Tuesday, December 24, 2024
31.7 C
Jayapura

Jumlah Kasus DBD Bertambah di Asmat

RSUD Jayapura Siap Bantu Jika Dibutuhkan Perbantuan Tenaga Medis

JAYAPURA – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Asmat bertambah menjadi 39 kasus dengan 16 kasus probable. Dimana sebelumnya, hanya 37 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan semua permintaan seperti obat-obatan, alat fogging, abate serta kebutuhan lain tentang pengendalian fisik.

“Kami dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua atas perintah Gubernur Papua melakukan rapat Selasa (5/7) untuk menurunkan tim minggu depan ke Asmat,” kata Robby Kayame kepada wartawan usai menghadiri ekspose kinerja Pemerintah Provinsi Papua Bidang Kesehatan di Jayapura, kemarin (5/7).

Terkait dengan ketersediaan malation yang hanya dua liter di Asmat, Robby mengaku pihaknya akan menyiapkannya.

“Kami siapkan dan itu harus lewat Hercules tidak bisa lewat jalur darat, karena kita kerja sama dengan Hercules,” kata Rooby.

Disinggung soal rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Asmat, Robby mengaku sudah menyampaikan ke Pemda Asmat untuk meningkatkan sosialisasi terkait dengan PHBS.  “Hingga saat ini belum ada kendala, hanya satu yang meninggal,” kata Robby.

Baca Juga :  Akhir Tahun, 70 Persen Masyarakat Sudah Divaksin

Sementara itu, Direktur RSUD Jayapura dr. Anton T Mote mengatakan, RSUD Jayapura siap jika mendapat rujukan pasien yang harus dirujuk berdasarkan koordinasi dari dinas ataupun rumah sakit di Asmat.

“Kami siap memberikan pelayanan dan memprioitaskan menyiapkan ruangan tersendiri bagi mereka,” kata dr Anton.

Bahkan lanjut dr Anton, jika RSUD Jayapura dibutuhkan perbantuan tenaga medis seperti dokter yang diminta bantu dari yayasan atau kelompok LSM ataupun dari dinas terkait yang melakukan pelayanan ke Asmat, pihaknya siap memberikan tenaga medis.

“Tetapi kalau memang ada pasien yang dirujuk, kami siap memberikan prioritas kepada mereka  dan memberikan pelayanan terbaik,” tegasnya.

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum menyebutkan, dari 39 kasus itu ada sebagian yang sudah sembuh. Dengan kondisi terakhir delapan anak dan enam  dewasa dinyatakan sembuh dan dua anak dinyatakan rawat jalan.

Baca Juga :  Usai Rekapitulasi, KPU Papua Perlu Evaluasi

Adapun langkah-langkah yang sudah diambil pihak Pemda Asmat menurut dr. Aaron yakni memeriksa jentik nyamuk, menguras, menutup dan fogging.

“Beberapa langkah antisipasi sudah dilakukan Pemda setempat sejak Mei lalu,” kata dr. Aaron saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Agar hal ini tidak menyebar luas, dr. Aaron meminta warga harus menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, barang-barang bekas didaur ulang dan tidur menggunakan kelambu atau menggunakan obat nyamuk.

“Selain itu, dalam satu rumah harus ada pemantau jentik nyamuk. Kalau ada jentik nyamuk langsung dibuang supaya mati. Karena kalau kita fogging itu hanya membunuh nyamuk  dewasa tapi jentik-jentik nyamuk tidak dibunuh,” pungkasnya. (fia)

RSUD Jayapura Siap Bantu Jika Dibutuhkan Perbantuan Tenaga Medis

JAYAPURA – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Asmat bertambah menjadi 39 kasus dengan 16 kasus probable. Dimana sebelumnya, hanya 37 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan semua permintaan seperti obat-obatan, alat fogging, abate serta kebutuhan lain tentang pengendalian fisik.

“Kami dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua atas perintah Gubernur Papua melakukan rapat Selasa (5/7) untuk menurunkan tim minggu depan ke Asmat,” kata Robby Kayame kepada wartawan usai menghadiri ekspose kinerja Pemerintah Provinsi Papua Bidang Kesehatan di Jayapura, kemarin (5/7).

Terkait dengan ketersediaan malation yang hanya dua liter di Asmat, Robby mengaku pihaknya akan menyiapkannya.

“Kami siapkan dan itu harus lewat Hercules tidak bisa lewat jalur darat, karena kita kerja sama dengan Hercules,” kata Rooby.

Disinggung soal rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Asmat, Robby mengaku sudah menyampaikan ke Pemda Asmat untuk meningkatkan sosialisasi terkait dengan PHBS.  “Hingga saat ini belum ada kendala, hanya satu yang meninggal,” kata Robby.

Baca Juga :  Gandakan KTP, Calon Penumpang Dicekal Keberangkatannya

Sementara itu, Direktur RSUD Jayapura dr. Anton T Mote mengatakan, RSUD Jayapura siap jika mendapat rujukan pasien yang harus dirujuk berdasarkan koordinasi dari dinas ataupun rumah sakit di Asmat.

“Kami siap memberikan pelayanan dan memprioitaskan menyiapkan ruangan tersendiri bagi mereka,” kata dr Anton.

Bahkan lanjut dr Anton, jika RSUD Jayapura dibutuhkan perbantuan tenaga medis seperti dokter yang diminta bantu dari yayasan atau kelompok LSM ataupun dari dinas terkait yang melakukan pelayanan ke Asmat, pihaknya siap memberikan tenaga medis.

“Tetapi kalau memang ada pasien yang dirujuk, kami siap memberikan prioritas kepada mereka  dan memberikan pelayanan terbaik,” tegasnya.

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum menyebutkan, dari 39 kasus itu ada sebagian yang sudah sembuh. Dengan kondisi terakhir delapan anak dan enam  dewasa dinyatakan sembuh dan dua anak dinyatakan rawat jalan.

Baca Juga :  Berharap Pusat Bantu Revitalisasi Taman Budaya

Adapun langkah-langkah yang sudah diambil pihak Pemda Asmat menurut dr. Aaron yakni memeriksa jentik nyamuk, menguras, menutup dan fogging.

“Beberapa langkah antisipasi sudah dilakukan Pemda setempat sejak Mei lalu,” kata dr. Aaron saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Agar hal ini tidak menyebar luas, dr. Aaron meminta warga harus menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, barang-barang bekas didaur ulang dan tidur menggunakan kelambu atau menggunakan obat nyamuk.

“Selain itu, dalam satu rumah harus ada pemantau jentik nyamuk. Kalau ada jentik nyamuk langsung dibuang supaya mati. Karena kalau kita fogging itu hanya membunuh nyamuk  dewasa tapi jentik-jentik nyamuk tidak dibunuh,” pungkasnya. (fia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya