Thursday, December 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Dana Hibah Kegiatan Non Fisik Taman Budaya Papua Ditahan

JAYAPURA – Taman Budaya Papua pada Tahun 2022 harusnya mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat untuk menyelenggarakan kegiatan non fisik. Namun dana tersebut terpaksa ditahan karena persoalan sengketa lahan yang ada di Taman Budaya Expo Waena.

  Hal ini dikatakan  Perwakilan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa  dan Masyarakat Adat, Dra Christriyanti Ariani saat berkunjung ke Kantor DPR Papua, Rabu, (26/5).

“Kunjungan kami juga ingin memastikan bahwa sebenarnya pada Tahun 2022 ini Taman Budaya Papua itu mendapat dana lokasi khusus dari kementerian, Namun karena terkendala persoalan yang belum terselesaikan, sehingga dana tersebut masih tertahan di Pusat,” katanya.

Baca Juga :  Ribuan Bibit Bambu Akan Ditanam di Pegunungan Cycloop

  Dikatakan sesuai juknis terkait data tersebut pada satu poin mengungkapkan bahwa dana tersebut digunakan untuk kegiatan non fisik. “DAK masih di pending dulu sementara, karena ada persoalan lahan dan sebagainya,” katanya.

  Ketua Kelompok Khusus DPR Papua John NR Gobai juga mengatakan bahwa sampai dengan saat ini,  taman budaya di Expo Waena  masih terbaikan. “Kita apresiasi Gubenur dan memiliki komitmen merevitalisasi taman Budaya Expo Waena, tapi sampai saat ini terkendala karena  waktu itu fokus ke Agenda PON Papua,” katanya.

   Dirinya menyarankan, mengingat daerah tersebut masih banyak penghuni baik keluarga maupun para mahasiswa, maka perlu diselesaikan secara baik dan patut, dengan memberikan tempat yang layak bagi mereka yang bermukim di tempat tersebut.

Baca Juga :  Kelompok Egianus Dinilai KKB Terkuat di Papua

  “Karena di situ banyak mahasiswa dan  ada juga yang sudah berkeluarga sehingga usulan kami itu perlu dibangun rumah susun warga di daerah tersebut, agar memberikan tempat bagi mereka yang tinggal di daerah tersebut dan Taman Budaya Ekspo ini harus ditata secara baik, karena ini tempat orang Papua mengekspresikan budaya dan seni sebagai identitas dan jati diri orang asli Papua yang harus diperhatikan serius oleh dinas terkait,” katanya. (oel/tri)

JAYAPURA – Taman Budaya Papua pada Tahun 2022 harusnya mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat untuk menyelenggarakan kegiatan non fisik. Namun dana tersebut terpaksa ditahan karena persoalan sengketa lahan yang ada di Taman Budaya Expo Waena.

  Hal ini dikatakan  Perwakilan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa  dan Masyarakat Adat, Dra Christriyanti Ariani saat berkunjung ke Kantor DPR Papua, Rabu, (26/5).

“Kunjungan kami juga ingin memastikan bahwa sebenarnya pada Tahun 2022 ini Taman Budaya Papua itu mendapat dana lokasi khusus dari kementerian, Namun karena terkendala persoalan yang belum terselesaikan, sehingga dana tersebut masih tertahan di Pusat,” katanya.

Baca Juga :  Korban Pelanggaran HAM Berat Tolak Penyelesaian Non-Yudisial

  Dikatakan sesuai juknis terkait data tersebut pada satu poin mengungkapkan bahwa dana tersebut digunakan untuk kegiatan non fisik. “DAK masih di pending dulu sementara, karena ada persoalan lahan dan sebagainya,” katanya.

  Ketua Kelompok Khusus DPR Papua John NR Gobai juga mengatakan bahwa sampai dengan saat ini,  taman budaya di Expo Waena  masih terbaikan. “Kita apresiasi Gubenur dan memiliki komitmen merevitalisasi taman Budaya Expo Waena, tapi sampai saat ini terkendala karena  waktu itu fokus ke Agenda PON Papua,” katanya.

   Dirinya menyarankan, mengingat daerah tersebut masih banyak penghuni baik keluarga maupun para mahasiswa, maka perlu diselesaikan secara baik dan patut, dengan memberikan tempat yang layak bagi mereka yang bermukim di tempat tersebut.

Baca Juga :  Terapkan Cinta Kasih Dalam Kehidupan 

  “Karena di situ banyak mahasiswa dan  ada juga yang sudah berkeluarga sehingga usulan kami itu perlu dibangun rumah susun warga di daerah tersebut, agar memberikan tempat bagi mereka yang tinggal di daerah tersebut dan Taman Budaya Ekspo ini harus ditata secara baik, karena ini tempat orang Papua mengekspresikan budaya dan seni sebagai identitas dan jati diri orang asli Papua yang harus diperhatikan serius oleh dinas terkait,” katanya. (oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya