Monday, May 6, 2024
26.7 C
Jayapura

Polisi Gagalkan Rencana Penyerangan ke Yobar Kampung

MERAUKE- Rencana sekelompok warga dari  Belakang RSUD Merauke menyerang ke Yobar Kampung berhasil digagalkan Kepolisian Resor Merauke,  Senin (4/4) sekitar pukul  07.30 WIT, kemarin.  Rencana penyerangan ini sebagai balas dendam atas  adanya seorang warga belakang  RSUD Merauke yang dikeroyok oleh warga  Yobar Kampung saat  korban sedang melintas di jalan tersebut pada Mingggu  (3/4) malam.

Kapolres Merauke AKBP. Ir Untung Sangaji, M.Hum melalui Kabag Ops  Kompol Viky Pandu, SIK, SH, MH, kepada wartawan ditemui membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, rencana  penyerangan ini dilakukan sekelompok warga dari belakang RSUD Merauke dengan menggunakan sekitar 3 pickup  dengan membawa alat tajam menuju Yobar Kampung.

Baca Juga :  Beras Tidak Terserap, Ribuan Petani Turun Demo

Mendapat laporan  adanya pergerakan warga itu, pihaknya segera menurunkan personel untuk mengantisipasi terjadinya bentrok antara dua kelompok warga tersebut. ‘’Sebelum kedua kelompok saling berhadapan, kita sudah tiba di TKP dan memberikan pemahaman kedua  kelompok warga tersebut,’’ jelas Kabag Ops.

Diungkapkan, rencana penyerangan ini sehubungan dengan adanya warga belakang RSUUD Merauke yang keroyok oleh warga Yobar Kampung saat melintas di  Yobar Kampung. ‘’Sebenarnya malam itu sudah diselesaikan dengan kekeluargaan, tapi kemungkinan ada pihak yang mencoba memanasi situasi membuat sekelompok warga  dari belakang RSUD yang tak terima menuju ke Yobar Kampung,’’ jelasnya.

Dikatakan, setelah  kedua kelompok  tersebut berhasil diredam, selanjutnya kedua belah pihak untuk kasus ini  disepakati untuk diproses lebih lanjut, dimana  pihak korban melaporkan kasus pengeroyokan itu ke SPKT. ‘’Tadi warga yang  dari belakang RSUD Merauke sudah kita pulangkan, dan  kasus  pengeroyokan itu akan ditindaklanjuti dengan proses hukum,’’ pungkasnya.

Baca Juga :  SMK Negeri Kesehatan Hadir di Merauke

Sehubungan dengan itu, Kabag Ops meminta kepada masyarakat jika ada kasus seperti ini untuk masing-masing  menahan diri dan tidak terpancing dengan informasi yang belum tentu benar yang dapat memperkeruh situasi yang ada. (ulo/tho)

MERAUKE- Rencana sekelompok warga dari  Belakang RSUD Merauke menyerang ke Yobar Kampung berhasil digagalkan Kepolisian Resor Merauke,  Senin (4/4) sekitar pukul  07.30 WIT, kemarin.  Rencana penyerangan ini sebagai balas dendam atas  adanya seorang warga belakang  RSUD Merauke yang dikeroyok oleh warga  Yobar Kampung saat  korban sedang melintas di jalan tersebut pada Mingggu  (3/4) malam.

Kapolres Merauke AKBP. Ir Untung Sangaji, M.Hum melalui Kabag Ops  Kompol Viky Pandu, SIK, SH, MH, kepada wartawan ditemui membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, rencana  penyerangan ini dilakukan sekelompok warga dari belakang RSUD Merauke dengan menggunakan sekitar 3 pickup  dengan membawa alat tajam menuju Yobar Kampung.

Baca Juga :  APBD Merauke 2022 Sebesar Rp 2,10 Triliun

Mendapat laporan  adanya pergerakan warga itu, pihaknya segera menurunkan personel untuk mengantisipasi terjadinya bentrok antara dua kelompok warga tersebut. ‘’Sebelum kedua kelompok saling berhadapan, kita sudah tiba di TKP dan memberikan pemahaman kedua  kelompok warga tersebut,’’ jelas Kabag Ops.

Diungkapkan, rencana penyerangan ini sehubungan dengan adanya warga belakang RSUUD Merauke yang keroyok oleh warga Yobar Kampung saat melintas di  Yobar Kampung. ‘’Sebenarnya malam itu sudah diselesaikan dengan kekeluargaan, tapi kemungkinan ada pihak yang mencoba memanasi situasi membuat sekelompok warga  dari belakang RSUD yang tak terima menuju ke Yobar Kampung,’’ jelasnya.

Dikatakan, setelah  kedua kelompok  tersebut berhasil diredam, selanjutnya kedua belah pihak untuk kasus ini  disepakati untuk diproses lebih lanjut, dimana  pihak korban melaporkan kasus pengeroyokan itu ke SPKT. ‘’Tadi warga yang  dari belakang RSUD Merauke sudah kita pulangkan, dan  kasus  pengeroyokan itu akan ditindaklanjuti dengan proses hukum,’’ pungkasnya.

Baca Juga :  Pasien Corona di Merauke  Kembali Bertambah Tiga

Sehubungan dengan itu, Kabag Ops meminta kepada masyarakat jika ada kasus seperti ini untuk masing-masing  menahan diri dan tidak terpancing dengan informasi yang belum tentu benar yang dapat memperkeruh situasi yang ada. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya