MERAUKE – Dua kelompok warga yang akan saling menyerang di sekitar Pelabuhan Merauke, Rabu, (9/3), kemarin berhasil diredam pihak kepolisian. Kapolres Merauke AKBP. Ir Untung Sangaji memimpin langsung untuk meredam situasi yang sempat memanas tersebut.
Upaya saling serang antar dua kelompok warga ini berawal dari kesalahpahaman yang terjadi. Di mana dilaporkan ada dua perempuan sedang berada di sumur air panas depan rumah jabatan Wakil Ketua II DPRD Merauke, Dominikus Ulukyanan pada Selasa 8/3) sekitar pukul 23.30 WIT.
Kemudian seorang warga yang baru datang dari Kimaam dan tinggal di rumah jabatan Wakil Ketua II DPRD Merauke tersebut dituduh mengintip kedua perempuan yang ada di sumur itu. Padahal, anak laki-laki tersebut hanya datang buang air kencing di dekat sumur.
‘’Sebenarnya masalah ini bukan mereka lawan saya. Tapi ini masalah antara mabuk dengan orang mabuk,’’kata Dominikus Ulukyanan kepada wartawan. Saat itu, lanjut Domin, pihaknya sudah tidur. Tapi, biasanya kalau orang berteriak di jalan sudah menjadi hal biasa. ‘’Tapi kita tidak tahu, anak-anak ini lari ke sini (rumah jabatan,red).
Lalu kita kaget bangun. Menurut penjelasan dorang, ada anak yang tinggal di rumah ini intip anak perempuan yang mandi di sumur. Tapi ternyata saat diperiksa di Polres, anak itu mengaku tidak tahu kalau ada orang di dalam sumur itu. Tapi, anak perempuan itu lari kasih tahu ke kelompok masyarakat Asmat,’’kata Dominikus Ulukyanan.
Kemudian mendapat informasi itu, masyarakat Asmat yang ada di sekitar Transito datang menyerang di rumah jabatan Wakil Ketua II DPR Merauke. Anton Ulukayanan, anak bungsu dari Dominikus Ulukyanan menjelaskan, kelompok masyarakat tersebut kemudian masuk ke dalam halaman rumah, kemudian membanting motor yang di parkir, memecahkan kaca jendela dan merusak pintu bagian depan. ‘’Mereka masuk ke dalam rumah dan membawa busur, sehingga anak-anak yang ada di belakang menangis ketakutan,’’katanya.
Penyerangan itu, lanjut Anton, tidak hanya dilakukan sekali, tapi penyerangan kedua dilakukan Rabu (9/3) sekitar pukul 05.30 WIT. Kelompok masyarakat tersebut datang lagi. Mendengar adanya penyerangan itu, membuat kelompok anak-anak asrama dari Kimaam ke rumah wakil ketua II tersebut.
‘’Anak-anak pertama yang datang itu anak-anak saya dari asrama yang ada di sini. Tapi saat datang itu, kondisinya sudah aman. Tapi, tadi subuh, anak-anak ini (kelompok Asmat,red) datang lagi serang sehingga anak-anak dari sini keluar lagi,’’tandas Dominikus Ulukyanan.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan, penyerangan tersebut bukan ditujukan terhadap dirinya. ‘’Jadi saya mau tegaskan bahwa penyerangan ini bukan terhadap saya, tapi terhadap anak yang tinggal di rumah saya,”jelasnya.
Domin menjelaskan, pada serangan pertama, pihaknya mempertahankan diri namun serangan kedua anak-anak dari rumah tersebut balik menyerang ke kompleks Asmat. ‘’Tapi bukan menyerang saya, tapi anak-anak Papua yang tinggal di rumah. Karena persoalannya itu ada di minuman keras. Ini yang harus menjadi perhatian soal minuman keras ini, karena selalu menimbulkan berbagai persoalan,’’ tandasnya.
Kendati sempat saling serang dengan membawa busur dan anak panah, namun dalam peristiwa ini tidak ada yang terluka atau jatuh korban. (ulo/tho)