IGD RSUD Merauke. Dalam waktu dekat ini, RSUD Merauke kembali membuka pelayanan untuk rawat inap pasien umum. ( FOTO: Sulo/Cepos)
IGD RSUD Merauke. Dalam waktu dekat ini, RSUD Merauke kembali membuka pelayanan untuk rawat inap pasien umum. ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE- Sejak ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19, RSUD Merauke tidak lagi menerima pelayanan rawat inap untuk pasien umum namun khusus sebagai tempat isolasi dan merawat pasien Covid-19. Namun dalam waktu dekat ini, RSUD Merauke kembali akan membuka layanan rawat inap untuk pasien umum dengan protokol kesehatan.
Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze mengungkapkan, pelayanan rawat inap untuk pasien umum ini dilakukan, karena sejak RSUD Merauke dikhususkan untuk pasien Covid-19 dan pasien umum dirawat di rumah sakit, tetap akan dirujuk ke RSUD Merauke. Sebab, peralatan di 2 rumah sakit swasta tersebut tidak lengkap.
“Ya, tetap pengobatan di lakukan di RSUD Merauke karena masalah peralatan,’’ katanya ditemui Cenderawasih Pos baru-baru ini.
Pertimbangan lainnya, kata Yenny Mahuze bahwa dengan keluarnya peraturan Menteri kesehatan yang baru, dimana bagi pasien Covid tanpa gejala maupun orang dalam pengawasan tidak bisa diklaim ke Kementerian Kesehatan. Yang bisa diklaim hanya pasien Covid-19 yang gejala sedang dan gejala berat. Karena itu, lanjut Yenny Mahuze, bagi pasien Covid-19 yang tanpa gejala maupun pasien dalam pengawasan (ODP) perawatannya dilakukan di Hotel Asmat dan Hotel Akat.
Rawat inap untuk pasien umum ini, kata Yenny Mahuze sebenarnya sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu. Namun belum dieksekusi karena masih dipersiapkan kembali ruang perawatan di RSUD Merauke tersebut. Jika sebelumnya, satu ruangan dapat rawat inap sampai 8 pasien, maka di tengah pandemi saat ini dengan protokol kesehatan dikurangi menjadi tinggal 4 pasien yang dirawat dalam satu ruangan. ‘’Kita punya tempat tidur perawatan sekitar 300. Tapi sebagian kamar kita gunakan untuk isolasi dan perawatan pasien Covid yang gejala berat. Yang sisanya itu, yang kita akan gunakan untuk rawat inap pasien umum,’’ terangnya.
Namun Yenny menambahkan bahwa setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam area RSUD Merauke akan discreening terlebih dahulu dengan pembatasan-pembatasan. ‘’Jika dalam kedaan normal, masyarakat bisa melakukan kunjungan dengan rombongan, maka di saat pandemi seperti ini tidak bisa lagi begitu. Kita batasi dan sebelum kunjungan, terlebih dahulu di pintu masuk menjalani screening dulu. Jadi dengan protokol kesehatan,’’ tambahnya. (ulo/tri)
IGD RSUD Merauke. Dalam waktu dekat ini, RSUD Merauke kembali membuka pelayanan untuk rawat inap pasien umum. ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE- Sejak ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19, RSUD Merauke tidak lagi menerima pelayanan rawat inap untuk pasien umum namun khusus sebagai tempat isolasi dan merawat pasien Covid-19. Namun dalam waktu dekat ini, RSUD Merauke kembali akan membuka layanan rawat inap untuk pasien umum dengan protokol kesehatan.
Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze mengungkapkan, pelayanan rawat inap untuk pasien umum ini dilakukan, karena sejak RSUD Merauke dikhususkan untuk pasien Covid-19 dan pasien umum dirawat di rumah sakit, tetap akan dirujuk ke RSUD Merauke. Sebab, peralatan di 2 rumah sakit swasta tersebut tidak lengkap.
“Ya, tetap pengobatan di lakukan di RSUD Merauke karena masalah peralatan,’’ katanya ditemui Cenderawasih Pos baru-baru ini.
Pertimbangan lainnya, kata Yenny Mahuze bahwa dengan keluarnya peraturan Menteri kesehatan yang baru, dimana bagi pasien Covid tanpa gejala maupun orang dalam pengawasan tidak bisa diklaim ke Kementerian Kesehatan. Yang bisa diklaim hanya pasien Covid-19 yang gejala sedang dan gejala berat. Karena itu, lanjut Yenny Mahuze, bagi pasien Covid-19 yang tanpa gejala maupun pasien dalam pengawasan (ODP) perawatannya dilakukan di Hotel Asmat dan Hotel Akat.
Rawat inap untuk pasien umum ini, kata Yenny Mahuze sebenarnya sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu. Namun belum dieksekusi karena masih dipersiapkan kembali ruang perawatan di RSUD Merauke tersebut. Jika sebelumnya, satu ruangan dapat rawat inap sampai 8 pasien, maka di tengah pandemi saat ini dengan protokol kesehatan dikurangi menjadi tinggal 4 pasien yang dirawat dalam satu ruangan. ‘’Kita punya tempat tidur perawatan sekitar 300. Tapi sebagian kamar kita gunakan untuk isolasi dan perawatan pasien Covid yang gejala berat. Yang sisanya itu, yang kita akan gunakan untuk rawat inap pasien umum,’’ terangnya.
Namun Yenny menambahkan bahwa setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam area RSUD Merauke akan discreening terlebih dahulu dengan pembatasan-pembatasan. ‘’Jika dalam kedaan normal, masyarakat bisa melakukan kunjungan dengan rombongan, maka di saat pandemi seperti ini tidak bisa lagi begitu. Kita batasi dan sebelum kunjungan, terlebih dahulu di pintu masuk menjalani screening dulu. Jadi dengan protokol kesehatan,’’ tambahnya. (ulo/tri)