Jenazah seorang pemuda yang ditemukan tak bernyawa diatas kompor tak menyala saat sudah dibawa ke rumahnya di Semangga Dua, Distrik Semangga Merauke, kemarin. ( FOTO: Humas Polres Merauke for Cepos)
Jenazah seorang pemuda yang ditemukan tak bernyawa diatas kompor tak menyala saat sudah dibawa ke rumahnya di Semangga Dua, Distrik Semangga Merauke, kemarin. ( FOTO: Humas Polres Merauke for Cepos)
MERAUKE- Seorang warga Semangga Jaya bernama Wahyudin (24) ditemukan tak bernyawa di atas kompor Hock yang tidak menyala di rumah seorang warga bernama Yahmo, Selasa (22/3) sekitar pukul 06.00 WIT, kemarin.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasubag Humas AKP Ariffin, S.Sos dikonfirmasi membenarkan penemuan jenazah di rumah seorang warga Semangga Jaya, Kabupaten Merauke tersebut.
Kronologi kejadiannya, ungkap Kasubag Humas, bermula pada Minggu (21/3) sekitar pukul 20.00 WIT, korban Wahyudin keluar rumahnya untuk pergi dan bermalam di rumah Yahmo di Semngga Jaya. Kemudian pada Senin (22/3) sekitar jam 06.00 WIT, saat saksi Yahmo pergi ke dapur untuk membuat kopi.
Namun saksi kaget karena melihat korban posisi tidur terlentang di atas kompor Hock yang tidak menyala. Karena saksi melihat kondisi korban tidak bergerak sehingga saksi memanggil tetangga rumah termasuk pegawai Puskesmas Tonya untuk memeriksa kondisi korban.
Lalu saksi Tonya menyatakan korban sudah meninggal akhir saksi mengangkat korban ke lantai dapur serta pegawai puskemas memeriksa keadaan pada tubuh korban namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Setelah petugas dari Pos Pol Semangga dan Polsek Merauke Kota melakukan olah TKP, ditemukan alat isap inhealer yang jatuh di luar jendela, serta orang tua korban menyampaikan korban mempunyai riwayat asma ,sehingga dugaan sementara korban meninggal akibat asmanya kambuh saat berdiri dekat jendela, sehingga korban jatuh ke belakang yang ada konpor,’’ katanya.
Sedangkan alat bantu isap Inhealer jatuh di bagian luar jendela sehingga nyawa korban tidak tertolong saat diketahui pemilik rumah Yahmo saat akan membuat kopi. Selanjunya orang tua korban meminta untuk membawa pulang korban ke Semangga Dua, untuk dimakamkan. (ulo/tri)
Jenazah seorang pemuda yang ditemukan tak bernyawa diatas kompor tak menyala saat sudah dibawa ke rumahnya di Semangga Dua, Distrik Semangga Merauke, kemarin. ( FOTO: Humas Polres Merauke for Cepos)
MERAUKE- Seorang warga Semangga Jaya bernama Wahyudin (24) ditemukan tak bernyawa di atas kompor Hock yang tidak menyala di rumah seorang warga bernama Yahmo, Selasa (22/3) sekitar pukul 06.00 WIT, kemarin.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasubag Humas AKP Ariffin, S.Sos dikonfirmasi membenarkan penemuan jenazah di rumah seorang warga Semangga Jaya, Kabupaten Merauke tersebut.
Kronologi kejadiannya, ungkap Kasubag Humas, bermula pada Minggu (21/3) sekitar pukul 20.00 WIT, korban Wahyudin keluar rumahnya untuk pergi dan bermalam di rumah Yahmo di Semngga Jaya. Kemudian pada Senin (22/3) sekitar jam 06.00 WIT, saat saksi Yahmo pergi ke dapur untuk membuat kopi.
Namun saksi kaget karena melihat korban posisi tidur terlentang di atas kompor Hock yang tidak menyala. Karena saksi melihat kondisi korban tidak bergerak sehingga saksi memanggil tetangga rumah termasuk pegawai Puskesmas Tonya untuk memeriksa kondisi korban.
Lalu saksi Tonya menyatakan korban sudah meninggal akhir saksi mengangkat korban ke lantai dapur serta pegawai puskemas memeriksa keadaan pada tubuh korban namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Setelah petugas dari Pos Pol Semangga dan Polsek Merauke Kota melakukan olah TKP, ditemukan alat isap inhealer yang jatuh di luar jendela, serta orang tua korban menyampaikan korban mempunyai riwayat asma ,sehingga dugaan sementara korban meninggal akibat asmanya kambuh saat berdiri dekat jendela, sehingga korban jatuh ke belakang yang ada konpor,’’ katanya.
Sedangkan alat bantu isap Inhealer jatuh di bagian luar jendela sehingga nyawa korban tidak tertolong saat diketahui pemilik rumah Yahmo saat akan membuat kopi. Selanjunya orang tua korban meminta untuk membawa pulang korban ke Semangga Dua, untuk dimakamkan. (ulo/tri)