KSAD dan Pangdam Pimpin Pemakaman Jenazah
JAYAPURA-Sehari pasca penyerangan dua pos di Kabupaten Puncak yang mengakibatkan tiga prajurit TNI gugur, situasi daerah tersebut berangsur pulih.
Meski demikian TNI-Polri mulai memperketat pengamanan di pos masing-masing, bahkan mulai diberlakukan siaga satu dari kondisi terkini.
Kapendam Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyampaikan bahwa pihaknya tetap mewaspadai perkembangan situasi sehingga dilakukan siaga I. Sedangkan upaya untuk pengejaran terhadap pelaku penembakan juga dilakukan.
TNI-Polri memastikan akan melakukan upaya penegakan hukum yang terukur guna memberantas kelompok – kelompok bersenjata yang berbeda ideologi.
“Untuk situasi pasca kejadian kemarin hingga Jumat (kemarin) terbilang kondusif. Masyarakat masih melakukan aktivitas seperti biasa dan kami sendiri memberlakukan siaga satu,” kata Kapendam Aqsa kepada wartawan, Jumat (28/1).
Namun pihak TNI nampaknya masih merasa belum perlu melakukan penambahan pasukan sehingga saat ini personel yang ada itulah yang disiagakan. Proses evakuasi terhadap tiga jenazah prajurit juga sudah dilakukan dan ketiganya telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
Dimana Serda M. Rizal Maulana Arifin akan dimakamkan di Kampung Bojong Suren, Kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sementara Pratu Tuppal Halomoan Baresa akan dipulangkan ke rumah duka di Jalan TP Sriwijaya Lorong Kejaon No 10 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi, sedangkan Pratu Rahman Tomilawa dipulangkan ke rumah duka di Desa Tulehu, Kecamatan Salahitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Sebelum diberangkatkan, ketiga jenazah dilaksanakan upacara pelepasan di Timika yang dipimpin Panglima TNI Andika Perkasa. “Untuk ketiga jenazah langsung dipulangkan ke kampung masing – masing dimana ada yang di Bandung, di Jambi dan Maluku. Untuk Serda Maulana pelepasan jenazah di Taman Makam Pahlawan akan dipimpin KSAD, lalu di Jambi dipimpin Pangdam II dan yang di Ambon dipimpin oleh Pangdam Pattimura,” beber Aqsa.
Sedangkan untuk korban selamat yakni Pratu Saiful menurut Kapendam yang bersangkutan masih dilakukan perawatan di Puskesmas Ilaga. “Kondisinya mulai membaik dan sekali lagi tak ada penambahan pasukan dan untuk penegakan hukum itu pasti dilakukan,” beber Kapendam.
Mengenai penegakan hukum, Kapendam menyebutkan selama ini ada kecenderungan ketika dilakukan penegakan hukum, para pelaku ini memilih bersembunyi di pemukiman warga dan jika tertembak maka akan langsung diklaim sebagai warga sipil yang tertembak.
Terkait Gome, Polda Papua juga angkat suara. Di sini Kapolda, Irjend Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa dirinya sudah menelepon Bupati Puncak untuk segera melakukan komunikasi aktif. “Kami minta sampaikan ke mereka (kelompok berseberangan) untuk tidak melakukan langkah bodoh yang akhirnya berdampak pada masyarakat yang selama ini mereka gunakan untuk bersandar. Saya minta kepada pak bupati untuk kami TNI-Polri tak pernah takut namun kami ingin menjaga masyarakat di Papua dan kami akan coba melakukan langkah – langkah penegakan hukum yang cerdas, yang tepat dan terukur,” bebernya.
“Saya sangat berharap kita bangun komunikasi untuk mengurangi dampak lain yang meragukan semua pihak. Kelompoknya masih sama dan saya berharap mereka menggunakan akal sehatnya. Kasihani saudara – saudara mereka yang sedang mencari kesejahteraan di kampungnya,” sambung Fakhiri.
Disini Polri kata Fakhiri dalam penanganan terhadap masyarakat, Polri tetap mengedepankan program Damai Cartenz yang sudah dilaunching.
Dimana yang dilakukan adalah bagaimana membantu masyarakat agar menemukan titik menuju kesejahteraan. “Polri akan lebih banyak kerja – kerja, menyentuh masyarakat dengan lebih humanis dan membantu kesulitan masyarakat,” jelasnya.
Hal ini merupakan kebijakan nasional dan pihaknya berharap pemerintah daerah ikut mengawal semangat pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan di masing – masing wilayah yang sudah ditargetkan. Polisi hadir untuk masyarakat di Papua khususnya untuk wilayah yang masih bergejolak. “Bupati dan pemerintah yang harus berdiri di depan untuk ikut terlibat dalam upaya peningkatan kesejahteraan yang kami lakukan,” tutup Kapolda. (ade/nat)