Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Aliansi Honorer Mimika Demo

Anggap Pengangkatan Honorer Sebagai Calon ASN Jangggal

TIMIKA –Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bahkan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, SE MH sudah menyatakan bahwa 600 honorer yang diusulkan jadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak bisa lagi diubah. Namun honorer yang namanya tidak terakomodir, tidak mau menyerah begitu saja.

Puluhan honorer yang tergabung dalam Aliansi Honorer Mimika kembali melakukan aksi di Kantor Pusat Pemerintahan, Senin (11/7), menyampaikan tuntutannya,  mereka membawa spanduk.

Kevin Nanlohy sebagai koordinator aksi mengatakan, apa yang disampaikan oleh Bupati maupun Kepala BKPSDM belum menjawab tuntutan honorer. “Kita datang dengan data dan bukti pelanggaran, tapi tidak dijawab dengan data dan bukti,” ujarnya.

Baca Juga :  Fajar Rizky Wanggai Pimpin Pemuda Pancasila Papua

Ia menyebut, ada sekitar 50 nama yang tidak memenuhi syarat, namun diakomodir dalam pengangkatan calaon ASN. Ada yang memiliki masa kerja belum mencapai 5 tahun. Ada yang baru hitungan bulan, bahkan ada yang tidak pernah bekerja atau honorer siluman, namun namanya tiba-tiba muncul dalam daftar.

Ini yang menurut Kevin, harusnya dijawab oleh BKPSDM. Aliansi Honorer Mimika meminta aturan benar-benar ditegakkan. Dimana seorang calaon ASN bisa diberhentikan apabila ditemukan bukti pelanggaran saat pelamaran dan pemberkasan. “Itu bisa dipecat atau diberhentikan,”tandasnya.

Ia juga menegaskan, tuntutan ini tidak ditujukkan kepada honorer yang memang lulus sesuai aturan. Yaitu honorer Amungme dan Kamoro dan honorer yang memenuhi syarat, terutama yang sudah mengabdi cukup lama. “Kami hanya persoalkan nama yang tidak memenuhi syarat,” tegas Kevin.

Baca Juga :  Dua Penjual Obat-obatan Terlarang Ditangkap Polisi

Proses yang tidak transparan dikatakan Kevin, itu saja sudah melanggar aturan. Sehingga para honorer menduga adanya praktik nepotisme dalam proses pengangkatan honorer ini . “Tolong bapak bupati perhatikan ketidakadilan ini. Beberapa oknum mengatasnamakan bapak bupati,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, Pemkab Mimika sudah melakukan uji kompetensi bagi honorer, tapi anehnya, puluhan nama yang masuk dalam pengusulan tidak pernah mengikuti uji kompetensi.(Selvi)

Anggap Pengangkatan Honorer Sebagai Calon ASN Jangggal

TIMIKA –Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bahkan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, SE MH sudah menyatakan bahwa 600 honorer yang diusulkan jadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak bisa lagi diubah. Namun honorer yang namanya tidak terakomodir, tidak mau menyerah begitu saja.

Puluhan honorer yang tergabung dalam Aliansi Honorer Mimika kembali melakukan aksi di Kantor Pusat Pemerintahan, Senin (11/7), menyampaikan tuntutannya,  mereka membawa spanduk.

Kevin Nanlohy sebagai koordinator aksi mengatakan, apa yang disampaikan oleh Bupati maupun Kepala BKPSDM belum menjawab tuntutan honorer. “Kita datang dengan data dan bukti pelanggaran, tapi tidak dijawab dengan data dan bukti,” ujarnya.

Baca Juga :  Satu Korban Tenggelamnya KM Syukurillah Masih Belum Ditemukan

Ia menyebut, ada sekitar 50 nama yang tidak memenuhi syarat, namun diakomodir dalam pengangkatan calaon ASN. Ada yang memiliki masa kerja belum mencapai 5 tahun. Ada yang baru hitungan bulan, bahkan ada yang tidak pernah bekerja atau honorer siluman, namun namanya tiba-tiba muncul dalam daftar.

Ini yang menurut Kevin, harusnya dijawab oleh BKPSDM. Aliansi Honorer Mimika meminta aturan benar-benar ditegakkan. Dimana seorang calaon ASN bisa diberhentikan apabila ditemukan bukti pelanggaran saat pelamaran dan pemberkasan. “Itu bisa dipecat atau diberhentikan,”tandasnya.

Ia juga menegaskan, tuntutan ini tidak ditujukkan kepada honorer yang memang lulus sesuai aturan. Yaitu honorer Amungme dan Kamoro dan honorer yang memenuhi syarat, terutama yang sudah mengabdi cukup lama. “Kami hanya persoalkan nama yang tidak memenuhi syarat,” tegas Kevin.

Baca Juga :  Cegah HIV Sejak Dini, OAP Wajib Periksa Darah

Proses yang tidak transparan dikatakan Kevin, itu saja sudah melanggar aturan. Sehingga para honorer menduga adanya praktik nepotisme dalam proses pengangkatan honorer ini . “Tolong bapak bupati perhatikan ketidakadilan ini. Beberapa oknum mengatasnamakan bapak bupati,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, Pemkab Mimika sudah melakukan uji kompetensi bagi honorer, tapi anehnya, puluhan nama yang masuk dalam pengusulan tidak pernah mengikuti uji kompetensi.(Selvi)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya