkecimpun dalam bidang kesehatan di Jayapura, dalam rapat tersebut membahas langkah langkah yang kita ambil kemudian tindak  lanjut surat edaran menteri kesehatan.

“Dinkes kabupaten/kota sudah diarahkan untuk melakukan pemantauan agar bisa mengerti dan memahami obat obat apa yang tidak boleh diresepkan ke pasien. Dan sejauh ini, baru ada 1 temuan di Papua terkait dengan kasus ini,”Ucapnya.

Sementara itu, daerah yang minim fasilitas, dr Kayame mengaku jika telah mensosialisasikan pada petugas petugas kesehatan.

“Dengan harapan para petugas mengerti, memahami dan menindaklanjuti Surat Edaran yang ada termasuk memahami obat obat mana saja yang ditarik distribusinya,” pungkasnya. (fia/gin)

Baca Juga :  Pj Wali Kota:  KPU Harus Lebih Profesional!

Berita Terbaru

Artikel Lainnya