MERAUKE- Kendati sudah memasuki semester kedua tahun 2022 ini, namun serapan Perum Bulog Merauke terhadap hasil panen petani masih sangat rendah. Belum sampai 10 persen dari target pengadaan di tahun 2022.
Asisten Manager Suplay dan Pelayanan Publik Perum Bulog Merauke, Adam, mengungkapkan, pengadaan beras petani Merauke lewat mitra kerja Bulog sampai pada Jumat 15 Juli 2022 sebanyak 1.156 ton dari target 24.800 ton atau baru mencapai 4,6 persen.
Gagal panen yang dialami petani pada musim tanam rendengan tahun 2022 ini disinyalir jadi penyebab rendahnya serapan yang dilakukan oleh Bulog Merauke melalui mitra kerjanya. ‘’Kami tergantung pada mitra kerja di lapangan. Kalau mitra banyak menyerap tentunya serapan akan lebih tinggi,’’ kata Adam ditemui Jumat (15/7).
Adam menjelaskan bahwa sepanjang sejarah Bulog di Merauke, baru kali ini serapan hasil panen petani tersebut sangat rendah, pengadaan belum sampai 10 persen dari target di masa panen rendengan. Padahal, panen rendengan setiap tahunnya lebih besar sekitar 60-70 persen dari target. Sedangkan sisanya akan dipenuhi pada hasiol panen gadu (dua kali).
Terkait dengan stok saat ini, Adam mengaku bahwa saat ini stok yang masih tersisa di dalam gudang sebanyak 4.800 ton yang jika hanya untuk memenuhi kebutuhan ASN dan TNI Polri, cukup untuk 9 bulan kedepan. Karena setiap bulannya, rata-rata kebutuhan untuk jatah ASN dan TNI-Polri yang melayani 4 kabupaten yakni Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat sebanyak 500 ton.
Soal adanya rencana memasukan beras dari luar Merauke dengan melihat stok tersebut, Adam menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada rencana tersebut, Karena pihaknya masih menunggu untuk hasil panen gadu untuk beberapa bulan kedepan.
’’Mudah-mudahan di panen gadu nanti kita bisa menambah target pengadaan kita yang sekarang ini baru mencapai 4,6 persen dari target,’’ harapnya. (ulo/tho)