Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Jam Antar ke Sekolah dan Antrean BBM Picu Kemacetan 

JAYAPURA-Wilayah Abepura belakangan ini sering terjadi kemacetan arus lalu lintas, terutama di lampu merah Abepura hingga di jalan Gerilyawan yang banyak terdapat sekolah di kawasan itu. Bila selama pandemi banyak sekolah melakukan aktifitas belajar online, kini setelah aktifitas belajar di sekolah kembali normal, kemacetan arus lalu lintas sangat terasa saat pagi anak-anak berangkat sekolah, maupun siang saat selesai sekolah.

  Kondisi kemacetan lebih parah, seperti saat hujan Kamis (13/10) pagi kemarin, dimana banyak orang tua mengantar anak ke sekolah dengan kendaraan roda empat. Ironisnya, kondisi yang sering macet ini tak terlihat kehadiran petugas polisi atau Polantas yang mengatur lalu lintas, di titik-titik yang sering terjadi kemacetan.

  “Dulu tiap pagi  di wilayah Abepura ini ada petugas polisi di setiap titik yang rawan macet, tapi sekarang tidak ada polisi  lalu lintas yang atur, semua berebut pengin cepat antar ke sekolah, malah tambah bikin macet, apalagi kalau pas hujan begini “keluh seorang warga, pagi kemarin.

Baca Juga :  Posko Kebakaran Ditutup, Korban Masih Butuh Bantuan

  Tak hanya itu, kemacetan juga terjadi akibat antrean kendaraan yang akan mengisi  BBM di sejumlah SPBU yang ada di kawasan Abepura. Antrean yang meluap sampai ke badan jalan, keluar masuk SPBU membuat arus lalu lintas sering macet. Apalagi truk-truk antre solar hingga malam.

   Terkait dengan kemacetan yang sering terjadi, Kapolsek Abepura, AKP Soeparmanto, SH, mengaku mulai Jumat (14/10) pagi ini memerintahkan Kanit lantas Polsek Abepura untuk melakukan pengawasan dan pengaturan di setiap titik atau pusat kemacetan, terutama pada saat jam pulang anak anak sekolah.

  “Kami akan turunkan petugas untuk mengurai kemacetan di sekitar lokasi sekolah maupun titik lain yang menjadi pusat kemacetan,” ujar Kapolsek Abepura, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (13/10).

  AKP Soeparmanto, menambahkan yang menjadi persoalan utama adanya kemacetan di wilayah Abepura saat ini disebabkan karena adanya antrean BBM. Hal inilah yang menggangu  aktifitas masyarakat.

  “Akhir-akhir ini di SPBU tanah Hitam dan Kotaraja selalu menjadi pusat kemacetan, sehingga nantinya kami akan turunkan petugas lantas untuk menertibkan truk truk yang antre BBM,” terangnya.

Baca Juga :  Kebakaran di Japut, Hanguskan Satu Rumah

  Menurut AKP Soeparmanto, penyelesaian persoalan kemacetan ini tidak hanya dilakukan oleh pihak polsek sendiri, tetapi perlu adanya dukungan dari pihak lain. Salah satunya pihak pertamina, karena faktor adanya kemacetan karena banyak mobil truk dan berjejeran di sepanjang jalan sekitar area SPBU untuk mengantre BBM.

  “Pihak Pertamina harus evaluasi   hal ini, karena akhir akhir ini banyak sekali mobil truk yang antre BBM, sehingga ruas jalan semakin sempit,” katanya.

  Selain itu dia juga berharap agar adanya dukungan dari masyarakat, jika tidak punya kepentingan untuk keluar rumah di waktu waktu tertentu.”Tidak bisa kita pungkiri perkembangan penduduk di Kota Jayapura semakin meningkat, tentu hal ini akan mengikuti perkembangan alat transportasi, maka salah satu langkah mengatasi   kemacetan adalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri,” pintanya. (rel/tri)

JAYAPURA-Wilayah Abepura belakangan ini sering terjadi kemacetan arus lalu lintas, terutama di lampu merah Abepura hingga di jalan Gerilyawan yang banyak terdapat sekolah di kawasan itu. Bila selama pandemi banyak sekolah melakukan aktifitas belajar online, kini setelah aktifitas belajar di sekolah kembali normal, kemacetan arus lalu lintas sangat terasa saat pagi anak-anak berangkat sekolah, maupun siang saat selesai sekolah.

  Kondisi kemacetan lebih parah, seperti saat hujan Kamis (13/10) pagi kemarin, dimana banyak orang tua mengantar anak ke sekolah dengan kendaraan roda empat. Ironisnya, kondisi yang sering macet ini tak terlihat kehadiran petugas polisi atau Polantas yang mengatur lalu lintas, di titik-titik yang sering terjadi kemacetan.

  “Dulu tiap pagi  di wilayah Abepura ini ada petugas polisi di setiap titik yang rawan macet, tapi sekarang tidak ada polisi  lalu lintas yang atur, semua berebut pengin cepat antar ke sekolah, malah tambah bikin macet, apalagi kalau pas hujan begini “keluh seorang warga, pagi kemarin.

Baca Juga :  Februari, Renovasi Kupang Rampung

  Tak hanya itu, kemacetan juga terjadi akibat antrean kendaraan yang akan mengisi  BBM di sejumlah SPBU yang ada di kawasan Abepura. Antrean yang meluap sampai ke badan jalan, keluar masuk SPBU membuat arus lalu lintas sering macet. Apalagi truk-truk antre solar hingga malam.

   Terkait dengan kemacetan yang sering terjadi, Kapolsek Abepura, AKP Soeparmanto, SH, mengaku mulai Jumat (14/10) pagi ini memerintahkan Kanit lantas Polsek Abepura untuk melakukan pengawasan dan pengaturan di setiap titik atau pusat kemacetan, terutama pada saat jam pulang anak anak sekolah.

  “Kami akan turunkan petugas untuk mengurai kemacetan di sekitar lokasi sekolah maupun titik lain yang menjadi pusat kemacetan,” ujar Kapolsek Abepura, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (13/10).

  AKP Soeparmanto, menambahkan yang menjadi persoalan utama adanya kemacetan di wilayah Abepura saat ini disebabkan karena adanya antrean BBM. Hal inilah yang menggangu  aktifitas masyarakat.

  “Akhir-akhir ini di SPBU tanah Hitam dan Kotaraja selalu menjadi pusat kemacetan, sehingga nantinya kami akan turunkan petugas lantas untuk menertibkan truk truk yang antre BBM,” terangnya.

Baca Juga :  PR Besar Adalah Menjaga Keberagaman

  Menurut AKP Soeparmanto, penyelesaian persoalan kemacetan ini tidak hanya dilakukan oleh pihak polsek sendiri, tetapi perlu adanya dukungan dari pihak lain. Salah satunya pihak pertamina, karena faktor adanya kemacetan karena banyak mobil truk dan berjejeran di sepanjang jalan sekitar area SPBU untuk mengantre BBM.

  “Pihak Pertamina harus evaluasi   hal ini, karena akhir akhir ini banyak sekali mobil truk yang antre BBM, sehingga ruas jalan semakin sempit,” katanya.

  Selain itu dia juga berharap agar adanya dukungan dari masyarakat, jika tidak punya kepentingan untuk keluar rumah di waktu waktu tertentu.”Tidak bisa kita pungkiri perkembangan penduduk di Kota Jayapura semakin meningkat, tentu hal ini akan mengikuti perkembangan alat transportasi, maka salah satu langkah mengatasi   kemacetan adalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri,” pintanya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya