Thursday, May 9, 2024
23.7 C
Jayapura

Program Merdeka Belajar Sangat Tepat Majukan Pendidikan di Lapago

WAMENA — Memasuki tahun ajaran baru pada kalender pendidikan, akademisi asal Kabupaten Jayawijaya, menilai, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah itu sudah menerapkan program Merdeka Belajar, yang merupakan kebijakan pemerintah pusat. Langkah ini sangat tepat untuk memajukan pendidikan di Jayawijaya.

Ketua STIMIK Agamua Wamena, Marthen Medlama menyatakan, program Merdeka Belajar yang dicanangkan pemerintah pusat, memberi ruang bagi para kepala SMK untuk berinovasi, juga mendorong anak-anak untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

“Saya lihat banyak SMK yang pendidikannya sistem ganda, ini yang kita sebut Merdeka Belajar, mereka langsung menikmati proses belajar di lapangan, jadi mereka tahu cara kerja pemerintah seperti apa. Misalnya kalau dia PSG di kantor-kantor. Kalau di dunia kerja, mereka langsung lihat di sana,” ungkapnya, Selasa (12/7), kemarin.

Baca Juga :  Puluhan Petugas Kebersihan Tuntut Kenaikan Gaji

Marthen mengatakan, sistem pembelajaran seperti itu sangat tepat untuk diterapkan di wilayah Pegunungan Papua. Sebab, masyarakat Pegunungan Papua pada umumnya akan cepat tangkap jika pembelajaran dilakukan dengan praktek, dari pada dengan teori  dan ini sulit untuk dipahami.

“Saya selalu bilang dalam tulisan maupun penyampaian saya bahwa kalau mendidik orang gunung, itu lebih bagus praktek. Kalau hanya teori, itu lambat. Orang di sini jago praktek, langsung mereka paham betul dan tak akan dilupakan,”katanya.

Ia mencontohkan, ada beberapa anak Pegunungan Papua bisa menerbangkan pesawat karena mereka praktek langsung di lapangan, meskipun tanpa sekolah pilot, artinya program Merdeka Belajar ini dilakukan sangat tepat di wilayah Pengunungan Papua yang memang banyak membutuhkan praktek.

Baca Juga :  Setalah Sembilan Tahun Akhinya Gedung DPRD Nduga Difungsikan

“Ada adik-adik kita tidak sekolah pilot, mereka bisa bawa pesawat karena praktek langsung, itu yang harus diterapkan di sini dan SMK di sini hebat, mereka sudah mulai bagus,” katanya.

Ia menilai, praktek yang dilakukan oleh SMK ini sangat membantu anak -anak dalam mengenal dunia kerja, ini juga membantu perkembangan pendidikan sesuai dengan karakteristik masyarakat di Pegunungan Papua (Lapago).

“Program Merdeka Belajar ini sudah sesuai karakteristik masyarakat, program seperti ini harus terus dikembangkan dalam dunia pendidikan agar lebih inovatif lagi ke depannya,”tutupnya. (jo/tho)

WAMENA — Memasuki tahun ajaran baru pada kalender pendidikan, akademisi asal Kabupaten Jayawijaya, menilai, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah itu sudah menerapkan program Merdeka Belajar, yang merupakan kebijakan pemerintah pusat. Langkah ini sangat tepat untuk memajukan pendidikan di Jayawijaya.

Ketua STIMIK Agamua Wamena, Marthen Medlama menyatakan, program Merdeka Belajar yang dicanangkan pemerintah pusat, memberi ruang bagi para kepala SMK untuk berinovasi, juga mendorong anak-anak untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

“Saya lihat banyak SMK yang pendidikannya sistem ganda, ini yang kita sebut Merdeka Belajar, mereka langsung menikmati proses belajar di lapangan, jadi mereka tahu cara kerja pemerintah seperti apa. Misalnya kalau dia PSG di kantor-kantor. Kalau di dunia kerja, mereka langsung lihat di sana,” ungkapnya, Selasa (12/7), kemarin.

Baca Juga :  BLT Sembako Alternatif dan BLT BBM Segera Disalurkan

Marthen mengatakan, sistem pembelajaran seperti itu sangat tepat untuk diterapkan di wilayah Pegunungan Papua. Sebab, masyarakat Pegunungan Papua pada umumnya akan cepat tangkap jika pembelajaran dilakukan dengan praktek, dari pada dengan teori  dan ini sulit untuk dipahami.

“Saya selalu bilang dalam tulisan maupun penyampaian saya bahwa kalau mendidik orang gunung, itu lebih bagus praktek. Kalau hanya teori, itu lambat. Orang di sini jago praktek, langsung mereka paham betul dan tak akan dilupakan,”katanya.

Ia mencontohkan, ada beberapa anak Pegunungan Papua bisa menerbangkan pesawat karena mereka praktek langsung di lapangan, meskipun tanpa sekolah pilot, artinya program Merdeka Belajar ini dilakukan sangat tepat di wilayah Pengunungan Papua yang memang banyak membutuhkan praktek.

Baca Juga :  Kasus Pembunuhan Yang Berdampak Konflik Dimediasi

“Ada adik-adik kita tidak sekolah pilot, mereka bisa bawa pesawat karena praktek langsung, itu yang harus diterapkan di sini dan SMK di sini hebat, mereka sudah mulai bagus,” katanya.

Ia menilai, praktek yang dilakukan oleh SMK ini sangat membantu anak -anak dalam mengenal dunia kerja, ini juga membantu perkembangan pendidikan sesuai dengan karakteristik masyarakat di Pegunungan Papua (Lapago).

“Program Merdeka Belajar ini sudah sesuai karakteristik masyarakat, program seperti ini harus terus dikembangkan dalam dunia pendidikan agar lebih inovatif lagi ke depannya,”tutupnya. (jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya