MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT menggelar rapat dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Merauke, Ir. Harmini, M.Si dan Kepala Satpol PP Elias Refra, S.Sos, MM dengan menghadirkan pihak PT. Harvest Pulus Papua terkait hasil rapat pada Minggu lalu di Gedung Negara, Kamis (17/2), kemarin.
Kepada wartawan seusai menggelar rapat, Bupati Romanus Mbaraka menjelaskan, dari hasil rapat sebelumnya terkait dengan peternakan ayam HPP, masyarakat mengeluhkan bahwa baunya sangat menggangu, terutama dari kotoran atau limbah yang dihasilkan peternakan ini.
Tetapi, dalam pertemuan tersebut, jelas dia, ada beberapa hal yang diteliti dengan dasar yang jelas, antara lain terkait hasil laboratorium. Sejauh mana bau yang dihasilkan dari limbah peternakan ini menggangu ketenangan masyarakat atau terjadi pencemaran lingkungan yang ada. ‘’Ternyata hasil laboratorium, bau yang ada masih diambang batas,’’ tandasnya.
Kedua, lanjut dia, dalam rapat tersebut direviuw kembali hasil pertemuan sebelumnya. Dirinya, jelas bupati mencoba meneliti secara detail bagaimana cara mengelola limbah sesuai pengelolaan standar limbah di peternakan.
‘’Kami mencoba meneliti secara baik, apakah limbah ini karena yang ada mereka menggunakan cara closed home atau secara tertutup. Tetapi, untuk pembersihan yang sudah menggunakan alat, sesudah itu limbah dibawa ke satu penampungan dan dikelola di sana, kemudian dicampur mengunakan sekam bakar lalu dikasih S4. Bagaimana limbah ini kemudian menjadi pupuk. Bahkan masyarakat sering mengambil limbah ini menjadi pupuk di lahan mereka,’’ terangnya.
Dari hasil diskusi tersebut, lanjut bupati, ada beberapa hal yang perlu diefektifkan. Satu unit pengelolaan limbah milik HPP, harus betul-betul diperhatikan dengan baik atau diefektifkan. Kedua melihat dari pengelolaan HPP, apakah nantinya ada alternatif lain untuk tempat menampungan yang lebih jauh dari lokasi yang sudah ada.
Berikut, juga akan dilihat kapasitas kandang dengan lokasi yang ada, apakah dari jumlah populasi yang misalnya sekarang lebih 20.000 ekor, apakah kapasitas kandang dan kelayakan lingkungan sepadan. Ini yang akan dikaji. Setelah itu baru diambil kesimpulan. ‘’Besok sekitar jam 8 pagi, saya akan kunjungi dan akan lihat beberapa kandang lainnya, termasuk ada kandang dengan populasi sampai 20.000 ekor ayam,’’ tandas Bupati Romanus Mbaraka.
Sehubungan dengan tuntutan masyarakat peternakan HPP ditutup atau direlokasi ke tempat lain, bupati Romanus menambahkan, harus ada kajian. ‘’Kita lagi lakukan kajian agar aspirasi masyarakat juga mendapat respon dan juga investasi jalan untuk pembangunan di Kabupaten Merauke,’’ pungkasnya. (ulo/tho)