Saturday, March 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Diserang Warga, Oknum Anggota Brimob Keluarkan Tembakan

1 Warga Tewas, 2 Luka-luka
WAMENA-Lantaran diserang oleh kelompok massa pada saat malam hari, seorang oknum Brimob akhirnya terpaksa melepaskan tembakan secara spontan ke bawah dan mengakibatkan 1 orang meninggal dunia. Korban, yakni Surya Wenda dan 2 orang lainnya luka -luka di bagian kaki sehingga harus mendapat perawatan di RSUD Wamena.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Polres Jayawijaya meminta keluarga dari korban datang ke Polres Jayawijaya membawa saksi guna mendengarkan langsung keterangan yang disampaikan di depan keluarga korban. Selain itu, juga menghadirkan terduga pelaku yakni Bripka AB dan Briptu RT lantaran permintaan warga untuk mendengar alasan dikeluarkannya tembakan itu.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Muh Safei. A.B, SE membenarkan adaya aksi penembakan itu dan keluarga korban datang ke Polres Jayawijaya membawa saksi -saksi baik yang melihat langsung maupun yang mendengar di lokasi tempat kejadian, sehingga dari awal pembicaraan dengan pihak keluarga yakni proses hukum dan penyelesaian secara kekeluargaan.
“Untuk proses hukum, kita sudah lakukan pemeriksaan terbuka di lapangan, tetapi bukan verbal, tadi ada keterangan dari para saksi melihat, mendengar, kemudian kita juga hadirkan terduga oknum anggota Brimob kemudian juga memberikan alasannya,” ungkapnya, Jumat (15/10) kemarin.
Dari keluarga korban tewas dan luka -luka sudah mendengar sendiri dari terduga pelaku, dan ia sebagai Kapolres sudah mempertegas perbuatan ini, dinyatakan salah dan siap ditindak lanjuti proses hukum dan kemudian akan mengajukan denda adat, dan pihaknya siap untuk menerima denda adat yang diajukan itu.
“Tadi kita sudah dengar baik dari keluarga yang duka maupun luka , dimana penembakan itu tidak mungkin terjadi jika tidak ada sebab, sehingga mereka meminta kepada kepala kampung dan warga serta kepolisian untuk mencari pelaku yang melakukan penyerangan kepada oknum anggota Brimob ini,” katanya.
Dari pencarian ini, keluarga korban ingin agar denda adat juga terbebani kepada mereka yang melakukan penyerangan, tadi penjelasan sudah ada pengakuan tinggal ditambahkan dengan saksi -saksi dimana benar ada tembakan peringatan 3 kali ke atas dan selebihnya ke bawah sehingga itu yang mau dibuktikan korban yang meninggal berada dimana.
“Nanti olah TKP yang menentukan korban dimana dan bukti -bukti berupa sembilan selongsong peluru namun dari masyarakat menyatakan ada 16, sehingga harus disesuaikan agar perkara itu dinyatakan siap, karena barang bukti yang baru diterima polisikan 9 selongsong peluru,”kata Safei.
Ia juga menjelaskan kalau ada masyarakat yang menyatakan 16 tembakan dan ada selongsongnya, maka harus didalami dimana ditemukan selongsong itu, apakah di TKP atau di satu lokasi atau berjalan. Sementara untuk hasil visum luar dari tim medis menunjukkan jika korban meninggal karena pendarahan pada luka di bagian perut
“Korban dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke RSUD Wamena usai tertembak sementara untuk yang luka dikaki hanya goresan saja,”tutupnya.
Sementara itu penembakan ini bermula dari acara syukuran salah satu warga yang diwisuda, dimana aparat tersebut sebenarnya hanya untuk keluarga, tetapi dengan alunan musik membuat warga berkumpul mengikuti acara itu. Pada saat itu pulang oknum anggota Brimob sehabis makan, tiba-tiba ia diserang dengan lemparan batu, namun tak dihiraukan dan sampai di kost miliknya. Oknum Brimob ini kemudian kembali ke tempat keramaian dan menanyakan ada masalah apa namun langsung diserang, spontan ia menelepon rekannya untuk kembali dan mengantarnya pulang.
Saat itu rekannya mengambil senpi lalu kembali kesana, namun karena situasi gelap beberapa kelompok warga terus menyerang dan menyebutkan “bunuh-bunuh” sehingga langsung mengarahkan tembakan peringatan sebanyak 3 kali ke udara dan selebihnya ke bawah untuk membubarkan masa yang melakukan penyerangan kepada mereka.(jo/tri)

Baca Juga :  Enam Korban Pesawat SAM Air Ditemukan Meninggal

1 Warga Tewas, 2 Luka-luka
WAMENA-Lantaran diserang oleh kelompok massa pada saat malam hari, seorang oknum Brimob akhirnya terpaksa melepaskan tembakan secara spontan ke bawah dan mengakibatkan 1 orang meninggal dunia. Korban, yakni Surya Wenda dan 2 orang lainnya luka -luka di bagian kaki sehingga harus mendapat perawatan di RSUD Wamena.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Polres Jayawijaya meminta keluarga dari korban datang ke Polres Jayawijaya membawa saksi guna mendengarkan langsung keterangan yang disampaikan di depan keluarga korban. Selain itu, juga menghadirkan terduga pelaku yakni Bripka AB dan Briptu RT lantaran permintaan warga untuk mendengar alasan dikeluarkannya tembakan itu.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Muh Safei. A.B, SE membenarkan adaya aksi penembakan itu dan keluarga korban datang ke Polres Jayawijaya membawa saksi -saksi baik yang melihat langsung maupun yang mendengar di lokasi tempat kejadian, sehingga dari awal pembicaraan dengan pihak keluarga yakni proses hukum dan penyelesaian secara kekeluargaan.
“Untuk proses hukum, kita sudah lakukan pemeriksaan terbuka di lapangan, tetapi bukan verbal, tadi ada keterangan dari para saksi melihat, mendengar, kemudian kita juga hadirkan terduga oknum anggota Brimob kemudian juga memberikan alasannya,” ungkapnya, Jumat (15/10) kemarin.
Dari keluarga korban tewas dan luka -luka sudah mendengar sendiri dari terduga pelaku, dan ia sebagai Kapolres sudah mempertegas perbuatan ini, dinyatakan salah dan siap ditindak lanjuti proses hukum dan kemudian akan mengajukan denda adat, dan pihaknya siap untuk menerima denda adat yang diajukan itu.
“Tadi kita sudah dengar baik dari keluarga yang duka maupun luka , dimana penembakan itu tidak mungkin terjadi jika tidak ada sebab, sehingga mereka meminta kepada kepala kampung dan warga serta kepolisian untuk mencari pelaku yang melakukan penyerangan kepada oknum anggota Brimob ini,” katanya.
Dari pencarian ini, keluarga korban ingin agar denda adat juga terbebani kepada mereka yang melakukan penyerangan, tadi penjelasan sudah ada pengakuan tinggal ditambahkan dengan saksi -saksi dimana benar ada tembakan peringatan 3 kali ke atas dan selebihnya ke bawah sehingga itu yang mau dibuktikan korban yang meninggal berada dimana.
“Nanti olah TKP yang menentukan korban dimana dan bukti -bukti berupa sembilan selongsong peluru namun dari masyarakat menyatakan ada 16, sehingga harus disesuaikan agar perkara itu dinyatakan siap, karena barang bukti yang baru diterima polisikan 9 selongsong peluru,”kata Safei.
Ia juga menjelaskan kalau ada masyarakat yang menyatakan 16 tembakan dan ada selongsongnya, maka harus didalami dimana ditemukan selongsong itu, apakah di TKP atau di satu lokasi atau berjalan. Sementara untuk hasil visum luar dari tim medis menunjukkan jika korban meninggal karena pendarahan pada luka di bagian perut
“Korban dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke RSUD Wamena usai tertembak sementara untuk yang luka dikaki hanya goresan saja,”tutupnya.
Sementara itu penembakan ini bermula dari acara syukuran salah satu warga yang diwisuda, dimana aparat tersebut sebenarnya hanya untuk keluarga, tetapi dengan alunan musik membuat warga berkumpul mengikuti acara itu. Pada saat itu pulang oknum anggota Brimob sehabis makan, tiba-tiba ia diserang dengan lemparan batu, namun tak dihiraukan dan sampai di kost miliknya. Oknum Brimob ini kemudian kembali ke tempat keramaian dan menanyakan ada masalah apa namun langsung diserang, spontan ia menelepon rekannya untuk kembali dan mengantarnya pulang.
Saat itu rekannya mengambil senpi lalu kembali kesana, namun karena situasi gelap beberapa kelompok warga terus menyerang dan menyebutkan “bunuh-bunuh” sehingga langsung mengarahkan tembakan peringatan sebanyak 3 kali ke udara dan selebihnya ke bawah untuk membubarkan masa yang melakukan penyerangan kepada mereka.(jo/tri)

Baca Juga :  Penyaluran Dana Kampung di Mamberamo Tengah Dilakukan Terbuka

Berita Terbaru

Artikel Lainnya