Tuesday, May 14, 2024
25.7 C
Jayapura

Agen/Pangkalan Minyak Tanah Diminta Taati HET

JAYAPURA-Harga minyak tanah (Mitan) mengalami peningkatan seiring dengan naiknya biaya transportasi. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Jayapura melalu Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM menetapkan HET (Harga Eceran Tertinggi) agar dijadikan patokan dan ditaati para agen atau pangkalan minyak tanah di Kota Jayapura.

   “Harga eceran tertinggi untuk minyak tanah di Kota Jayapura sesuai dengan surat edaran dari Gubernur Provinsi Papua. Minggu lalum kami sudah menyurat dan menyampaikan informasi menyangkut HET minyak tanah di Kota Jayapura untuk seluruh agen dan juga pangkalan minyak tanah Kota Jayapura,” ungkap Kadis Perindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L. N. Awi kepada  Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Banyak Peminat, Penjual Ikan Cupang Marak

   Dikatakan Robert Awi bahwa HET minyak tanah  sebesar Rp. 4000 per liter. Dengan mengacu kepada penetapan harga dari menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang pengendalian harga bahan bakar minyak dengan penyesuaian tarif ongkos angkot, harga jual eceran minyak tanah per liter, termasuk PPN 10% ditetapkan harga pokok sebesar Rp. 2.500. “Ini sudah dicantumkan dalam surat edaran Wali Kota Jayapura untuk para agen dan pangkalan minyak,” ujarnya.

   Untuk radius 40 km dari pangkalan ke depot, harga khusus HET nya sebesar Rp. 3.500 sedangkan di luar radius 40 km sebesar Rp 3.900. “Ini terakumulasi dari harga pokok, margin agen, ongkos angkut, harga eks agen, margin pangkalan, HET pangkalan dan pembulatan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Delapan Kendaraan di Timika Diblokir Tak Bisa Isi Pertalite

  Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Provinsi Papua dan Papua Barat, Andi Ramadhan mengatakan kenaikan hanya berkisar 3% hingga 5%. “Rata-rata peningkatan juga tergolong rendah, tidak tinggi banget. Pun jika itu terjadi, Minyak tanah dan LPG akan saling mengcover. Sehingga kalau misalnya peningkatan minyak tanah akan dicover oleh permintaan LPG yang juga akan meningkat. Seperti dulu ketika peningkatan LPG cukup naik karena stoknya   ada kendala pengiriman dari Surabaya, sehingga dari minyak tanah yang akan mengcover,” tandasnya. (Rhy/tri)

JAYAPURA-Harga minyak tanah (Mitan) mengalami peningkatan seiring dengan naiknya biaya transportasi. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Jayapura melalu Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM menetapkan HET (Harga Eceran Tertinggi) agar dijadikan patokan dan ditaati para agen atau pangkalan minyak tanah di Kota Jayapura.

   “Harga eceran tertinggi untuk minyak tanah di Kota Jayapura sesuai dengan surat edaran dari Gubernur Provinsi Papua. Minggu lalum kami sudah menyurat dan menyampaikan informasi menyangkut HET minyak tanah di Kota Jayapura untuk seluruh agen dan juga pangkalan minyak tanah Kota Jayapura,” ungkap Kadis Perindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L. N. Awi kepada  Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Luncurkan ICONNET, PLN Group Siap Sajikan Layanan Internet Andal

   Dikatakan Robert Awi bahwa HET minyak tanah  sebesar Rp. 4000 per liter. Dengan mengacu kepada penetapan harga dari menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang pengendalian harga bahan bakar minyak dengan penyesuaian tarif ongkos angkot, harga jual eceran minyak tanah per liter, termasuk PPN 10% ditetapkan harga pokok sebesar Rp. 2.500. “Ini sudah dicantumkan dalam surat edaran Wali Kota Jayapura untuk para agen dan pangkalan minyak,” ujarnya.

   Untuk radius 40 km dari pangkalan ke depot, harga khusus HET nya sebesar Rp. 3.500 sedangkan di luar radius 40 km sebesar Rp 3.900. “Ini terakumulasi dari harga pokok, margin agen, ongkos angkut, harga eks agen, margin pangkalan, HET pangkalan dan pembulatan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pelaku Akui Jual BBM Perusahaan   

  Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Provinsi Papua dan Papua Barat, Andi Ramadhan mengatakan kenaikan hanya berkisar 3% hingga 5%. “Rata-rata peningkatan juga tergolong rendah, tidak tinggi banget. Pun jika itu terjadi, Minyak tanah dan LPG akan saling mengcover. Sehingga kalau misalnya peningkatan minyak tanah akan dicover oleh permintaan LPG yang juga akan meningkat. Seperti dulu ketika peningkatan LPG cukup naik karena stoknya   ada kendala pengiriman dari Surabaya, sehingga dari minyak tanah yang akan mengcover,” tandasnya. (Rhy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya