Monday, December 23, 2024
32.7 C
Jayapura

Dinas PU Minta BWJ Turun Tangan

Terkait Banjir yang Sering Terjadi di Depan Saga

SENTANI- Persoalan banjir yang kerap menerpa Jalan Utama Kota Sentani, tepatnya di depan pusat pembangunan Saga II, hingga saat ini belum berhasil ditangani. Padahal Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas PU dan BPBD sudah berulang kali mengatasi masalah itu, namun kenyataannya tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura, Alphius Toam mengatakan, sejauh ini jajarannya telah diarahkan, baik dari Dinas PU maupun BPBD Kabupaten Jayapura. membersihkan seluruh materi yang membuka saluran udara mulai dari kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayapura sampai di belakang kawasan Pasar Baru Sentani.

“Di situ tim kita sudah siap untuk melakukannya karena memang ada banyak sekali kotoran yang menutup udara. Tetapi meskipun sudah dibersihkan udara di depan Saga belum berhasil ditangani,” kata Alphius Toam, Rabu (13/4).

Baca Juga :  Polres Jayapura  Sosialisasi Cegah Bullying

sudah melaporkan masalah ini ke Balai Wilayah Jalan Papua untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dari hasil investigasi yang sudah dilakukan sebelumnya, ternyata yang menjadi akar masalah adalah penutupan saluran udara di bawah terjadinya jalan yang melintasi jalan utama tersebut.

Ada banyak material sampah dan material lumpur, pasir dan batuan yang menutupi saluran udara tersebut, sehingga meskipun sudah dibersihkan di bagian lain, namun suplai udara dari titik tidak dapat keluar karena saluran udara di bawah jalan tertutup oleh material padat.

“Begitu sering tergenang kami terus menerus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Jalan. Mereka mengatakan bahwa itu sudah dikerjakan boxcover di sana. Ternyata yang menjadi masalah lintas yang mereka buat di depan Kantor Kementerian Agama, itu sudah penuh dengan material sedimentasi batu, pasir bahkan sampah” tulisnya .

Baca Juga :  Lari Pagi, Anggota TNI Tewas Ditabrak Mobil

Inilah yang kemudian menyebabkan udara dari titik awal itu tidak bisa mengalir dengan baik menuju pembuangan akhir, karena perjalanannya terhambat oleh materi tersebut.

Menurutnya penanganan masalah itu harus dikerjakan oleh Balai Wilayah Jalan. Mereka yang punya tugas membersihkan dan menata kembali boxcover tersebut.(roy/ary)

 

Terkait Banjir yang Sering Terjadi di Depan Saga

SENTANI- Persoalan banjir yang kerap menerpa Jalan Utama Kota Sentani, tepatnya di depan pusat pembangunan Saga II, hingga saat ini belum berhasil ditangani. Padahal Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas PU dan BPBD sudah berulang kali mengatasi masalah itu, namun kenyataannya tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura, Alphius Toam mengatakan, sejauh ini jajarannya telah diarahkan, baik dari Dinas PU maupun BPBD Kabupaten Jayapura. membersihkan seluruh materi yang membuka saluran udara mulai dari kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayapura sampai di belakang kawasan Pasar Baru Sentani.

“Di situ tim kita sudah siap untuk melakukannya karena memang ada banyak sekali kotoran yang menutup udara. Tetapi meskipun sudah dibersihkan udara di depan Saga belum berhasil ditangani,” kata Alphius Toam, Rabu (13/4).

Baca Juga :  Tangani Covid-19, Pemkab Terima Bantuan Rp 4 M dari Pemprov

sudah melaporkan masalah ini ke Balai Wilayah Jalan Papua untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dari hasil investigasi yang sudah dilakukan sebelumnya, ternyata yang menjadi akar masalah adalah penutupan saluran udara di bawah terjadinya jalan yang melintasi jalan utama tersebut.

Ada banyak material sampah dan material lumpur, pasir dan batuan yang menutupi saluran udara tersebut, sehingga meskipun sudah dibersihkan di bagian lain, namun suplai udara dari titik tidak dapat keluar karena saluran udara di bawah jalan tertutup oleh material padat.

“Begitu sering tergenang kami terus menerus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Jalan. Mereka mengatakan bahwa itu sudah dikerjakan boxcover di sana. Ternyata yang menjadi masalah lintas yang mereka buat di depan Kantor Kementerian Agama, itu sudah penuh dengan material sedimentasi batu, pasir bahkan sampah” tulisnya .

Baca Juga :  Panitia Gelar Pertemuan Bersama Forkom-LKN Papua

Inilah yang kemudian menyebabkan udara dari titik awal itu tidak bisa mengalir dengan baik menuju pembuangan akhir, karena perjalanannya terhambat oleh materi tersebut.

Menurutnya penanganan masalah itu harus dikerjakan oleh Balai Wilayah Jalan. Mereka yang punya tugas membersihkan dan menata kembali boxcover tersebut.(roy/ary)

 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya