Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Pemda Diminta Subsidi Penerbangan Perintis

JAYAPURA- Anggota DPR Papua John  NR Gobai  mengungkapkan bahwa  untuk  menjangkau Kampung dan membantu masyarakat di Papua dengan sarana transportasi Pemerintah Daerah (Pemda) diminta berikan subsidi transportasi pesawat perintis.

  Menurutnya, Daerah Papua y ang luas dan medannya bergunung-gunung serta rawa yang luas tentu memerlukan sarana pelayanan untuk menjangkau masyarakat yang hidup jauh dari perkotaan dan pusat pusat pemerintahan.

  Ia menjelaskan jika dilihat dari fakta secara mencatat, pada awal  tahun 1950an, Pater Misael Kamarer yang melakukan perjalanan dari Pagopugaida, Kugapa, sekarang Distrik Bibida, Kabupaten Paniai menuju Ilaga dan lembah kemandoga dan dugindoga, kini kabupaten intan jaya, untuk Missi penyebaran gereja katolik di Pegunungan Tengah Papua bagian barat (West Centraal Berglaand), dalam perjalanan pulang, dari Ilaga menuju Paniai, diduga karena kehilangan arah jalan  Pater ini hilang kabar selama satu bulan,dan Pimpinan Gereja Katolik dan Pemerintah Belanda, menduga Pastor ini telah meninggal,  namun kemudian Pastor ini tiba di kampung Zoanggama, Kabupaten Intan jaya.

Baca Juga :  Kasus Lakalantas Diselesaikan  Secara Damai

   “Peristiwa ini kemudian mendorong Gereja Katolik untuk berusaha menghadirkan sebuah sarana transportasi yang dapat menunjang pelayanan gereja katolik di Papua, akhirnya hadir sebuah lembaga penerbangan yang kemudian kita kenal dengan nama AMA  dan pesawat terbangnya, dengan subsidi dari Belanda, kemudian terbangun juga lapangan terbang di berbagai kampung yang sekarang masih berfungsi, namun juga sebagian sudah tidak berfungsi lagi,” jelasnya. di Abepura, Sabtu, (9/4).

   Saat itu, kata Gobai,  masyarakat dijangkau baik melalui pesawat air maupun pesawat udara, sehingga  program-program agar dapat menjangkau masyarakat yang ada di kampung kampung yang jauh dari pusat pemerintahan.

   “Situasi saat ini pemda harus menganggarkan subsidi untuk transportasi demi kepentingan masyarakat.  Pemerintah pusat dalam memberikan bantuan kadang kala menyamakan kondisi Indonesia secara sama, padahal tidak semua kabupaten, contohnya adalah pemberian bantuan mobil ambulans,  bagaimana mau menjangkau daerah yang tidak ada sarana jalan darat, sudah pasti mobil itu akan jadi mobil untuk traveling saja,” ujarnya

Baca Juga :  Sebby Klaim Penembakan, Polisi Buru Pelaku Penembakan

   Gobai menambahkan Di Papua ini diperlukan adanya penguatan bagi perusahaan penerbangan kecil, agar pelayanan pemerintahan dapat menjangkau daerah  yang jauh dari perkotaan atau pusat pemerintahan.

  Ia juga mengungkapkan dalam Pandangan Umum terhadap LKPJ Gubernur Papua tahun 2020,  Poksus DPR Papua, menyampaikan pembayaran subsidi melalui APBD sangatlah penting dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Papua, misalnya Subsidi kepada  Maskapai AMA, MAF ADVEN, Bis DAMRI dan Kapal ASDP.

  Menurut Goai, dengan  adanya sarana ini, maka akan ada program dokter terbang, yang menjangkau kampung kampung, aparat pemerintahan, petugas kesehatan dan guru dapat sampai di tempat tugas mereka untuk melakukan pelayanan pemerintahan.

  “sehingga diperlukan adanya sarana transportasi baik pesawat udara maupun pesawat air atau Kapal Kapal Motor kecil untuk menjangkau kampung kampung,” ujarnya.(oel/tri)

JAYAPURA- Anggota DPR Papua John  NR Gobai  mengungkapkan bahwa  untuk  menjangkau Kampung dan membantu masyarakat di Papua dengan sarana transportasi Pemerintah Daerah (Pemda) diminta berikan subsidi transportasi pesawat perintis.

  Menurutnya, Daerah Papua y ang luas dan medannya bergunung-gunung serta rawa yang luas tentu memerlukan sarana pelayanan untuk menjangkau masyarakat yang hidup jauh dari perkotaan dan pusat pusat pemerintahan.

  Ia menjelaskan jika dilihat dari fakta secara mencatat, pada awal  tahun 1950an, Pater Misael Kamarer yang melakukan perjalanan dari Pagopugaida, Kugapa, sekarang Distrik Bibida, Kabupaten Paniai menuju Ilaga dan lembah kemandoga dan dugindoga, kini kabupaten intan jaya, untuk Missi penyebaran gereja katolik di Pegunungan Tengah Papua bagian barat (West Centraal Berglaand), dalam perjalanan pulang, dari Ilaga menuju Paniai, diduga karena kehilangan arah jalan  Pater ini hilang kabar selama satu bulan,dan Pimpinan Gereja Katolik dan Pemerintah Belanda, menduga Pastor ini telah meninggal,  namun kemudian Pastor ini tiba di kampung Zoanggama, Kabupaten Intan jaya.

Baca Juga :  Presiden Duduk Merendah di Hadapan Perajut Noken

   “Peristiwa ini kemudian mendorong Gereja Katolik untuk berusaha menghadirkan sebuah sarana transportasi yang dapat menunjang pelayanan gereja katolik di Papua, akhirnya hadir sebuah lembaga penerbangan yang kemudian kita kenal dengan nama AMA  dan pesawat terbangnya, dengan subsidi dari Belanda, kemudian terbangun juga lapangan terbang di berbagai kampung yang sekarang masih berfungsi, namun juga sebagian sudah tidak berfungsi lagi,” jelasnya. di Abepura, Sabtu, (9/4).

   Saat itu, kata Gobai,  masyarakat dijangkau baik melalui pesawat air maupun pesawat udara, sehingga  program-program agar dapat menjangkau masyarakat yang ada di kampung kampung yang jauh dari pusat pemerintahan.

   “Situasi saat ini pemda harus menganggarkan subsidi untuk transportasi demi kepentingan masyarakat.  Pemerintah pusat dalam memberikan bantuan kadang kala menyamakan kondisi Indonesia secara sama, padahal tidak semua kabupaten, contohnya adalah pemberian bantuan mobil ambulans,  bagaimana mau menjangkau daerah yang tidak ada sarana jalan darat, sudah pasti mobil itu akan jadi mobil untuk traveling saja,” ujarnya

Baca Juga :  Timsel Papua Buka Pendaftaran Calon Anggota KPU

   Gobai menambahkan Di Papua ini diperlukan adanya penguatan bagi perusahaan penerbangan kecil, agar pelayanan pemerintahan dapat menjangkau daerah  yang jauh dari perkotaan atau pusat pemerintahan.

  Ia juga mengungkapkan dalam Pandangan Umum terhadap LKPJ Gubernur Papua tahun 2020,  Poksus DPR Papua, menyampaikan pembayaran subsidi melalui APBD sangatlah penting dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Papua, misalnya Subsidi kepada  Maskapai AMA, MAF ADVEN, Bis DAMRI dan Kapal ASDP.

  Menurut Goai, dengan  adanya sarana ini, maka akan ada program dokter terbang, yang menjangkau kampung kampung, aparat pemerintahan, petugas kesehatan dan guru dapat sampai di tempat tugas mereka untuk melakukan pelayanan pemerintahan.

  “sehingga diperlukan adanya sarana transportasi baik pesawat udara maupun pesawat air atau Kapal Kapal Motor kecil untuk menjangkau kampung kampung,” ujarnya.(oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya