WAMENA -Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya mulai menindaklanjuti instruksi pemerintah agar memasukkan bahasa daerah Jayawijaya dalam kurikulum sekolah.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Bambang Budiandoyo menyatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan guru-guru yang berkompeten untuk memastikan pada tahun ajaran baru, 2022-2023 bisa mengeluarkanperaturan pemerintah terkait implementasi bahasa daerah di satuan pendidikan.
“Tentang siapa pengajarnya nanti, kita akan bertemu guru-guru yang kompeten, terutama teman-teman guru asli Jayawijaya,”ungkapnya, Kamis (24/3) kemarin
Apa saat pihaknya telah merekut guru lokal sebanyak 150 orang, saat ini sudah dalam proses finalisasi, tinggal verifikasi akhir segera untuk selanjutnya diumumkan.
“Kita berharap guru asli Jayawijaya yang rekrut ini bisa mendukung kurikulum muatan lokal terkait pembelajaran bahasa daerah,” jelas Bambang.
Ia menambahkan rencana pembelajaran bahasa daerah ini akan dimulai dari tingkatan PAUD, TK , SD dan SMP yang ada di Jayawijaya, nantinya akan dievaluasi setiap tahun, sebab yang namanya bahasa itu dinamis, sehingga akan dilaksanakan berdasarkan tanggungjawab dinas pendidikan yakni semua jenjang pendidikan.
“Memang pembelajaran bahasa daerah ini harus diterapkan, sebab sangat spesifik sekali, pembangunan yang berhasil dilakukan dengan kearifan lokal, kearifan lokal berbasis pada budaya, budaya punya akar yang berbasis pada bahasa daerah,”bebernya.
Dari bahasa daerah ini akan tergali kearifan lokal yang bisa membangun karakter anak didik, supaya mengetahui, menghargai, sehingga membuat mereka bijaksana.
“Kita bisa bayangkan, beberapa tahun ke depan kita bisa kehilangan akar dari kearifan dan budaya lokal, kita bisa mudah goyah dan karakter kita tidak akan terbentuk sesuai harapan orang tua yang ada di Kabupaten Jayawijaya.” pungkasnya.(jo/tho)