Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

PTM di Sekolah Masih Dibatasi

JAYAPURA-Melandainya kasus positif covid 19 di Kota Jayapura, membuat sejumlah sekolah kembali melakukan aktifitas belajar tatap muka di sekolah.  Namun demikian, aktifitas belajar di sekolah belum bisa dilakukan sepenuhnya, masih dilakukan pembatasan.

  Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Debora B. Rumbino mengungkapkan bahwa aktifias belajar di sekolah memang dibatasi 50 %.  “Iya anak sekolah ada yang belajar tatap muka dan ada yang daring (dalam jaringan). PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dilakukan dengan batasan 50% kehadirian,” ujarnya.

  Dikatakan Debora, proses belajar dilakukan secara daring jika terdapat guru atau siswa yang terpapar. “Mereka sebelumnya sudah harus melapor ke dinas dan saya imbau segera berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemadaman Listrik, Wakil Bupati Esau Miram Panggil PLN

  Berkaitan dengan itu, pihaknya mengaku tengah melakukan persiapan untuk para siswa-siswi yang sebentar lagi hendak melaksanakan ujian. “Saya sampaikan kepada mereka (siswa-siswi) agar tidak perlu ke sekolah jika sakit dan segera melapor. Hal ini untuk pencegahan penularan covid 19 di lingkungan sekolah,” ujarnya.

  Diketahui Ujian akhir di  tingkat SMA akan dilaksanakan pada Maret ini. “SMA itu bagiannya provinsi, kita mengurusi Paud/TK, SD, dan SMP saja,” ujar Debora.  (Rhy/tri)

JAYAPURA-Melandainya kasus positif covid 19 di Kota Jayapura, membuat sejumlah sekolah kembali melakukan aktifitas belajar tatap muka di sekolah.  Namun demikian, aktifitas belajar di sekolah belum bisa dilakukan sepenuhnya, masih dilakukan pembatasan.

  Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Debora B. Rumbino mengungkapkan bahwa aktifias belajar di sekolah memang dibatasi 50 %.  “Iya anak sekolah ada yang belajar tatap muka dan ada yang daring (dalam jaringan). PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dilakukan dengan batasan 50% kehadirian,” ujarnya.

  Dikatakan Debora, proses belajar dilakukan secara daring jika terdapat guru atau siswa yang terpapar. “Mereka sebelumnya sudah harus melapor ke dinas dan saya imbau segera berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Gusbager: Jemaat Harus Berdaya dan Mandiri

  Berkaitan dengan itu, pihaknya mengaku tengah melakukan persiapan untuk para siswa-siswi yang sebentar lagi hendak melaksanakan ujian. “Saya sampaikan kepada mereka (siswa-siswi) agar tidak perlu ke sekolah jika sakit dan segera melapor. Hal ini untuk pencegahan penularan covid 19 di lingkungan sekolah,” ujarnya.

  Diketahui Ujian akhir di  tingkat SMA akan dilaksanakan pada Maret ini. “SMA itu bagiannya provinsi, kita mengurusi Paud/TK, SD, dan SMP saja,” ujar Debora.  (Rhy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya