Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Rehabilitasi Mangrove di Pantai Payum Selalu Gagal

MERAUKE- Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua,  Jan Jap Ormuseray mengatakan, program rehabilitasi mangrove di Pantai Payum, Kabupaten Merauke sejauh ini sudah dilakukan, namun tidak pernah berhasil.  Hal ini disebabkan, tanaman manggrove tersebut selalu terserang hama kerang yang menempel pada batang pohon manggrove. Hingga pada akhirnya pohon mangrove itu mati.

“Sudah berkali-kali kita lakukan penanaman pohon mangrove untuk mencegah abrasi di daerah Pantai payum, tetapi cukup berat karena selama ini hampir gagal terus.  Karena itu dalam kunjungan kerja kali ini saya bisa melihat langsung masalahnya apa,” kata Jan Jap Ormuseray, Minggu (14/3).

Karena itu, pihaknya akan mencari cara lain untuk bagaimana proses rehabilitasi mangrove di kawasan pantai itu bisa berhasil dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.

Baca Juga :  Waspadai Demam Berdarah, Diare dan Malaria 

Dia mengatakan, selain karena kondisi alamnya yang kurang bersahabat, berdasarkan penuturan masyarakat lokal setempat,  ada pengaruh dari faktor kearifan lokal.  Karena itu, hal ini juga menjadi bagian yang perlu dipikirkan untuk ditindaklanjuti sehingga upaya pemerintah dalam hal rehabilitasi hutan mangrove di wilayah itu ke depannya bisa berhasil.

” Kami sempat berdiskusi dengan masyarakat lokal di situ, menurut mereka memang ada kearifan lokal  yang harus kita jalani bersama dengan masyarakat, semacam upacara sesuai dengan adat istiadat masyarakat,”ungkapnya.(roy/tho)

MERAUKE- Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua,  Jan Jap Ormuseray mengatakan, program rehabilitasi mangrove di Pantai Payum, Kabupaten Merauke sejauh ini sudah dilakukan, namun tidak pernah berhasil.  Hal ini disebabkan, tanaman manggrove tersebut selalu terserang hama kerang yang menempel pada batang pohon manggrove. Hingga pada akhirnya pohon mangrove itu mati.

“Sudah berkali-kali kita lakukan penanaman pohon mangrove untuk mencegah abrasi di daerah Pantai payum, tetapi cukup berat karena selama ini hampir gagal terus.  Karena itu dalam kunjungan kerja kali ini saya bisa melihat langsung masalahnya apa,” kata Jan Jap Ormuseray, Minggu (14/3).

Karena itu, pihaknya akan mencari cara lain untuk bagaimana proses rehabilitasi mangrove di kawasan pantai itu bisa berhasil dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.

Baca Juga :  Curi BBM PLN,  Ayah dan Anak Kandung Ini Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dia mengatakan, selain karena kondisi alamnya yang kurang bersahabat, berdasarkan penuturan masyarakat lokal setempat,  ada pengaruh dari faktor kearifan lokal.  Karena itu, hal ini juga menjadi bagian yang perlu dipikirkan untuk ditindaklanjuti sehingga upaya pemerintah dalam hal rehabilitasi hutan mangrove di wilayah itu ke depannya bisa berhasil.

” Kami sempat berdiskusi dengan masyarakat lokal di situ, menurut mereka memang ada kearifan lokal  yang harus kita jalani bersama dengan masyarakat, semacam upacara sesuai dengan adat istiadat masyarakat,”ungkapnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya