Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Dulu Sungai Lebarnya 9 Meter Sekarang Tinggal 1 meter

JAYAPUA-Di Sentani sendiri, longsor dan banjir terjadi di Kuburan Cina longsor dan lumpur. Jembatan 2 dimana banjir disertai tiang listrik tumbang. RM. Yougwa pohon tumbang, Telaga Ria lumpur dan material batu di jalan. Telaga Maya lumpur dan longsor, Kampung Asei Kecil banjir, depan Polsek Sentani Timur longsor, depan Stadium LE banjir dan sebelum tikungan Netar  longsor. Perumahan Gajah Mada yahim sentani terdapat pengungsi sebanyak 21 KK mengungsi di Mushola Mifthauljana.

Terkait banjir di sejumlah titik, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., dan Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., turun langsung ke lokasi yang terdampak banjir dan tanah longsor.

Wali Kota Benhur Tomi Mano, terlihat turun langsung di daerah Dok IX Distrik Jayapura Utara. Di lokasi ini BTM memberikan apresiasi kepada RT/RW yang sangat baik untuk membantu membersihkan parit dan juga longsor.

Dari pantauannya di lapangan, banjir yang terjadi di sekitar Dok IX selain karena curah hujan tinggi, penyempitan aliran sungai akibat pembangunan rumah warga juga jadi pemicu.

“Dulu kali atau sungai lebarnya 9 meter sekarang tinggal 1 meter karena penyempitan dibangun rumah-rumah penduduk. Jadi kalau ada kayu yang patah dan tumbang menjadi sampah dan mampet, air dan lumpur akan meluap ke rumah warga. Kalau kali ini lebar, saya kira tidak ada masalah. Itu yang saya amati,” jelasnya.

Penebangan liar di sejumlah wilayah di Kota Jayapura menurut BTM juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor.

Baca Juga :  Pj Bupati Jayapura Digugat ke Polda Papua

Wali Kota BTM juga mengaku mendapat laporan adanya sejumlah warga yang meninggal dunia akibat tanah longsor. Selain korban jiwa ada juga beberapa warga yang mengalami luka-luka.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota BTM memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turun membantu warga yang tertimpa musibah banjir dan tanah longsor.

Untuk memberihkan sisa-sisa banjir di jalan protokol, Wali Kota BTM mengaku telah meminta petugas kebersihan untuk turun membersihkan. Dirinya juga meminta petugas pemadam kebakaran Kota Jayapura untuk menurunkan armadanya membantu warga membersihkan endapan lumpur yang masuk ke dalam rumah.

“Kita melakukan pembersihan dan hari ini (kemarin, red) kami rapat Forkopimda untuk langkah-langkah

apa yang kita akan lakukan. Tapi kami sudah lakukan langkah awal di beberapa tempat-tempat yang terendam banjir semuanya,” tambahnya.

Terkait musibah banjir dan tanah longsor ini, Wali Kota Tomi Mano mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanganan darurat bencana di wilayah Kota Jayapura.

Dirinya berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menghadapi curah hujan yang masih tinggi. “Untuk itu kepada masyarakat, saya minta yang tinggal di tempat-tempat rawan longsor harus hati-hati. Kalau tidur malam harus mengungsi ke tempat yang aman dulu,” pungkasnya.

Secara terpisah, Wakil Wali Kota Rustan Saru menambahkan bahwa Pemkot Jayapura telah menangani serta melakukan pemetaan dan penanganan kejadian secara satu persatu.

Saat ditemui, dirinya sedang melakukan evakuasi serta penanganan pedagang dan masyarakat yang terjebak banjir di Pasar Youtefa.

“Di Pasar Youtefa ini kita lakukan evakuasi terhadap pedagang yang ada di dalam. Dengan menggunakan perahu karet untuk membuat mereka keluar agar mereka tidak terjebak di dalam pasar,” jelasnya.

Baca Juga :  Kota Jayapura Masih Terendam Banjir

Selain di tempat tersebut, dirinya juga melakukan penelusuran di beberapa tempat, termasuk meninjau pohon-pohon tumbang yang terkena longsor di beberapa titik.

Pemerintah kota juga memberikan makanan kepada korban terdampak, sebab tempat-tempat masak sudah terendam.

“Langkah berikut memberikan mereka makanan siap saji agar mereka bisa makan karena memang kondisi darurat. Ini kita akan bantu sampai dengan air ini surut kembali,’ tambahnya.

“Saya minta masyarakat, tidak usah panik, tidak usah khawatir. Kita bantu, pemerintah hadir untuk memberikan pelayanan agar semua terkendali dengan baik,” sambungnya.

Secara terpisah Kepala BPBD Provinsi Papua, Willem Manderi menjelaskan, terkait dengan musibah banjir dan longsor di Kota dan Kabupaten Jayapura, mengakibatkan korban jiwa. Tercatat sebanyak 7 korban meninggal dunia dan  6 orang lainnya luka-luka.

“Kami terus melakukan pemantauan. Ada beberapa titik pengungsian yang disediakan baik korban banjir dan korban longsor. Semua kebutuhan logistik disediakan bahkan sampai saat ini saya sudah menghadap orang kementrian untuk bantuan bagi korban banjir dan longsor,” tambahnya.

Diakuinya untuk korban, titik pengungsian, posko dan sebagainya masih dilakukan pendataan. Dirinya akui jika semua tim gabungan terus melakukan pendataan dan koordinasi terus dilakukan.

“Penanggulangan bencana sudah dilakukan. Diharapkan semua masyarakat untuk tetap waspada, memingat kondisi saat ini belum stabil. Untuk itu, waspada harus dilakukan khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan banjir dan longsor,” pungkasnya. (ade/fia/cr-265/ana/nat)

JAYAPUA-Di Sentani sendiri, longsor dan banjir terjadi di Kuburan Cina longsor dan lumpur. Jembatan 2 dimana banjir disertai tiang listrik tumbang. RM. Yougwa pohon tumbang, Telaga Ria lumpur dan material batu di jalan. Telaga Maya lumpur dan longsor, Kampung Asei Kecil banjir, depan Polsek Sentani Timur longsor, depan Stadium LE banjir dan sebelum tikungan Netar  longsor. Perumahan Gajah Mada yahim sentani terdapat pengungsi sebanyak 21 KK mengungsi di Mushola Mifthauljana.

Terkait banjir di sejumlah titik, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., dan Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., turun langsung ke lokasi yang terdampak banjir dan tanah longsor.

Wali Kota Benhur Tomi Mano, terlihat turun langsung di daerah Dok IX Distrik Jayapura Utara. Di lokasi ini BTM memberikan apresiasi kepada RT/RW yang sangat baik untuk membantu membersihkan parit dan juga longsor.

Dari pantauannya di lapangan, banjir yang terjadi di sekitar Dok IX selain karena curah hujan tinggi, penyempitan aliran sungai akibat pembangunan rumah warga juga jadi pemicu.

“Dulu kali atau sungai lebarnya 9 meter sekarang tinggal 1 meter karena penyempitan dibangun rumah-rumah penduduk. Jadi kalau ada kayu yang patah dan tumbang menjadi sampah dan mampet, air dan lumpur akan meluap ke rumah warga. Kalau kali ini lebar, saya kira tidak ada masalah. Itu yang saya amati,” jelasnya.

Penebangan liar di sejumlah wilayah di Kota Jayapura menurut BTM juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor.

Baca Juga :  Pemprov Papua Pastikan Posko Penanganan Darurat Sudah Dibangun

Wali Kota BTM juga mengaku mendapat laporan adanya sejumlah warga yang meninggal dunia akibat tanah longsor. Selain korban jiwa ada juga beberapa warga yang mengalami luka-luka.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota BTM memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turun membantu warga yang tertimpa musibah banjir dan tanah longsor.

Untuk memberihkan sisa-sisa banjir di jalan protokol, Wali Kota BTM mengaku telah meminta petugas kebersihan untuk turun membersihkan. Dirinya juga meminta petugas pemadam kebakaran Kota Jayapura untuk menurunkan armadanya membantu warga membersihkan endapan lumpur yang masuk ke dalam rumah.

“Kita melakukan pembersihan dan hari ini (kemarin, red) kami rapat Forkopimda untuk langkah-langkah

apa yang kita akan lakukan. Tapi kami sudah lakukan langkah awal di beberapa tempat-tempat yang terendam banjir semuanya,” tambahnya.

Terkait musibah banjir dan tanah longsor ini, Wali Kota Tomi Mano mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanganan darurat bencana di wilayah Kota Jayapura.

Dirinya berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menghadapi curah hujan yang masih tinggi. “Untuk itu kepada masyarakat, saya minta yang tinggal di tempat-tempat rawan longsor harus hati-hati. Kalau tidur malam harus mengungsi ke tempat yang aman dulu,” pungkasnya.

Secara terpisah, Wakil Wali Kota Rustan Saru menambahkan bahwa Pemkot Jayapura telah menangani serta melakukan pemetaan dan penanganan kejadian secara satu persatu.

Saat ditemui, dirinya sedang melakukan evakuasi serta penanganan pedagang dan masyarakat yang terjebak banjir di Pasar Youtefa.

“Di Pasar Youtefa ini kita lakukan evakuasi terhadap pedagang yang ada di dalam. Dengan menggunakan perahu karet untuk membuat mereka keluar agar mereka tidak terjebak di dalam pasar,” jelasnya.

Baca Juga :  Anak Kedua Video Call dengan Presiden Jokowi, Curiga Sendal yang Pulang

Selain di tempat tersebut, dirinya juga melakukan penelusuran di beberapa tempat, termasuk meninjau pohon-pohon tumbang yang terkena longsor di beberapa titik.

Pemerintah kota juga memberikan makanan kepada korban terdampak, sebab tempat-tempat masak sudah terendam.

“Langkah berikut memberikan mereka makanan siap saji agar mereka bisa makan karena memang kondisi darurat. Ini kita akan bantu sampai dengan air ini surut kembali,’ tambahnya.

“Saya minta masyarakat, tidak usah panik, tidak usah khawatir. Kita bantu, pemerintah hadir untuk memberikan pelayanan agar semua terkendali dengan baik,” sambungnya.

Secara terpisah Kepala BPBD Provinsi Papua, Willem Manderi menjelaskan, terkait dengan musibah banjir dan longsor di Kota dan Kabupaten Jayapura, mengakibatkan korban jiwa. Tercatat sebanyak 7 korban meninggal dunia dan  6 orang lainnya luka-luka.

“Kami terus melakukan pemantauan. Ada beberapa titik pengungsian yang disediakan baik korban banjir dan korban longsor. Semua kebutuhan logistik disediakan bahkan sampai saat ini saya sudah menghadap orang kementrian untuk bantuan bagi korban banjir dan longsor,” tambahnya.

Diakuinya untuk korban, titik pengungsian, posko dan sebagainya masih dilakukan pendataan. Dirinya akui jika semua tim gabungan terus melakukan pendataan dan koordinasi terus dilakukan.

“Penanggulangan bencana sudah dilakukan. Diharapkan semua masyarakat untuk tetap waspada, memingat kondisi saat ini belum stabil. Untuk itu, waspada harus dilakukan khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan banjir dan longsor,” pungkasnya. (ade/fia/cr-265/ana/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya