Monday, December 23, 2024
26.7 C
Jayapura

Tiga Tim Asal Papua Masih Adem Ayem

JAYAPURA – Persipura Jayapura, Persewar Waropen dan PSBS Biak merupakan tiga tim asal Papua yang akan ikut berkompetisi pada Liga 2 Indonesia 2022/20223.

Namun sampai saat ini ketiga tim tersebut masih adem ayem di bursa transfer. Bahkan mereka belum melakukan persiapan sama sekali. Berbeda dengan kontestan Liga 2  dari wilayah lain, namun tim-tim asal Jawa, Sumatera sudah mulai memburu pemain.

Persipura, Persewar dan PSBS memang belum terlambat dalam persiapan, mengingat Liga 2 sejatinya akan digelar pada bulan Agustus mendatang. Namun dikhawatirkan mereka akan krisis pemain. Mengingat beberapa pemain mereka kini mulai satu persatu pamit, Persipura misalnya saat ini sudah ditinggal 10 pemainnya. Sedangkan Persewar dan PSBS belum ada tanda-tanda pergerakan.

Baca Juga :  Bupati Befa Yakin Gubernur Mengerti Maksud Tujuannya

Sebelumnya, mantan pemain Persipura, Kamasan Jack Komboy turut prihatin dengan kondisi mantan klubnya yang terbilang lamban dalam melakukan persiapan. “Selaku mantan pemain merasa penting memberikan kontribusi kepada manajemen di liga 2 agar melakukan persiapan dengan baik,” ungkap Jack Komboy kepada Cenderawasih Pos belum lama ini.

Tak hanya Jack Komboy, namun beberapa legenda hidup Persipura juga menyuarakan hal yang sama. Seperti Daud Arim, Fison Meraudje, Eduard Ivakdalam dan kolega yang bernaung di bawa bendera All Star Persipura. “Segera bertindak untuk mendapatkan sponsor, menentukan pelatih, pemain, tempat latihan dan home base,” ujarnya.

Soal pelatih, ia menyarankan agar mantan rekan setimnya dulu, Eduard Ivakdalam bisa menjadi pertimbangan bagi manajemen. Mengingat Edu sapaan akrabnya telah mengantongi lisensi A AFC serta memiliki pengalaman saat mempersembahkan medali emas di PON XX.

Baca Juga :  KLB PSSI, Ricky Nelson Berharap Kompetisi Segera Digulir

Dirinya juga berharap agar PT Bank Papua dan PT Freeport Indonesia tetap memberikan support musim ini. Termasuk meminta manajemen untuk mencari sponsor lain. “Manajemen juga harus segera bertemu dan berkomunikasi dengan pemerintah Provinsi untuk menggunakan Stadion Mandala sebagai kandang,” pungkasnya. (eri/wen)

JAYAPURA – Persipura Jayapura, Persewar Waropen dan PSBS Biak merupakan tiga tim asal Papua yang akan ikut berkompetisi pada Liga 2 Indonesia 2022/20223.

Namun sampai saat ini ketiga tim tersebut masih adem ayem di bursa transfer. Bahkan mereka belum melakukan persiapan sama sekali. Berbeda dengan kontestan Liga 2  dari wilayah lain, namun tim-tim asal Jawa, Sumatera sudah mulai memburu pemain.

Persipura, Persewar dan PSBS memang belum terlambat dalam persiapan, mengingat Liga 2 sejatinya akan digelar pada bulan Agustus mendatang. Namun dikhawatirkan mereka akan krisis pemain. Mengingat beberapa pemain mereka kini mulai satu persatu pamit, Persipura misalnya saat ini sudah ditinggal 10 pemainnya. Sedangkan Persewar dan PSBS belum ada tanda-tanda pergerakan.

Baca Juga :  Tahir Tegaskan Masih Setia di Persipura

Sebelumnya, mantan pemain Persipura, Kamasan Jack Komboy turut prihatin dengan kondisi mantan klubnya yang terbilang lamban dalam melakukan persiapan. “Selaku mantan pemain merasa penting memberikan kontribusi kepada manajemen di liga 2 agar melakukan persiapan dengan baik,” ungkap Jack Komboy kepada Cenderawasih Pos belum lama ini.

Tak hanya Jack Komboy, namun beberapa legenda hidup Persipura juga menyuarakan hal yang sama. Seperti Daud Arim, Fison Meraudje, Eduard Ivakdalam dan kolega yang bernaung di bawa bendera All Star Persipura. “Segera bertindak untuk mendapatkan sponsor, menentukan pelatih, pemain, tempat latihan dan home base,” ujarnya.

Soal pelatih, ia menyarankan agar mantan rekan setimnya dulu, Eduard Ivakdalam bisa menjadi pertimbangan bagi manajemen. Mengingat Edu sapaan akrabnya telah mengantongi lisensi A AFC serta memiliki pengalaman saat mempersembahkan medali emas di PON XX.

Baca Juga :  Dukung Persipura, Merahkan Stadion Mandala!

Dirinya juga berharap agar PT Bank Papua dan PT Freeport Indonesia tetap memberikan support musim ini. Termasuk meminta manajemen untuk mencari sponsor lain. “Manajemen juga harus segera bertemu dan berkomunikasi dengan pemerintah Provinsi untuk menggunakan Stadion Mandala sebagai kandang,” pungkasnya. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya