Warga Diminta Waspada Kebakaran
JAYAPURA-Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Margaretha Feronita Kirana melihat belakangan ini kasus kebakaran masih marak terjadi. Bagaimana tidak, dalam sebulan ia mencatat ada enam kasus kebakaran di sejumlah titik.
Pihak Damkar sendiri bukan berarti mulus menjalankan upaya pemadaman melainkan selalu saja ada kendala di lapangan. Upaya penanganan kebakaran dikatakan bisa maksimal apabila ada sinergitas dengan stakeholder lain termasuk penyiapan sarana prasarana.
Kejadian kebakaran terbaru terjadi di Furia KPR BPD Blok E6 Nomor 205 Kotaraja dimana rumah milik Adi Pangkatana terbakar kemudian merembet ke dua rumah lainnya. Tak ada korban jiwa namun kerugian diperkirakan bernilai ratusan juta rupiah. Dari kebakaran ini satu pemilih rumah yakni ibu Asma sempat pingsan karena tidak menyangka bakal terjadi musibah tersebut.
Dari kronologis yang diperoleh dari Kabid Damkar Margaretha Kirana diketahui kejadian kebakaran didengar pukul 14.00 WIT dan saat itu dua unit Damkar langsung meluncur ke TKP dibantu unit dari Polda Papua, Polres Jayapura Kota, dari Brimob Polda Papua dan water supply.
Dijelaskan api mulai terlihat dari kamar di lantai dua rumah yang dihuni oleh saksi bernama Julham (32) kemudian merembet ke bawah. “Kebakaran menimpa tiga rumah berawal dari rumah Adi Pangkatana yang berasal dari lantai dua dan merembet ke lantai satu. Kemudian api merembet ke rumah yang disewa oleh Daniel Samakori (almarhum) dan rumah Edward Sawaki. Kami sendiri mendengar kejadian ini sekira pukul 14.00 WIT dan langsung diturunkan tiga unit mobil damkar plus dukungan dari Polresta, Polda dan Brimob serta water suplay,” kata Feronita di lokasi kejadian, Selasa (10/5).
Ia menyampaikan bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 15.45 WIT. Dirinya mengakui ada hambatan di lapangan yakni akses yang sempit dan dipenuhi warga. Hambatan lainnya adalah sumber air terbatas sehingga kami cukup kesulitan. “Ada mobil Xenia juga yang ikut terbakar,” katanya.
Disini Feronita menyampaikan bahwa dari banyaknya kasus kebakaran maka upaya pencegahan harus dilakukan. Dirinya berharap dari kejadian yang masih sering ini menjadi pembelajaran termasuk RT dan RW untuk lebih giat mengingatkan warganya untuk berhati – hati.
“Lalu kami berharap warga juga bisa menggunakan listrik atau benda-benda yang berpotensi menimbulkan api. Kemudian jangan tinggalkan orang tua atau anak-anak, sebab khawatirnya ada yang jadi korban seperti yang terjadi di Distrik Muara Tami lalu,” imbuhnya.
Sementara salah satu korban, Julham mengatakan dirinya baru mengetahui rumahnya terbakar dari sang adik. Ketika itu diceritakan ada neneknya bersama sang adik termasuk tiga orang sepupu yang ada di rumah. Namun untungnya semua yang berada di rumah tersebut selamat. “Cuma mama saya sempat pingsan dan saya tahunya setelah adik saya menelepon bilang rumah terbakar,” tutupnya. (ade/nat)