Sunday, May 5, 2024
28.7 C
Jayapura

Kontak Tembak di Intan Jaya, Satu Prajurit TNI Gugur

JAYAPURA- Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan Personel Satgas Yonif R 400/BR kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya, tepatnya di Kampug Titigi, Distrik Sugapa, koordinat lokasi kontak tembak Co. 53M 731658 9587996, Jumat (6/11).

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, kontak tembak terjadi ketika personel Satgas Yonif R 400/BR sedang patroli untuk menjamin keamanan masyarakat. Naasnya malah ditembak KKB. Akibatnya dua anggota TNI tertembak. 

“Dua anggota YR 400/BR yang tertembak yakni Pratu Firdaus luka tembak pada bagian leher hingga meninggal dunia, sementara Pratu Arbi luka tembak pada betis kaki kanan dan sedang mendapatkan perawatan medis di Intan Jaya,” ungkap Suriastawa saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telfon selulernya.

Baca Juga :  Jauhi Zona Merah

Dikatakan, pelaku merupakan kelompok kriminal yang berada di Intan Jaya yang berhubungan dengan beberapa rentetan peristiwa yang terjadi di daerah tersebut sejak beberapa bulan terakhir. 

“Apa yang mereka lakukan untuk menunjukan eksistensi mereka, selalu melihat kelemahan anggota kami di lapangan lalu diserang,” tegas Suriastawa.

Lanjutnya, situasi pengamanan dan pengawasan ditingkatkan di Kabupaten Intan Jaya pasca kontak tembak yang membuat satu anggota TNI gugur. “Anggota di lapangan melakukan pengejaran dan penyisiran terhadap kelompok ini,” katanya.

Sementara untuk korban sendiri masih berada di Intan Jaya dan direncanakan  Sabtu (7/11) hari ini proses evakuasi dilakukan.

“Kejadian ini menambah daftar korban jiwa di Intan Jaya bukan hanya prajurit TNI-Polri yang memang bertugas, warga sipil juga jadi sasaran KKB,” tegasnya.

Baca Juga :  Gubernur Papua: Saya Punya Hak Berobat, Negara Tidak Dirugikan

Padahal lanjut Suriastawa menyebutkan, sebelumnya pernyataan Bupati Intan Jaya tentang kelakuan KKB yang suka mengambil dana desa. Selebaran permintaan dana kepada masyarakat juga beredar. “Ini semua menunjukkan bahwa KKB dan pendukungnyalah akar masalah di Papua,” pungkasnya. (fia/nat)

JAYAPURA- Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan Personel Satgas Yonif R 400/BR kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya, tepatnya di Kampug Titigi, Distrik Sugapa, koordinat lokasi kontak tembak Co. 53M 731658 9587996, Jumat (6/11).

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, kontak tembak terjadi ketika personel Satgas Yonif R 400/BR sedang patroli untuk menjamin keamanan masyarakat. Naasnya malah ditembak KKB. Akibatnya dua anggota TNI tertembak. 

“Dua anggota YR 400/BR yang tertembak yakni Pratu Firdaus luka tembak pada bagian leher hingga meninggal dunia, sementara Pratu Arbi luka tembak pada betis kaki kanan dan sedang mendapatkan perawatan medis di Intan Jaya,” ungkap Suriastawa saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telfon selulernya.

Baca Juga :  Masyarakat Dogobak dan Bokondini Sepakat Berdamai

Dikatakan, pelaku merupakan kelompok kriminal yang berada di Intan Jaya yang berhubungan dengan beberapa rentetan peristiwa yang terjadi di daerah tersebut sejak beberapa bulan terakhir. 

“Apa yang mereka lakukan untuk menunjukan eksistensi mereka, selalu melihat kelemahan anggota kami di lapangan lalu diserang,” tegas Suriastawa.

Lanjutnya, situasi pengamanan dan pengawasan ditingkatkan di Kabupaten Intan Jaya pasca kontak tembak yang membuat satu anggota TNI gugur. “Anggota di lapangan melakukan pengejaran dan penyisiran terhadap kelompok ini,” katanya.

Sementara untuk korban sendiri masih berada di Intan Jaya dan direncanakan  Sabtu (7/11) hari ini proses evakuasi dilakukan.

“Kejadian ini menambah daftar korban jiwa di Intan Jaya bukan hanya prajurit TNI-Polri yang memang bertugas, warga sipil juga jadi sasaran KKB,” tegasnya.

Baca Juga :  Jauhi Zona Merah

Padahal lanjut Suriastawa menyebutkan, sebelumnya pernyataan Bupati Intan Jaya tentang kelakuan KKB yang suka mengambil dana desa. Selebaran permintaan dana kepada masyarakat juga beredar. “Ini semua menunjukkan bahwa KKB dan pendukungnyalah akar masalah di Papua,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya