Thursday, May 2, 2024
25.7 C
Jayapura

Program Tol Udara Tekan Harga Semen dan Bapok

WAMENA-Program tol udara yang dirancang oleh pemerintah pusat, dinilai membantu masyarakat di Kabupaten Jayawijaya, untuk mendapatkan harga semen yang cukup murah yaitu Rp 392 ribu per sak. Program ini sendiri telah berjalan beberapa tahun dan dapat menekan harga semen dan Barang Kebutuhan Pokok (Bapok).

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya, Dr. Lukas Kossay, SE, MSi mengatakan, dengan adanya program tol udara ini maka harga semen di Wamena bisa ditekan hingga saat ini.

“Warga senang menerima program ini, hasilnya sudah kita lihat, rasakan, mereka sampaikan terimakasih kepada pemerintah yang mengambil kebijakan ini,”ungkapnya Jumat (3/6), kemarin.

Lukas juga menyatakan, untuk menghindari adanya praktik menjual semen subsidi dengan harga yang tinggi, pemerintah yang menangani semen tersebut yaitu menjual di koperasi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya.

Baca Juga :  Bantu Korban Bencana, Mahasiswa Gelar Pengalangan Dana

Pemerintah menetapkan harga Rp392 ribu itu setelah melalui proses penghitungan ongkos angkut, baik transportasi udara maupun darat.

“harga ini cukup murah dibandingkan semen yang didatangkan secara industri oleh pengusaha, yang kita jual adalah semen subsidi. Kalau yang di luar atau bukan subsidi, itu mahal karena industri,”katanya.

Dengan adanya program ini, maka  masyarakat di kampung-kampung sudah bangun rumah, gereja mereka bisa mudah dapat semen dan itu sudah berjalan selama ini.

Selain semen, lanjut Lukas, melalui program tol udara itu, pemerintah juga menyediakan Bapok dengan harga yang sangat murah dibandingkan sebelum adanya program itu.  Untuk Bapok subsidi ini semua dikelola oleh Koperasi Esuwok Disnakerindag.

Baca Juga :  Tiba di Wamena, Uskup Yanuarius Diarak  Ribuan Umat Katolik

Disamping itu, pihaknya juga membeli sayur -mayur dari pedagang lokal yang ada di Wamena dan dikirim ke Timika dan Jayapura, di sana ada penadah yang akan membeli sayuran tersebut dan dijual kembali ke pasar.(jo/tho)

WAMENA-Program tol udara yang dirancang oleh pemerintah pusat, dinilai membantu masyarakat di Kabupaten Jayawijaya, untuk mendapatkan harga semen yang cukup murah yaitu Rp 392 ribu per sak. Program ini sendiri telah berjalan beberapa tahun dan dapat menekan harga semen dan Barang Kebutuhan Pokok (Bapok).

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya, Dr. Lukas Kossay, SE, MSi mengatakan, dengan adanya program tol udara ini maka harga semen di Wamena bisa ditekan hingga saat ini.

“Warga senang menerima program ini, hasilnya sudah kita lihat, rasakan, mereka sampaikan terimakasih kepada pemerintah yang mengambil kebijakan ini,”ungkapnya Jumat (3/6), kemarin.

Lukas juga menyatakan, untuk menghindari adanya praktik menjual semen subsidi dengan harga yang tinggi, pemerintah yang menangani semen tersebut yaitu menjual di koperasi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya.

Baca Juga :  41 Anggota MRP Papua Pegunungan Resmi Dilantik Wamendagri  RI di Wamena

Pemerintah menetapkan harga Rp392 ribu itu setelah melalui proses penghitungan ongkos angkut, baik transportasi udara maupun darat.

“harga ini cukup murah dibandingkan semen yang didatangkan secara industri oleh pengusaha, yang kita jual adalah semen subsidi. Kalau yang di luar atau bukan subsidi, itu mahal karena industri,”katanya.

Dengan adanya program ini, maka  masyarakat di kampung-kampung sudah bangun rumah, gereja mereka bisa mudah dapat semen dan itu sudah berjalan selama ini.

Selain semen, lanjut Lukas, melalui program tol udara itu, pemerintah juga menyediakan Bapok dengan harga yang sangat murah dibandingkan sebelum adanya program itu.  Untuk Bapok subsidi ini semua dikelola oleh Koperasi Esuwok Disnakerindag.

Baca Juga :  Pemkab Jayawijaya Mulai Sinkronisasi Data Statistik Sektoral

Disamping itu, pihaknya juga membeli sayur -mayur dari pedagang lokal yang ada di Wamena dan dikirim ke Timika dan Jayapura, di sana ada penadah yang akan membeli sayuran tersebut dan dijual kembali ke pasar.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya