Warga GKI Diajak Jadi Pelopor Disiplin Protokol Kesehatan
Umat GKI Ottow Klasis Merauke saat menggelar ibadah perayaan HUT ke-64 GKI di Tanah Papua dipimpin Pdt. Mirela Manusama, S.Si, Senin (26/10), kemarin. Sulo/Cepos
Umat GKI Ottow Klasis Merauke saat menggelar ibadah perayaan HUT ke-64 GKI di Tanah Papua dipimpin Pdt. Mirela Manusama, S.Si, Senin (26/10), kemarin. Sulo/Cepos
MERAUKE-Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak luput dari perhatian Sinode GKI di Tanah Papua. Karena itu pada perayaan HUT GKI di Tanah Papua ke-64, Sinode GKI Tanah Papua mengajak seluruh warga GKI untuk menjadi pelopor disiplin protokol kesehatan. “Badan Sinode GKI mengajak seluruh warga GKI di Tanah Papua menjadi pelopor dan garda terdepan dalam hal mendisiplinkan diri sendiri sehingga ada harapan bahwa badai Corona akan berlalu dan kita akan memasuki situasi bawau new normal pasca Corona,” kata Bendahara Klasis GKI Merauke Wempi Karecy, SE, membacakan sambutan Ketua Sinode GKI Tanah Papua pada perayaan HUT GKI di Tanah Papua ke-64, kemarin.
Dikatakan, di usia ke-64 tahun GKI di Tanah Papua menjadi sebuah sinode yang didalamnya ada klasis dan jemaat telah melewati banyak pergumulan yang besar dan berat. Namun karena gereja itu berdiri atas kemauan Tuhan maka Dia jugalah yang memelihara dan menuntun kita semua melewati setiap badai beban pergumulan gereja tersebut. Apa yang dihadapi di Papua, itulah yang dihadapi GKI secara umum di Papua.
Karena sejak awal GKI di Tanah Papua berdiri dan bersinode, sudah ada di dalam arus politik berbangsa dan bernegara. Hal ini menunjukan bahwa berdirinya GKI di Tanah Papua bukan saja buah dan berita Injil, tapi lebih dari itu bahwa alat yang dipakai Tuhan untuk mengimplementasikan Injil melalui upaya menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah.
“Sehingga suka atau tidak, GKI di Tanah Papua harus berjuang atas nama Tuhan pendiri gereja ini untuk turut serta menjaga dan mengawal Tanah Papua, alam dan manusianya agar tetap berada dalam situasi aman dan damai,’’ jelasnya.
Namun untuk mewujudkan situasi yang aman dan damai tidak semudah yang dikatakan oleh lidah kita. Tapi yang terpenting adalah sebuah tindakan yang hidup berpihak kepada kehidupan bersama dalam kebenaran tanpa kepentingan. “Kalau tindakan seperti ini yang terjadi, maka kehidupan bersama akan menjamin dan terjadi dengan harmonis,” terangnya.
Peringatan HUT GKI di Tanah Papua di Merauke digelar di masing-masing gereja dengan protokol kesehatan. Untuk GKI Ottow, ibadah perayaan HUT GKI ke-64 tersebut dipimpin Pdt. Mirela Manusama, S.Si. (ulo/tri)
Umat GKI Ottow Klasis Merauke saat menggelar ibadah perayaan HUT ke-64 GKI di Tanah Papua dipimpin Pdt. Mirela Manusama, S.Si, Senin (26/10), kemarin. Sulo/Cepos
MERAUKE-Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak luput dari perhatian Sinode GKI di Tanah Papua. Karena itu pada perayaan HUT GKI di Tanah Papua ke-64, Sinode GKI Tanah Papua mengajak seluruh warga GKI untuk menjadi pelopor disiplin protokol kesehatan. “Badan Sinode GKI mengajak seluruh warga GKI di Tanah Papua menjadi pelopor dan garda terdepan dalam hal mendisiplinkan diri sendiri sehingga ada harapan bahwa badai Corona akan berlalu dan kita akan memasuki situasi bawau new normal pasca Corona,” kata Bendahara Klasis GKI Merauke Wempi Karecy, SE, membacakan sambutan Ketua Sinode GKI Tanah Papua pada perayaan HUT GKI di Tanah Papua ke-64, kemarin.
Dikatakan, di usia ke-64 tahun GKI di Tanah Papua menjadi sebuah sinode yang didalamnya ada klasis dan jemaat telah melewati banyak pergumulan yang besar dan berat. Namun karena gereja itu berdiri atas kemauan Tuhan maka Dia jugalah yang memelihara dan menuntun kita semua melewati setiap badai beban pergumulan gereja tersebut. Apa yang dihadapi di Papua, itulah yang dihadapi GKI secara umum di Papua.
Karena sejak awal GKI di Tanah Papua berdiri dan bersinode, sudah ada di dalam arus politik berbangsa dan bernegara. Hal ini menunjukan bahwa berdirinya GKI di Tanah Papua bukan saja buah dan berita Injil, tapi lebih dari itu bahwa alat yang dipakai Tuhan untuk mengimplementasikan Injil melalui upaya menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah.
“Sehingga suka atau tidak, GKI di Tanah Papua harus berjuang atas nama Tuhan pendiri gereja ini untuk turut serta menjaga dan mengawal Tanah Papua, alam dan manusianya agar tetap berada dalam situasi aman dan damai,’’ jelasnya.
Namun untuk mewujudkan situasi yang aman dan damai tidak semudah yang dikatakan oleh lidah kita. Tapi yang terpenting adalah sebuah tindakan yang hidup berpihak kepada kehidupan bersama dalam kebenaran tanpa kepentingan. “Kalau tindakan seperti ini yang terjadi, maka kehidupan bersama akan menjamin dan terjadi dengan harmonis,” terangnya.
Peringatan HUT GKI di Tanah Papua di Merauke digelar di masing-masing gereja dengan protokol kesehatan. Untuk GKI Ottow, ibadah perayaan HUT GKI ke-64 tersebut dipimpin Pdt. Mirela Manusama, S.Si. (ulo/tri)